Biofilm adalah komunitas mikroorganisme dan produk ekstraselulernya yang melekat pada permukaan, baik biologis maupun nonbiologis. Keberadaan biofilm ini melindungi bakteri dari sistem imun dan pengobatan antibiotik. Pada alat medis seperti Nasogastric tube (NGT), biofilm berpotensi menyebabkan komplikasi klinis, termasuk infeksi saluran pencernaan, resistensi antibiotik, hingga infeksi sistemik. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas metabolit sekunder fungi endofit tumbuhan mangrove (Rhizophora mucronata) terhadap bakteri biofilm yang diisolasi dari NGT. Metode yang digunakan adalah eksperimental, melibatkan uji optimasi pembentukan, uji pencegahan, uji penghambatan, dan uji penghancuran biofilm. Hasil uji optimasi menunjukkan positif pada kedua media, dengan pembentukan biofilm ditandai perubahan warna bening menjadi ungu dari atas tabung sampai pangkal bawah tabung. Pada uji pencegahan biofilm mendapatkan hasil yang baik pada bakteri uji biofilm NGT pasien A dengan nilai intensitas MGV sebesar 123,80, sedangkan uji penghambatan hasil yang baik pada bakteri uji biofilm NGT pasien A dengan nilai MGV sebesar 119,38, sedangkan uji penghancuran hasil yang baik didapatkan pada bakteri uji biofilm pasien A dengan nilai MGV 120,34. Nilai MGV tersebut melebihi skala minimal di bawah 10% MGV tabung kosong. Dengan demikian, Metabolit sekunder fungi endofit tumbuhan mangrove dapat mencegah, menghambat, dan menghancurkan bakteri biofilm yang diisolasi dari Nasogastric tube pasien A.