Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Metode SCREEM pada Program Skrining Penyakit Tidak Menular Puskesmas Nanjungmekar dalam Mengevaluasi Ketidakpatuhan Minum Obat Hipertensi Syahrul, Habib; Putri, Delima Istio Prawiradhani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.20801

Abstract

ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, dengan hipertensimenjadi salah satu faktor risiko utama yang perlu diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam menjalani pengobatan di Puskesmas Nanjungmekar, menggunakan metode SCREEM untuk mengidentifikasi faktor- faktor biopsikososial yang berperan. Dalam kegiatan ini, 53 warga Desa Nanjungmekar menjalani skrining, dan terdapat 28 individu dengan hipertensi. Metode wawancara dilakukanterhadap 20 individu dengan hipertensi untuk mengumpulkan data. Dari 28 individu, 20 orang (71,4%) tidak patuh terhadap pengobatan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa lima aspek dominan—sosial (75%), pendidikan (55%), budaya (20%), ekonomi (15%), dan religius (10%)—mempengaruhi ketidakpatuhan pengobatan hipertensi. Aspek medis tidak ditemukan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketidakpatuhan pengobatan pada kelompok ini.Penerapan metode SCREEM memberikan informasi spesifik terkait faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi melalui pendekatan yang lebih komprehensif dalam layanan kesehatan masyarakat. Luaran dari penerapan metode SCREEM ini dapat menjadi dasar rekomendasi untuk merancang program yang berfokus pada penguatan aspek sosial dan pendidikan dalam mendukung kepatuhan pengobatan hipertensi di Puskesmas Nanjungmekar. Kata Kunci: SCREEM, Hipertensi, Kepatuhan Pengobatan, Puskesmas Nanjungmekar, Penyakit Tidak Menular.  ABSTRACT Non-communicable diseases (NCDs) are one of the leading causes of death in Indonesia, with hypertension being oneof the main risk factors that need to be managed. This study aimed to evaluate hypertension patients' non-compliance with treatment at Puskesmas Nanjungmekar, using the SCREEM method to identify biopsychosocial factors at play. In this study, 53 individuals from Nanjungmekar village were screened, and 28 individuals with hypertension were found. An interview method was conducted with 20 individuals with hypertension to gather data. Of the 28 individuals, 20 (71.4%) were not compliant with their medication. The results showed that five dominant aspects—social (75%), educational (55%), cultural (20%), economic (15%), and religious (10%)—affecthypertension treatment non- compliance. Medical aspects were not found to contribute significantly to treatment non-compliance in this group. The application of the SCREEM method provides specific information regardingfactors that need to be considered to improve adherence to hypertension treatment through a more comprehensive approach in public health services. The outcomes of the application of the SCREEM method can be the basis of recommendations for designing programs that focus on strengthening social and educational aspects in supporting hypertension treatment compliance at the Puskesmas Nanjungmekar. Keywords: SCREEM, Hypertension, Medication Compliance, Puskesmas Nanjungmekar, Non-Communicable Disease.
Edukasi Berbasis Komunitas dalam Penguatan Kapasitas Masyarakat Mengenai Pemberian Air Susu Ibu dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu untuk Pencegahan Stunting di Kabupaten Bandung, Jawa Barat Putri, Delima Istio Prawiradhani; Reswari, Arnova; Sudjatmiko, Budi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2044

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan anak yang belum teratasi di Indonesia meskipun sudah menjadi perhatian khusus. Begitu pula di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rendahnya praktik pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang sesuai dengan usia, juga masih adanya anak dengan stunting merupakan faktor yang mendasari kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan edukasi berbasis komunitas bertajuk “BERAKSI” ditujukan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan kader posyandu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pemberian ASI-MPASI yang ekonomis dan tepat. Metode pelaksanaan pengabdian ini meliputi edukasi langsung menggunakan media presentasi, leaflet, serta pre-test dan post-test. Hasil evaluasi dari edukasi tersebut menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan peserta sebesar 3,75% pada ibu dan 0,6% pada kader hasil tersebut tidak naik secara signifikan namun, dengan interpretasi pemahaman yang baik. Edukasi yang dilakukan cukup meningkatkan pengetahuan dan retensi pemahaman peserta.