Introduction: One of the most common procedures performed in dental clinics is tooth extraction. Post-extraction, a wound known as a socket is formed. Inflammation is a fundamental response to the wound after tooth extraction, which subsequently progresses to the tissue repair process, involving the replacement of dead cells with living cells from fibrous tissue. An alternative material that can be used in this healing process is the Kalanchoe pinnata leaf. This study aimed to analyze the effectiveness of 50% Kalanchoe pinnata leaf extract on the clinical appearance of post-extraction sockets in Wistar rats. Methods: This research employed a laboratory experimental method using a Posttest Only Control Design, conducted on 32 Wistar rats divided into two groups: a control group and a treatment group, which received 50% Kalanchoe pinnata leaf extract. Observations were carried out on days 5, 14, and 42 in both groups using the Inflammatory Proliferative Remodeling (IPR) scale, and statistical analysis was performed using the Mann-Whitney test. Results: The results of the difference analysis using the Mann-Whitney test showed a p-value of 0.000 (p<0.05), indicating a significant difference in effectiveness between the treatment and control groups. Conclusion: Based on the study findings, the clinical appearance of post-extraction sockets in Wistar rats on days 5, 14, and 42 following the application of 50% Kalanchoe pinnata leaf extract demonstrated a positive impact on wound healing.Efektivitas ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) 50% terhadap tampakan klinis soket pasca pencabutan gigi pada tikus Wistar: studi eksperimental laboratorisPendahuluan: Salah satu prosedur yang paling sering dilakukan di klinik adalah pencabutan gigi. Pasca pencabutan gigi akan menghasilkan perlukaan yang disebut soket. Inflamasi adalah respon dasar terhadap adanya luka pasca pencabutan gigi yang akan berlanjut ke proses perbaikan jaringan yaitu penggantian sel mati oleh sel hidup dari jaringan fibrosa. Bahan alternatif yang dapat digunakan yaitu daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata). Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) 50% terhadap tampilan klinis soket pasca pencabutan gigi pada tikus wistar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratoris yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa post test only control design pada hewan coba tikus wistar sebanyak 32 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) 50%. Kemudian dilakukan pengamatan pada kelompok kontrol dan perlakuan hari ke-5, 14, dan 42 menggunakan skala Inflammatory Proliferative Remodeling (IPR) dan diuji menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil uji perbedaan menggunakan Mann-Whitney, menunjukkan bahwa p-value=0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian tampakan klinis soket pasca pencabutan gigi tikus wistar pada hari ke-5, 14, dan 42 setelah diberikan ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) 50% memiliki dampak penyembuhan yang baik.