Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas ibu hamil di Indonesia, yang erat kaitannya dengan berbagai faktor risiko, termasuk status gizi ibu yang dapat ditinjau melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara LILA dan IMT terhadap kejadian preeklampsia pada ibu hamil melalui pendekatan literature review. Metode yang digunakan adalah telaah sistematis terhadap 9 artikel penelitian yang relevan, yang dipublikasikan dalam kurun waktu 2020–2025, dengan kriteria inklusi berupa studi kuantitatif yang membahas kaitan antara indikator status gizi dan kejadian preeklampsia atau komplikasi terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa ibu hamil dengan LILA <23–23,5 cm dan IMT prakehamilan tinggi (≥25 kg/m²) memiliki risiko signifikan mengalami preeklampsia, anemia, serta komplikasi metabolik lainnya. Beberapa penelitian mencatat bahwa ibu hamil dengan LILA rendah memiliki peluang 3,2 kali lebih tinggi mengalami preeklampsia, sementara IMT tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol. Temuan ini menegaskan pentingnya skrining dini menggunakan LILA dan IMT sebagai langkah preventif dalam pelayanan antenatal care (ANC). Integrasi indikator antropometri dalam pemeriksaan kehamilan dapat menjadi strategi efektif untuk menurunkan angka kejadian preeklampsia secara nasional.