Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan terapi Range of Motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien Stroke Non Hemoragik (SNH) dengan gangguan mobilitas fisik: Application of Range of Motion (ROM) therapy towards increasing muscle strength in Non-Hemoragic Stroke (SNH) patients with physical mobility disorders Nurhidayah; Muadi; Marisa, Dewi Erna
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 3 (2025): JiKep | Oktober 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i3.2618

Abstract

Stroke non hemorragik adalah kerusakan pada otak yang disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak yang terjadi karena terbentuknya gumpalan di arteri otak atau adanya emboli yang berasal dari bagian tubuh lain. Sehingga, kematian sel atau jaringan otak ini menyebabkan sel-sel otak didaerah tersebut tidak dapat berfungsi lagi atau mengalami penurunan fungsi. Penelitian ini bertujuan memperoleh pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien Stroke non hemoragik. Metode: Studi kasus dengan jumlah satu responden pasien stroke non hemoragik dengan kelemahan ekstremitas kiri. Responden diberikan tindakan ROM. Terdapat peningkatan kekuatan otot ekstremitas kiri pada pasien stroke non hemoragik setelah diberikan tindakan ROM. Kesimpulan: Terdapat pengaruh ROM terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas kiri pada pasien stroke non hemoragik di Ruang Stroke Unit RSD Gunung Jati Kota Cirebon. Saran: Peningkatan kekuatan otot ekstremitas kiri pada pasien stroke non hemoragik dapat dianjurkan melakukan ROM namun perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Efektivitas terapi relaksasi deep breathing dalam mengurangi ansietas pasien hemodialisis dengan gagal ginjal kronis : Effectiveness of deep breathing relaxation therapy in reducing anxiety Of hemodialysis patients with chronic kidney failure Sukarnaeni, Shely; Muadi; Marisa, Dewi Erna
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 3 (2025): JiKep | Oktober 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i3.2619

Abstract

Gagal ginjal merupakan masalah Kesehatan yang terus berkembang secara global, gagal ginjal ini tidak memandang usia pada sasarannya. Salah satu cara untuk mengurangi atau memperbaiki fungsi ginjal yang telah rusak adalah dengan melakukan hemodialisa, hemodialisa ini memberikan efek yang cukup menganggu pada pasien salah satunya adalah ansietas atau kecemeasan. Kecemasan ini dapat diminimalisir dengan melakukan terapi relaksasi deep breathing atau nafas dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan terapi relaksasi deep breathing dalam mengurangi ansietas pasien gagal ginjal hemodialisis dengan gagal ginjal kronik di RSUD Gunung Jati. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan data wawancara dan observasi pasien, keluarga pasien dan rekam medis. Hasil dari penelitian ini disesuai dengan implementasi asuhan keperawatan yang memberikan perubahan data berkurangnya kecemasan yang dialami oleh pasien sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi deep breathing atau nafas dalam efektif untuk digunakan dalam mengurangi ansietas pasien hemodialisis dengan gagal ginjal kronis di RSUD Gunung Jati.
Intervensi Pemberian Terapi Dan Posisi Semi Fowler Pada Anak Dengan Bronkopneumonia Rahmawati, Yulia; Muadi; Azrilliyani, Raeisya; Afriani, Julia; Zakiyah, Vivy
MEJORA Medical Journal Awatara Vol 2 No 2 (2024): APRIL
Publisher : Awatara Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The basic need for oxygenation is one of the most vital basic needs in human life. This is related to the cellular metabolic process, where this process requires oxygen in the body. The impact that occurs if the lack of oxygen in the body is not immediately resolved can cause a lack of oxygen in the body's cells. Body cells that lack oxygen will have difficulty concentrating because metabolism is disrupted due to a lack of oxygen supply in the blood. This case study aims to explain nursing care for patients with a diagnosis of Bronchopneumonia medicine using oxygenation therapy interventions, nebulizer inhalation therapy, and semi-fowler position or head up 30o. This research uses a qualitative approach with case studies as the main method, using observation sheets, interviews, and documentation studies. The subject of this research was one patient, An. K patient with bronchopneumonia at Sumber Kasih Hospital, Cirebon City. The results of the case study showed clinical success that the nursing problem of ineffective airway clearance and ineffective breathing patterns was resolved by increasing airway clearance, improving breathing patterns, and increasing oxygen saturation.
Tatalaksana Terapi Stroke Hemoragik Pada Hipertensi Grade II Di Ruang ICU RSD Gunung Jati Kota Cirebon Afriani, Julia; Muadi; Zakiyah, Vivy; Azriliyani, Raeisya; Rahmawati, Yulia
MEJORA Medical Journal Awatara Vol 2 No 3 (2024): Juli
Publisher : Awatara Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemorrhagic stroke is a type of stroke caused by rupture of blood vessels in the brain, resulting in bleeding in the brain. The main risk factor that can influence a stroke is hypertension. This study aims to provide a picture of the implementation of nursing care for patients with hemorrhagic stroke using a nursing process approach. This research uses qualitative methods. The type of case study used in this research is a prospective case study. This research was carried out at RSD Gunung Jati, Cirebon City, precisely in the ICU room on March 1 2024. Data collection techniques were through observation, interviews and Further documentation studies use data analysis. After providing nursing care to the patient with management of hemodynamic stability for 3 x 24 hours, given therapy, the results showed that the patient’s blood pressure was stable 150/95mmhg, the patient’s consciousness was sopor GCS 6 and the muscle strenght of the right upper lower extremity was 0 in the patient’s.