Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Politik di Lebanon dan Implikasinya terhadap Politik Dalam dan Luar Negeri Lebanon Amaliya, Laila Rizky; Hannase, Mulawarman; Ulya, Nashiha; Khoirunnisa, Khoirunnisa; Muhammad, Tobroni
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v7i2.60187

Abstract

Politik sektarianisme di Lebanon telah menjadi faktor penting dalam pembentukan dan perkembangan sistem politik negara ini, yang tercermin dalam pembagian kekuasaan berdasarkan identitas agama dan etnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sektarianisme terhadap kepentingan nasional Lebanon, dengan menyoroti bagaimana sistem politik Lebanon yang berlandaskan pada prinsip-prinsip sektarian mempengaruhi stabilitas internal dan hubungan luar negeri negara tersebut. Dalam kajian ini, menggunakan teori sektarianisme dan kepentingan nasional untuk memahami bagaimana pembagian kekuasaan yang didasarkan pada denominasi agama (Maronit, Sunni, Syi’ah, dan lainnya) mempengaruhi pembuatan kebijakan dalam negeri serta strategi luar negeri Lebanon. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sistem sektarian memberi ruang bagi inklusivitas politik, ia juga menciptakan ketegangan antar kelompok, yang pada gilirannya memperburuk stabilitas politik dan sosial negara. Selain itu, intervensi aktor eksternal, seperti Saudi Arabia dan Iran, memperburuk persaingan politik domestik dan memperburuk dampaknya terhadap kepentingan nasional Lebanon. Dengan demikian, sistem politik sektarian di Lebanon tidak hanya berimplikasi pada kebijakan domestik, tetapi juga membentuk dinamika politik regional dan internasional yang semakin kompleks.Sectarian politics in Lebanon has played a pivotal role in shaping and developing the country’s political system, as reflected in the power-sharing arrangement based on religious and ethnic identities. This study aims to analyze the impact of sectarianism on Lebanon's national interests, highlighting how the sectarian-based political system influences internal stability and the country’s foreign relations. Utilizing theories of sectarianism and national interest, this research examines how the power distribution along religious denominations (Maronite, Sunni, Shia, and others) affects domestic policymaking and Lebanon’s foreign policy strategies. The findings indicate that while the sectarian system allows for political inclusivity, it also generates inter-group tensions, exacerbating the nation’s political and social instability. Furthermore, external interventions by actors such as Saudi Arabia and Iran have intensified domestic political rivalries, compounding their adverse effects on Lebanon’s national interests. Thus, Lebanon's sectarian political system not only impacts domestic policies but also shapes increasingly complex regional and international political dynamics.
Strategi Uni Emirat Arab dalam Mendukung Harmonisasi Umat Beragama: Studi Kasus Pembangunan Kuil Hindu Pertama di Timur Tengah Muhammad, Tobroni; Hannase, Mulawarman
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 10 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i10.2855

Abstract

Pembangunan BAPS Hindu Mandir di Uni Emirat Arab (UEA) sebagai kuil Hindu Tradisional pertama di Timur Tengah menjadi simbol diplomasi agama yang mencerminkan kebijakan toleransi UEA dan penguatan hubungan bilateral dengan India. Penelitian ini menganalisis bagaimana UEA memanfaatkan soft power melalui diplomasi agama untuk menegaskan citra sebagai negara yang inklusif dan toleran. Hubungan sejarah antara UEA dan India telah berlangsung sejak era peradaban Lembah Indus dan semakin diperkuat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya, terutama dengan meningkatnya jumlah ekspatriat India di UEA. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, penelitian ini menemukan bahwa pembangunan Mandir tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas ibadah komunitas Hindu di UEA, tetapi juga sebagai bagian dari strategi UEA dalam menghadapi radikalisme dan ekstremisme global. Meskipun demikian, proyek ini juga membawa dinamika politik domestik India, terutama terkait kebijakan Hindutva yang kontroversial. Dengan demikian, pembangunan Mandir tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi secara tidak langsung juga menjadi inspirasi terkait  harmonisasi antar umat bergama, khususnya umat Hindu-Islam di India.