Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDAMPINGAN KLIEN PADA UNIT KERJA KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI PEMASYARAKATAN (POKMAS) DI BAPAS KELAS I BANDAR LAMPUNG Muhammad Ghaza Al-ghifari; Rudi Hartono; Cahyoko Edi Tando; Qisthina Aulia
Journal Central Publisher Vol 2 No 12 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i12.573

Abstract

Latar Belakang : Bimbingan kemasyarakatan berfungsi untuk membina, mendampingi, dan mengintegrasikan kembali klien ke dalam masyarakat. Praktikum di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Bandar Lampung bersama Pokmas Lipas dan mitra PKBI dilaksanakan sebagai upaya memperkuat proses reintegrasi sosial, khususnya pada klien bernama Topa yang menghadapi tantangan stigma, keterbatasan ekonomi, dan kesulitan relasi sosial. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan bimbingan kemasyarakatan makro melalui intervensi sosial, pendampingan, serta pemberdayaan berbasis komunitas guna mendukung proses reintegrasi klien pemasyarakatan. Metode : Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui praktik langsung berupa asesmen sosial, pendampingan konseling, pemetaan komunitas, pelatihan keterampilan, serta kerja sama lintas sektor dengan Pokmas Lipas dan PKBI. Prinsip restorative justice dan teori reintegrasi sosial Clemmer menjadi landasan analisis. Hasil dan Pembahasan : Hasil menunjukkan bahwa pendekatan bimbingan kemasyarakatan makro mampu memberikan dampak positif terhadap klien, ditunjukkan oleh meningkatnya kepercayaan diri, keberanian mengemukakan pendapat, serta keterlibatan dalam kegiatan produktif. Selain itu, kolaborasi dengan PKBI memperkuat aspek pemberdayaan komunitas dan memperluas dukungan sosial. Dukungan masyarakat melalui Pokmas Lipas juga berperan strategis dalam mengurangi stigma dan menciptakan ruang sosial inklusif. Kesimpulan : Reintegrasi sosial klien pemasyarakatan tidak dapat dicapai hanya melalui pendekatan administratif, melainkan memerlukan intervensi holistik berbasis komunitas. Praktikum ini menunjukkan pentingnya sinergi antara Bapas, masyarakat, dan lembaga mitra dalam membangun ekosistem sosial yang inklusif dan mendukung transformasi perilaku klien.
Implementasi Program Budidaya Tanaman Pangan Melalui Pemanfaatan Lahan Terhadap Upaya Ketahanan Pangan di LPKA Kelas I Medan Novan Rizky Ramadan; Cahyoko Edi Tando
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2000

Abstract

Ketahanan pangan menjadi isu strategis global yang berdampak pada kesejahteraan, kesehatan publik, dan stabilitas ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi program budidaya tanaman pangan segar melalui pemanfaatan lahan di LPKA Kelas I Medan dalam mendukung ketahanan pangan dan pembinaan keterampilan anak binaan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-metode deskriptif dengan purposive sampling; data dihimpun melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, lalu dianalisis secara deskriptif kualitatif merujuk pada model implementasi program David C. Korten (kesesuaian program–pemanfaat, organisasi–program, dan organisasi–pemanfaat). Hasil menunjukkan program meningkatkan keterampilan teknis pertanian serta nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama; panen sayuran daun (mis. bayam, kangkung) menyuplai dapur lembaga sehingga memperkuat kemandirian pangan dan efisiensi biaya; keberhasilan ditopang dukungan kelembagaan, koordinasi lintas unit, fleksibilitas operasional, dan insentif partisipasi. Implikasi praktis: perlunya standardisasi SOP, perluasan kemitraan, diversifikasi komoditas dan metode tanam, penetapan indikator kinerja terukur, serta replikasi program ke LPKA lain dan integrasi ke kurikulum pembinaan nasional
Kemitraan Lapas Kelas IIB Gunung Sugih Dengan BPJS Kesehatan Cabang Metro Dalam Memenuhi Layanan Kesehatan Dian Hanif Setiarso; Cahyoko Edi Tando
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2001

Abstract

Hak atas kesehatan merupakan aspek fundamental hak asasi manusia yang berlaku universal, termasuk bagi narapidana di lembaga pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses kemitraan Lapas–BPJS dalam penyediaan layanan kesehatan bagi warga binaan dan mengidentifikasi faktor pendukung serta penghambatnya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur, observasi, dan telaah dokumen; analisis dilakukan dengan model interaktif Miles, Huberman & Saldaña melalui tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data dengan triangulasi sumber serta teknik, menggunakan kerangka empat tahap Simonin: identifikasi dan seleksi, negosiasi dan konsultasi, monitoring, dan pemutusan kerja sama. Hasil menunjukkan bahwa keempat tahap kemitraan telah dilaksanakan dan berdampak positif terhadap peningkatan akses layanan dasar, mekanisme rujukan, serta dukungan dana kapitasi; namun, kendala signifikan masih ditemukan, seperti banyaknya warga binaan yang belum pindah faskes, keterbatasan alat dan obat, kekurangan SDM medis, dan keterbatasan anggaran serta logistik. Penelitian ini merekomendasikan percepatan administrasi pindah faskes, penguatan logistik dan pengadaan obat, penambahan tenaga kesehatan, dan optimalisasi monitoring agar keberlanjutan dan kesetaraan layanan kesehatan pemasyarakatan dapat tercapai.