Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Skrining Kondisi Kesehatan Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Lumajang Levani, Yelvi; Utama, Muhamad Reza; Djalilah, Gina Noor; Anas, Muhammad; Rezkitha, Yudith Annisa; Mochtar, Nur Mujadidah
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i1.12598

Abstract

Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang masih aktif di wilayah Jawa Timur. Letusan Gunung Semeru pada Bulan Desember 2021 menyebabkan 51 korban jiwa dan 10.395 penduduk mengungsi. Walaupun kondisi darurat sudah berakhir, bukan berarti permasalahan masyarakat di sekitar Gunung Semeru sudah selesai. Salah satu yang terpenting adalah masalah kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan sekaligus untuk skrining penyakit yang diderita oleh masyarakat di Desa Sumbermujur, Lumajang. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa 85% pasien adalah perempuan dengan rentang usia terbanyak pada usia 18-60 tahun. Penyakit yang ditemukan diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas (35%), tekanan darah tinggi (16%), pegal linu (15%), infeksi saluran pernapasan bawah (9%), gangguan pencernaan (7%) dan penyakit lainnya (17%). Dapat disimpulkan, Infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyakit terbanyak yang ditemui pada masyarakat di Desa Sumbermujur pasca erupsi Gunung Semeru. Infeksi saluran pernapasan atas dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, serta disebabkan oleh menghirup abu vulkanik.Kata Kunci: erupsi, Gunung Semeru, masalah kesehatan Abstract Mount Semeru is an active volcano in East Java. The eruption of Mount Semeru in December 2021 caused 51 death and 10,395 residents were displaced. Even though the emergency situation has ended, it does not mean that the problems of the community around Mount Semeru have been resolved. One of the most important is health issues. Therefore, this community service activity is focused on providing health services as well as screening for diseases suffered by the community in Sumbermujur Village, Lumajang. From the results of the activity, it is known that 85% of patients are women with the highest age range being 18-60 years old. Diseases found included upper respiratory tract infections (35%), high blood pressure (16%), aches and pains (15%), lower respiratory tract infections (9%), digestive disorders (7%) and other diseases (17%). It can be concluded, upper respiratory tract infection is the most common disease found in the community in Sumbermujur Village after the eruption of Mount Semeru. Upper respiratory tract infections can be caused by viral and bacterial infections, as well as caused by inhalation of volcanic ash.Keywords: eruption, Mount Semeru, health problems
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C) Dengan DAUN SINGKONG (Manihot esculenta crantz) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO HASYIM, ANGGIE NOVTANIA; Triastuti, Nenny; Mochtar, Nur Mujadidah; Paramita, Ayu Lidya
JurnalMU: Jurnal Medis Umum Vol 2 No 2 (2025): JurnalMU: Jurnal Medis Umum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmu.v2i2.25526

Abstract

Latar belakang : Penyakit infeksi bakteri merupakan penyebab penyakit paling umum yang dapat ditemukan di daerah tropis seperti negara Indonesia. Adanya faktor ekstrinsik dapat memudahkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit untuk menyerang jaringan tubuh serta dapat berkembang dengan optimal. Salah satu bakteri gram positif yang paling umum menyebabkan infeksi salah satunya spesies Staphylococcus aureu. Daun jeruk purut dan daun singkong mengandung senyawa aktif flavonoid, minyak atsiri (sitronellal), saponin, tannin, fenolik, steroid dan alkaloid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kombinasi ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C) dengan daun singkong (Manihot esculenta crantz) memiliki efektivitas yang sebanding atau lebih baik dibandingkan dengan antibiotik standar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode : Daun jeruk dan daun singkong diekstraksi dengan metode maserasi pelarut etanol 70% kemudian dilakukan uji orientasi dan uji kombinasi antibakteri dengan metode difusi. Hasil : Hasil dikombinasi dengan perbandingan konsentrasi (1:1), (0,5:0,5), (1:0,5) dan (0,5:1). Data dianalisa secara statistic dengan uji Shapiro-wilk, homogenitas levene, dilanjutkan uji One-Way Anova dan Uji Post Hoc yakni Uji Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun jeruk purut dan daun singkong memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Kesimpulan: Kombinasi ekstrak paling efektif pada perbandingan konsentrasi 0,5:0,5 dengan rata-rata diameter zona hambat 11,33 mm.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Lestari, Arsis Qolbi Mulya; Triastuti, Nenny; Mochtar, Nur Mujadidah
JurnalMU: Jurnal Medis Umum Vol 2 No 2 (2025): JurnalMU: Jurnal Medis Umum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmu.v2i2.25547

Abstract

Latar Belakang: Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri umum yang dapat menyebabkan penyakit infeksi yang paling sering di dunia. Seperti infeksi kulit, endokarditis, pneumonia, osteomielitis, selulitis, impetigo, bahkan hingga bisa terjadi sepsis. WHO memasukkan S. aureus sebagai bakteri patogen dalam kategori "high priority" yang memerlukan antibiotik generasi baru. Sehingga dibutuhkan inovasi lebih lanjut untuk menanggulangi permasalahan dari antibiotik tersebut. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam tumbuhan herbal yang dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa jenis tanaman yang tersedia dalam jumlah banyak dan mudah didapat di Indonesia adalah daun salam dan daun sirih hijau. Daun salam dan daun sirih hijau mengandung zat aktif seperti flavonoid, tanin, alkaloid dan minyak atsiri sebagai antibakteri. Kombinasi tanaman yang bersifat antibakteri akan saling mempengaruhi kerja dari masing-masing senyawa aktif didalamnya, sehingga dapat meningkatkan aktivitas antibakteri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan uji aktivitas antibakteri dengan mengkombinasikan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap bakteri S. aureus secara in vitro. Tujuan: Untuk membuktikan adanya aktivitas antibakteri pada kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode:Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif True eksperimental laboratorik in vitro dengan menggunakan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Hasil:Dari uji analisis menggunakan uji parametrik One Way Anova, Hasil p-value < 0,05 (0,000), ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan dari uji kombinasi kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hal ini bermakna bahwa variasi perbandingan kombinasi ekstrak dan antibiotik signifikan dalam penghambatan bakteri. Hasil uji Tukey dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar zona hambat yang dihasilkan dari uji kombinasi ekstrak dan antibiotik sampel penelitan menunjukkan perbedaan bermakna. Kesimpulan: Kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan daun sirih hijau (Piper betle Linn) memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Kata kunci: Antibakteri, Daun Salam, Syzygium polyanthum, Daun Sirih Hijau, Piper betle Linn, Staphylococcus aureus