Claim Missing Document
Check
Articles

PERKEMBANGAN SEL LIMFOSIT B DAN PENANDANYA UNTUK FLOWCYTOMETRY Levani, Yelvi
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.067 KB)

Abstract

Sel limfosit B merupakan bagian dari respon imunitas adaptif yang berperan penting untuk pertahanan tubuh melawan patogen. Perkembangan sel limfosit B dimulai dari sel punca hematopoietik di sumsum tulang belakang dan organ limfoid sekunder dengan melalui berbagai tahapan proses maturasi dan seleksi. Sel limfosit B matur dapat menghasilkan berbagai macam antibodi yang spesifik untuk patogen. Di tiap perkembangannya, sel limfosit B memiliki ekspresi molekul yang berbeda pada permukaannya dan dapat diketahui dengan pemeriksaan flowcytometry. Pemeriksaan sel limfosit B yang sesuai dengan tahapan perkembangannya dapat digunakan untuk membantu diagnosis penyakit defisiensi imun kongenital, leukemia,limfoma dan penyakit autoimun. Kata kunci: Limfosit B, perkembangan, penanda, flowcytometry
PENGGUNAAN PENANDA BIOLOGIS ANGIOGENIK RASIO s-Flt1 DAN PIGF SEBAGAI PREDIKTOR PREEKLAMSIA Levani, Yelvi
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2019): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v3i1.920

Abstract

Preeclampsia is a leading cause of maternal death worldwide. Preeclampsia involves multi-organ and characterized by hypertension and proteinuria. One of the hypothesis pathogenesisin preeclampsia is placental insufficiency. Its causing imbalance between angiogenic and antiangiogenic factors in maternal circulation. This imbalance factors are responsible for systemic vasoconstriction. However, until now, there is no predictor for preeclampsiain high risk pregnancy. Therefore, this review briefly describes the recent studies about utility of biologic angiogenesis marker, such as s-Flt1 and PIGF as predictor in preeclampsia
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DENGAN JUMLAH PENYAKIT PERNAPASAN DI KALIMANTAN TENGAH PADA TAHUN 2019 Wikananda, Naza Naratama; Subkhan, Mohammad; Levani, Yelvi; Laitupa, Afrita Amalia
Syifa'Medika Vol 12, No 1 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v12i1.2773

Abstract

Kebakaran hutan telah menjadi bencana alam yang rutin di Kalimantan. Hal ini meningkatkan dampak polusi yang berkepanjangan. Salah satu dampak polusi yang paling utama adalah pengaruhnya terhadap kesehatan pernapasan. Tujuan dari studi ini adalaha untuk mencari hubungan antara kebakaran hutan dengan penyakit pernapasan. Mencari hubungan antara kebakaran hutan dengan penyakit pernapasan PPOK, Asma dan ISPA. Metode studi ini menggunakan cohort retrospective dengan total sampel. Data polusi yang diambil pada bulan september hingga november terdapat di dua tempat yaitu Kota Palangkaraya dan Kabupaten kotawaringin Timur. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya dan RSUD Dr. Murjani Sampit. Uji statistik menggunakan korelasi Spearmen dan tes Kruskal-Wallis. Hasil dari 277 responden didapatkan tidak ada korelasi antara peningkatan polusi dengan ketiga penyakit. Untuk antar penyakit dengan tingkat polusi signifikansinya adalah p=0,058 (PPOK), p=0,759 (Asma) dan p=0,594 (ISPA). Sebagai kesimpulan, tidak ada hubungan antara tiga penyakit pernapasan dengan peningkatan tingkat polusi yang diakibatkan oleh kebakaran hutan. Tetapi pada polusi tingkat berbahaya terdapat lonjakan yang berarti jika dilihat secara diagram. Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam waktu yang lebih  lama untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
The Effectiveness of Red Grape (Vitis vinifera) Seed and Skin Extract Treatment on Staphylococcus aureus Bacteria that Causes of Urinary Tract Infections in Pregnant Women Examined by using White Mice (Mus musculus) Satriya Manggala Liastra; Ninuk Dwi Ariningtyas; Yelvi Levani
Biomedika Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v13i2.750

Abstract

Urinary tract infection or what is often called a UTI is an infectious disease of the urinary tract epithelium and is commonly caused by gram-positive bacteria, namely the Staphylococcus aureus, with a prevalence rate of 68 million patients in the world and 1.2 million patients in Indonesia. The diagnosis of UTI is established with a positive urine culture significance value ≥105 (CFU)/ml. The existing clinical management for cases of urinary tract infections in pregnant women uses amoxicillin to kill gram-positive bacteria, such as Staphylococcus aureus. However, there have been 469 cases of antibiotic resistance in pregnant women in Indonesia due to the non-compliance of using antibiotics for urinary tract infections. Vitis vinifera can be used as an alternative to natural bactericidal resveratrol containing anthocyanidin to kill gram-positive bacteria. This study used 28 white mice (Mus musculus) aged 6-21 weeks and weighing 120-200 grams injected with Staphylococcus aureus. The 28 subjects were divided into 4 groups, each of which consisted of 7 mice. The mice received K1 treatment with 250 mg/kgBW of amoxicillin and treatments with 200, 300, and 500 mg/KgBW red grape seed and skin extract. Before treatments were given, a pre-test was conducted to ensure that the results were not biased. Post-test was also performed after the Staphylococcus aureus injection, which was measured after 5 days of urine culture that reached 107 CFU/ml. The treatment in P3 using 500 mg/KgBW of red grape seed and skin extract contributed to the smallest result with 102 Cfu/ml, equals to the result produced by giving 250 ml/KgBW of amoxicillin.
Skrining Kondisi Kesehatan Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Lumajang Yelvi Levani; Muhamad Reza Utama; Gina Noor Djalilah; Muhammad Anas; Yudith Annisa Rezkitha; Nur Mujadidah Mochtar
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i1.12598

Abstract

Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang masih aktif di wilayah Jawa Timur. Letusan Gunung Semeru pada Bulan Desember 2021 menyebabkan 51 korban jiwa dan 10.395 penduduk mengungsi. Walaupun kondisi darurat sudah berakhir, bukan berarti permasalahan masyarakat di sekitar Gunung Semeru sudah selesai. Salah satu yang terpenting adalah masalah kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan sekaligus untuk skrining penyakit yang diderita oleh masyarakat di Desa Sumbermujur, Lumajang. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa 85% pasien adalah perempuan dengan rentang usia terbanyak pada usia 18-60 tahun. Penyakit yang ditemukan diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas (35%), tekanan darah tinggi (16%), pegal linu (15%), infeksi saluran pernapasan bawah (9%), gangguan pencernaan (7%) dan penyakit lainnya (17%). Dapat disimpulkan, Infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyakit terbanyak yang ditemui pada masyarakat di Desa Sumbermujur pasca erupsi Gunung Semeru. Infeksi saluran pernapasan atas dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, serta disebabkan oleh menghirup abu vulkanik.Kata Kunci: erupsi, Gunung Semeru, masalah kesehatan Abstract Mount Semeru is an active volcano in East Java. The eruption of Mount Semeru in December 2021 caused 51 death and 10,395 residents were displaced. Even though the emergency situation has ended, it does not mean that the problems of the community around Mount Semeru have been resolved. One of the most important is health issues. Therefore, this community service activity is focused on providing health services as well as screening for diseases suffered by the community in Sumbermujur Village, Lumajang. From the results of the activity, it is known that 85% of patients are women with the highest age range being 18-60 years old. Diseases found included upper respiratory tract infections (35%), high blood pressure (16%), aches and pains (15%), lower respiratory tract infections (9%), digestive disorders (7%) and other diseases (17%). It can be concluded, upper respiratory tract infection is the most common disease found in the community in Sumbermujur Village after the eruption of Mount Semeru. Upper respiratory tract infections can be caused by viral and bacterial infections, as well as caused by inhalation of volcanic ash.Keywords: eruption, Mount Semeru, health problems
Skrining Kondisi Kesehatan Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Lumajang Yelvi Levani; Muhamad Reza Utama; Gina Noor Djalilah; Muhammad Anas; Yudith Annisa Rezkitha; Nur Mujadidah Mochtar
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i1.12598

Abstract

Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang masih aktif di wilayah Jawa Timur. Letusan Gunung Semeru pada Bulan Desember 2021 menyebabkan 51 korban jiwa dan 10.395 penduduk mengungsi. Walaupun kondisi darurat sudah berakhir, bukan berarti permasalahan masyarakat di sekitar Gunung Semeru sudah selesai. Salah satu yang terpenting adalah masalah kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan sekaligus untuk skrining penyakit yang diderita oleh masyarakat di Desa Sumbermujur, Lumajang. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa 85% pasien adalah perempuan dengan rentang usia terbanyak pada usia 18-60 tahun. Penyakit yang ditemukan diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas (35%), tekanan darah tinggi (16%), pegal linu (15%), infeksi saluran pernapasan bawah (9%), gangguan pencernaan (7%) dan penyakit lainnya (17%). Dapat disimpulkan, Infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyakit terbanyak yang ditemui pada masyarakat di Desa Sumbermujur pasca erupsi Gunung Semeru. Infeksi saluran pernapasan atas dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, serta disebabkan oleh menghirup abu vulkanik.Kata Kunci: erupsi, Gunung Semeru, masalah kesehatan Abstract Mount Semeru is an active volcano in East Java. The eruption of Mount Semeru in December 2021 caused 51 death and 10,395 residents were displaced. Even though the emergency situation has ended, it does not mean that the problems of the community around Mount Semeru have been resolved. One of the most important is health issues. Therefore, this community service activity is focused on providing health services as well as screening for diseases suffered by the community in Sumbermujur Village, Lumajang. From the results of the activity, it is known that 85% of patients are women with the highest age range being 18-60 years old. Diseases found included upper respiratory tract infections (35%), high blood pressure (16%), aches and pains (15%), lower respiratory tract infections (9%), digestive disorders (7%) and other diseases (17%). It can be concluded, upper respiratory tract infection is the most common disease found in the community in Sumbermujur Village after the eruption of Mount Semeru. Upper respiratory tract infections can be caused by viral and bacterial infections, as well as caused by inhalation of volcanic ash.Keywords: eruption, Mount Semeru, health problems
THE EFFECT OF CITICOLIN IN MOTORIC IMPROVEMENT OF ACUTE ISCHEMIC STROKE PATIENTS IN SITI KHODIJAH SEPANJANG HOSPITAL Dza’wan Maula Iwanatud Diana; Laily Irfana; Yelvi Levani; Uning Marlina
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2020): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v4i2.1579

Abstract

Background: According to WHO, stroke is the leading cause of morbidity and the second cause of death with a mortality rate of around 5.54 million. Stroke, based on its etiology, consists of ischemic and hemorrhagic. Ischemic stroke is caused by a blockage in the blood-brain, whereas hemorrhagic stroke occurs due to the rupture of brain blood vessels. Based on the pathophysiology of ischemic stroke, its therapy consists of thrombolytic in thrombus for brain reperfusion and anticoagulants or antiplatelet in strokes due to embolization because it is grown in a collateral-containing lavatory and neuroprotectant assistance to trace cytotoxic nerves. Neuroprotectants that are often used are piracetam and citicoline. Citicoline improves neuronal cell membranes by increasing synthesis of the main component of cell membranes, phosphatidylcholine, then repaired neuronal cell membranes. Objective: To find out motor improvement in stroke patients at Siti Khodijah Sepanjang Hospital by giving 500mg of citicoline per day orally for 5 days. Methods: A case-control observational analytic study using medical record data. Consists of a group with standard therapy, antiplatelets, and another group with 500mg/day antiplatelet and citicoline therapy for 5 days. Patients were examined for MRC motor on the first day and the fifth day. Results: The statistical test used the Chi-Square test  and wilcoxon test with a significance value of 0.00 and 0,01 (<0.05). Conclusion: obtained significant motor improvement in stroke patients 500mg/day for 5 days at Siti Khodijah Sepanjang Hospital.   Latar belakang: Menurut WHO stroke menjadi penyebab utama morbiditas dan sebab kematian nomor dua dengan angka kematian sekitar 5,54 juta. Stroke berdasarkan etiologinya diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik merupakan stroke yang diakibatkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah di otak sedangkan stroke hemoragik akibat adanya pecahnya pebuluh darah otak. Berdasarkan patofisiologinya terapi stroke iskemik terdiri dari trombolitik pada iskemik akibat trombus untuk reperfusi otak dan antikoagulan atau antiplatelet pada stroke akibat emboli sebagai pencegahan terbentuknya trombus pada pembuluh darah kolateral serta pemberian neuroprotektan untuk menghambat penyebaran kerusakan neuroglia pada penumbra akibat proses sitotoksik. Neuroprotektan yang sering digunakan adalah pirasetam dan citicolin. citicolin berfungsi memperbaiki membran sel neuron dengan meningkatkan sintesis komponen utama membran sel yaitu phosphatidylcholine sehingga terjadi peningkatan perbaikan membran sel neuron. Tujuan: Untuk mengetahui perbaikan motorik pada pasien stroke iskemik akut di RS Siti Khodijah Sepanjang. Metode: Jenis penelitian analitik observasional case-control bersifat retrospektif menggunakan data rekam medis. Terdiri dari kelompok dengan terapi standar yaitu antiplatelet dan kelompok lain dengan terapi antiplatelet dan citicolin 500mg/hari selama 5 hari. Pasien dilakukan pemeriksan motorik MRC di hari pertama dan hari kelima. Hasil: Uji statistik menggunakan uji Chi-Square dan uji wilcoxon dengan nilai signifikansi masing-masing 0,00 dan 0,01 (<0,05). Kesimpulan: didapatkan perbaikan motorik yang signifikan pada pasien stroke iskemik akut dengan pemberian citicoline 500mg/hari selama 5 hari di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang.
Index and Acknowledgement Yelvi Levani
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v5i2.9839

Abstract

-
Index and Acknowledgement Yelvi Levani
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.629 KB) | DOI: 10.30651/jqm.v4i1.4508

Abstract

Index and Acknowledgement
Medical students' perspectives about distance learning during early COVID 19 pandemic: a qualitative study Muhammad Reza Utama; Yelvi Levani; Ayu Lidya Paramita
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v4i2.5000

Abstract

Background: Medical education throughout the world has experienced major changes as a consequence of the presence of the COVID-19 pandemic. The Government of Indonesia has instructed physical distancing so that teaching and learning activities, including in the Faculty of Medicine, must be carried out at home with online methods to reduce the risk of COVID distribution. Objective: to explore undergraduate medical students’ perspectives towards distance learning during early COVID 19 pandemic at Muhammadiyah Surabaya University - Faculty of Medicine (MSU-FM), Indonesia. Methods: a qualitative study of students’ online survey responses had been done. Thematic analysis based on Unified Theory of Acceptance and Usage of Technolgy (UTAUT) constructs was done to ecplore students’ perspectives. Results: Students have a positive perspective related to performance expectancy of distance learning. This factor have been perceived as factor that support the behavior of the use of distance learning in order to increase cognitive involvement in the learning process. However, in this study, other factors conveyed by students limiting their optimal use of current distance learning platform. Conclusion: Students‘ user experiences must be developed and maintained continuously during this pandemic era. Longitudinal studies that investigate the long-term impact of various distance learning platforms‘ usage also need further study.
Co-Authors Afrita Amalia Laitupa Aldo Dwi Prastya Aldo Dwi Prastya Aldo Dwi Prastya Annisa Nurida Aryantara, Arif Rachman Astri Dewayani Ayu Lidya Paramita Ayu Lidya Paramitha Batsaikhan Saruuljavkhlan Clevia Revi Maretha Mahendrani Dede Nasrullah Detti Nur Irawati Detty Irawaty Detty Nur Irawati Detty Nur Irawati Dewi Pratiwi Dimas Firman Hidayat Dwi ariningtyas, Ninuk Dza’wan Maula Iwanatud Diana Eko Budi Koendhori, Eko Budi Enik Srihartati Era Catur Prasetya Faidah, Salsabila Gina Noor Djalilah HAKAM, MUHAMAD THORIQ Herlambang, Krisna Pramudita Putra Hidayat, Dimas Firman Ibrahimiyah, Nur Aisah Ikhwani, Irfan Arif Indra Alfaray, Ricky Indrawati, Nina Devi Irfan Arif Ikhwani Kamal Musthofa Kartika Afrida Fauzia Kartika Prahasanti Kusuma Dewi, Anindya Zalfaa Laily Irfana, Laily M. Dikman, Irmawati M. Thoriq Hakam Marlina, Uning Maya Rahmayanti Maya Rahmayanti Mochtar, Nur Mujadidah Mohammad hasan Mohammad Subkhan Muhamad Reza Utama Muhammad Anas Muhammad Anas Musa Ghufron Nafisah Nur&#039;aini Nenny Triastuti Ni Made Mertaniasih Nilam Sari Nilam Sari Nina Devi Indrawati Nova Primadina Nur Aisah Ibrahimiyah Nur Hidayatullah Romadhon Nur Mujaddidah Mochtar Nur Mujadidah Mochtar Nurma Yuliyanasari, Nurma Nurmansyah, Yusuf Paramitha, Ayu Lidya Prastya, Aldo Dwi Pratama A., Ronald Rachma, Ulfie Aulia Rahmat Sayyid Zharfan Ramadhani, Safira Nur Ratna Kusumawati Ratna Kusumawati Rezkitha, Yudith Annisa Rizky Dwi Lestari Satriya Manggala Liastra Sholihul Absor Siska Mawaddatunnadila Soedarsono Soedarsono Sofia Lailia Solikah, Amanat Syakroni, Moch. TARUNA, DODY TJATUR PRIJAMBODO Urrachman, Salsabillah Kemangi Utama, M. Reza Wichda Shirosa Nerly Wikananda, Naza Naratama Yuli Wahyu Rahmawati, Yuli Wahyu Yustika Izziyatu Anindita Yustika Izziyatu Anindita Zulfikri Firmansyah Prayitno Utomo