Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DENGAN PROMOSI KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON, BANDAR LAMPUNG Pramesona, Bayu Anggileo; Kurniawan, Betta; Iqbal, Muhammad; Triyandi, Ramadhan; Agustine Sesunan, Dyah Surya; Puspitasari, Lia; Budyantara, Ronalda
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 6 No. 3 (2025): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v6i3.1034

Abstract

Prevalensi diabetes Mellitus (DM) pada penduduk ³15 tahun mayoritas berdomisili di perkotaan dengan latar belakang pendidikan rendah. Provinsi Lampung berada pada urutan ke-7 kasus DM tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia untuk kategori semua umur. Kota Bandar Lampung memiliki jumlah penderita DM terbanyak ke-5 se-provinsi Lampung. Sedangkan Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung berada pada peringkat ke-3 puskesmas se-Bandar Lampung dengan jumlah pasien DM terbanyak dan cenderung bertambah. Perlu adanya upaya preventif agar prevalensi DM tidak terus meningkat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat perkotaan khususnya kelompok Prolanis DM dalam upaya mencegah terjadinya penyakit DM serta mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit DM. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Agustus 2025 di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung melibatkan 60 lansia prolanis. Promosi kesehatan dilakukan dengan media promosi kesehatan berupa presentasi PowerPoint, dan buku saku DM. Pre-test dan post-test dilakukan sebelum dan setelah kegiatan untuk mengukur skor pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 77,5 menjadi 93,5 (20,6%), dan analisis statistik dengan uji t berpasangan menunjukkan adanya perbedaan signifikan skor sebelum dan setelah diberikan promosi kesehatan (p<0,001). Selain peningkatan kuantitatif skor, kegiatan juga melibatkan partisipasi aktif peserta selama sesi diskusi. Temuan ini mengindikasikan bahwa promosi kesehatan pada layanan primer efektif meningkatkan pengetahuan pencegahan diabetes mellitus pada lansia khususnya di perkotaan dan berpotensi mendorong adopsi perilaku preventif, sehingga direkomendasikan replikasi dan penguatan jejaring rujukan untuk tindak lanjut individu berisiko.