Universitas Jambi melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Program Inovasi Desa (Pro-IDe), yang merupakan program pengabdian masyarakat yang berbasis pemberdayaan. Namun, implementasi Pro-IDe sering menghadapi berbagai tantangan struktural, teknis, dan manajerial. Ini termasuk integrasi teknologi informasi yang buruk, ketidaksiapan sumber daya manusia, dan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat jenis strategi pengendalian yang diperlukan untuk memastikan implementasi Pro-IDe berjalan dengan baik, terukur, dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan kualitatif. Data dikumpulkan dari artikel ilmiah, laporan monev, pedoman Pro-IDe, dan literatur tentang manajemen strategis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengendalian Pro-IDe harus mencakup pengendalian hasil, pengendalian tindakan, pengendalian karyawan, dan pengendalian kultural untuk memastikan bahwa tujuan program, kebutuhan desa, dan tujuan universitas sesuai. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa masalah utama Pro-IDe di UNJA adalah perencanaan yang belum matang, kekurangan sumber daya, koordinasi kelembagaan yang buruk, dan kurangnya indikator keberlanjutan. Selain itu, sulit untuk mengukur secara menyeluruh capaian program karena sistem monitoring-evaluasi yang tidak terstruktur.Kajian ini menyarankan perencanaan intervensi berbasis konteks desa, digitalisasi sistem pengendalian, peningkatan kapasitas SDM, dan penguatan prosedur operasi standar (SOP) terpadu. Diharapkan bahwa penelitian ini akan berfungsi sebagai referensi untuk mengembangkan tata kelola yang bertanggung jawab atas pengendalian strategi program Pro-IDe di tingkat universitas.