This research aims to investigate how Sufism can function in shaping students' morals thru irfani, akhlaki, and tarekat approaches within the context of education. The background of this research is the importance of strengthening spiritual values to build integrity in the face of moral challenges in the modern world. The method used in this research is descriptive qualitative, employing literature studies, analysis of religious texts, and research on the relevant thoughts of Sufi scholars in the field of education. The irfani aspect is discussed as a process of inner understanding, akhlaki focuses on shaping ethics and behavior, while tarekat is seen as a spiritual discipline that provides a framework for systematic self-development. The findings of this study indicate that integrating the three aspects of Sufism can strengthen moral development thru the internalization of values, the habituation of behavior, and guidance from teachers as spiritual mentors. The conclusion of this research confirms that Sufism can be an effective strategy in character education development if applied comprehensively, pedagogically, and can be adapted to the context. The results of this study contribute to the development of a spirituality- based moral education model that meets current educational needs. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana tasawuf dapat berfungsi dalam pembentukan akhlak siswa melalui pendekatan irfani, akhlaki, dan tarekat dalam konteks pendidikan. Latar belakang kajian ini adalah pentingnya memperkuat nilai-nilai spiritual untuk membangun karakter yang memiliki integritas di tengah tantangan moral di dunia modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara studi pustaka, analisis teks-teks keagamaan, serta penelitian pemikiran para ulama tasawuf yang relevan dalam bidang pendidikan. Aspek irfani dibahas sebagai proses pemahaman batin, akhlaki berfokus pada pembentukan etika dan perilaku, sementara tarekat dipandang sebagai disiplin spiritual yang memberikan kerangka kerja untuk pengembangan diri secara sistematis. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggabungan ketiga aspek tasawuf dapat memperkuat pembentukan moral melalui internalisasi nilai-nilai, pembiasaan perilaku, serta bimbingan dari guru sebagai pembimbing spiritual. Kesimpulan dari penelitian menegaskan bahwa tasawuf bisa menjadi strategi yang efektif dalam pengembangan pendidikan karakter jika diterapkan secara menyeluruh, pedagogis, dan dapat disesuaikan dengan konteks. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan model pendidikan moral yang berbasis spiritualitas dan memenuhi kebutuhan pendidikan saat ini.