Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemikiran Wahid Hasyim Dalam Mengembangkan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia Dhini Ihwani, Dhini Ihwani; Fannia Athirah
Taqrib : Journal of Islamic Studies and Education Vol. 3 No. 2 (2025): Taqrib : Journal of Islamic Studies and Education
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/taqrib.v3i2.975

Abstract

Kontribusi gagasan K.H. Wahid Hasyim terhadap penciptaan kurikulum pendidikan Indonesia dibahas dalam esai ini. Wahid Hasyim adalah seorang intelektual, negarawan, dan pemimpin agama yang menyoroti pentingnya pembinaan semangat kebangsaan dan pengembangan karakter di sekolah serta penggabungan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan nasional. Ia memulai sistem kurikulum yang menyeimbangkan keyakinan Islam dengan modernitas dengan mendirikan  Madrasah Nidzamiyah dan menggunakan teknik pembaruan pesantren. Studi ini mengkaji teori- teorinya dan mengevaluasi penerapannya pada sekolah kontemporer menggunakan metodologi penelitian kepustakaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa gagasan Wahid Hasyim masihsangat relevan untuk pengembangan sistem pendidikan nasional yang inklusif dan menyeluruh yang didasarkan pada kemandirian intelektual dan prinsip-prinsip agama.
TASAWUF SEBAGAI JALAN PEMBENTUKAN MORAL: ANALISIS IRFANI, AKHLAKI, DAN TAREKAT DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Achmad Fadil; Fannia Athirah; Ayu Amelia; Agum Saka; Azizul Hakim; Karina Nasya Hartatika
Saka Bahasa: Jurnal Sastra, Bahasa, Pendidikan, dan Budaya Vol. 2 No. 2 (2025): Saka Bahasa: Jurnal Sastra, Bahasa, Pendidikan, dan Budaya
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sakabahasa.v2i2.1460

Abstract

This research aims to investigate how Sufism can function in shaping students' morals thru irfani, akhlaki, and tarekat approaches within the context of education. The background of this research is the importance of strengthening spiritual values to build integrity in the face of moral challenges in the modern world. The method used in this research is descriptive qualitative, employing literature studies, analysis of religious texts, and research on the relevant thoughts of Sufi scholars in the field of education. The irfani aspect is discussed as a process of inner understanding, akhlaki focuses on shaping ethics and behavior, while tarekat is seen as a spiritual discipline that provides a framework for systematic self-development. The findings of this study indicate that integrating the three aspects of Sufism can strengthen moral development thru the internalization of values, the habituation of behavior, and guidance from teachers as spiritual mentors. The conclusion of this research confirms that Sufism can be an effective strategy in character education development if applied comprehensively, pedagogically, and can be adapted to the context. The results of this study contribute to the development of a spirituality- based moral education model that meets current educational needs.   Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana tasawuf dapat berfungsi dalam pembentukan akhlak siswa melalui pendekatan irfani, akhlaki, dan tarekat dalam konteks pendidikan. Latar belakang kajian ini adalah pentingnya memperkuat nilai-nilai spiritual untuk membangun karakter yang memiliki integritas di tengah tantangan moral di dunia modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara studi pustaka, analisis teks-teks keagamaan, serta penelitian pemikiran para ulama tasawuf yang relevan dalam bidang pendidikan. Aspek irfani dibahas sebagai proses pemahaman batin, akhlaki berfokus pada pembentukan etika dan perilaku, sementara tarekat dipandang sebagai disiplin spiritual yang memberikan kerangka kerja untuk pengembangan diri secara sistematis. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggabungan ketiga aspek tasawuf dapat memperkuat pembentukan moral melalui internalisasi nilai-nilai, pembiasaan perilaku, serta bimbingan dari guru sebagai pembimbing spiritual. Kesimpulan dari penelitian menegaskan bahwa tasawuf bisa menjadi strategi yang efektif dalam pengembangan pendidikan karakter jika diterapkan secara menyeluruh, pedagogis, dan dapat disesuaikan dengan konteks. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan model pendidikan moral yang berbasis spiritualitas dan memenuhi kebutuhan pendidikan saat ini.