Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Naïve Bayes untuk Memprediksi Tingkat Kunjungan Pelanggan Menggunakan Algoritma Naïve Bayes Nazwa Adelia Putri; Zihan Maharani; Ilona Dwi Shelvani; Harly Okprana
Journal of Informatics, Electrical and Electronics Engineering Vol. 5 No. 1 (2025): September 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jieee.v5i1.2474

Abstract

This study aims to implement the Naive Bayes algorithm in predicting customer visit rates at Kyemoona Kitchen by utilizing available historical data. With the development of digital technology, data analysis has become an important aspect in supporting business decision making. However, manual analysis of complex and diverse data can be challenging. Therefore, a machine learning-based approach, specifically Naive Bayes, is used to explore patterns in big data and generate accurate predictions. In this study, the data collected includes variables such as visit time, promotion type, weather conditions, holidays, and other factors. The Naive Bayes model achieved an accuracy of 85.6%, with other evaluation metrics such as precision of 82.4%, recall of 84.2%, and F1-score of 83.3%. The results show that this algorithm can identify significant factors, such as promotions and weather conditions, that affect customer visits. This study not only provides practical insights for Kyemoona Kitchen in planning data-driven operational strategies, but also aims to inspire other small and medium-sized enterprises (SMEs) to adopt similar analytical technologies. However, this study has limitations, such as dependence on data quality, which can affect the accuracy of the model. Therefore, it is recommended that future research combine Naive Bayes with other algorithms and use larger datasets for more reliable results.
Rantai Pasok Hijau dan Halal sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Alamendah Yelita Anggiane Iskandar; Resista Vikaliana; Ade Irawan; Nazwa Adelia Putri; Argya Fauziah Tansy; Alghifari Rasyid Zola; Raihan Akira Rahmaputra
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 3 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 3 November 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v9i3.5614

Abstract

Pariwisata halal di Indonesia terus berkembang seiring meningkatnya permintaan wisatawanMuslim global, sementara isu keberlanjutan lingkungan semakin menuntut perhatian dalampengelolaan destinasi wisata. Integrasi rantai pasok hijau ke dalam pariwisata halal menawarkansolusi strategis untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya sesuai syariah, tetapijuga ramah lingkungan dan berdaya saing. Konsep ini meliputi pengadaan bahan baku lokalbersertifikat halal, proses produksi kuliner ramah lingkungan, distribusi efisien, akomodasiberkelanjutan, transportasi rendah emisi, hingga pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.Implementasi rantai pasok hijau mendukung empat aspek utama: keberlanjutan lingkungan,pemberdayaan ekonomi lokal, penguatan nilai sosial-budaya, dan kepatuhan terhadap prinsipsyariah. Studi kasus di Desa Wisata Alamendah menunjukkan bahwa penerapan praktik yangmemperhatikan aspek halal dan lingkungan memiliki daya tarik tersendiri serta memperkuatreputasi destinasi. Meski demikian, sejumlah tantangan muncul, antara lain keterbatasanpemahaman standar halal-hijau, tingginya biaya sertifikasi, koordinasi antar pelaku, danketerbatasan akses teknologi. Solusi yang ditawarkan meliputi pelatihan terpadu, pengembanganforum rantai pasok desa, skema gotong royong, serta pemanfaatan teknologi tepat guna dengandukungan pihak eksternal. Integrasi rantai pasok hijau dalam pariwisata halal tidak hanyamenjawab kebutuhan wisatawan Muslim terhadap layanan halal dan berkelanjutan, tetapi jugaberkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 8 danSDG 12. Dengan demikian, sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat lokal menjadikunci dalam membangun pariwisata halal hijau yang inklusif, berdaya saing global, sertamemberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan.Kata kunci: Pariwisata Halal, Rantai Pasok Hijau, Pariwisata Berkelanjutan, SustainableDevelopment Goals