Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi dan Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal (Daun Kelor) Pada Balita Stunting di Desa Lipukasi: Education and Provision of Supplementary Food Made from Local Food (Moringa Leaves) for Stunted Toddlers in Lipukasi Village Abbas, Dewi Srinita; Mudiah, Najmah; Nursyelah, Nursyelah; Putri, Anggi Maharani Syah; Aprilya, Diva; R, Marwah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.304

Abstract

Daun kelor merupakan tanaman tropis yang mudah didapatkan di Desa Lipukasi, kecamatan Tanete Rilau. Stunting merupakan masalah yang signifikan di daerah pendesaan, masalah yang menganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang berpotensi mengganggu kemampuan belajar dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Pengabdian ini bertujuan mengedukasi masyarakat Desa Lipukasi, Kabupaten Barru, mengenai pemanfaatan pangan lokal, khususnya daun kelor, sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan asupan gizi balita stunting. Kegiatan ini melibatkan ibu balita, kader posyandu dan anak stunting berjumlah 30 orang sebagai peserta. dengan metode yang mencakup edukasi PMT melalui PPT, serta distribusi PMT puding kelor oleh tim pengabmas (Tim pengabdian masyarakat) dan juga berperan sebagai fasilitator, dengan dukungan dari TP-PKK Desa Lipukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang daun kelor serta memperbaiki status gizi balita. Kegiatan ini juga memperkuat literasi kesehatan di kalangan peserta, yang dapat berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting jangka panjang. Kesimpulannya, intervensi multifaset yang menggabungkan edukasi kesehatan dan suplementasi gizi sangat penting dalam pencegahan stunting pada balita, dan perlu diterapkan secara lebih luas di lingkungan masyarakat lain untuk mencapai dampak yang lebih signifikan.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Limbah Batang Pisang Menjadi Kripik Burlok Crispy Sari, Rasidah Wahyuni; Meiresa, Melda; Putri, Anggi Maharani Syah; Natasia, Dita; Saputra, Hendrik; Raihan, Muhammad Fahri; Saputra, Andre; Makmur, Najwa Aulia; Putra, Reyhan Ananda; Debiyanti, Risma
Abdimas Mandalika Vol 5, No 1 (2025): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/am.v5i1.35336

Abstract

Abstract: This community service program aimed to empower the residents of Tatae Village, Duampanua District, Pinrang Regency, by training them to process banana stem waste into an economic food product called Burlok Crispy. The method employed a participatory approach involving lecturers, students, and community partners. The activities included socialization on agricultural waste management, demonstration of processing techniques, hands-on practice, and evaluation discussions on business opportunities. Monitoring was conducted through observation, questionnaires, and simple interviews to assess improvements in knowledge, skills, and motivation. The results indicated significant progress: participants’ knowledge on waste utilization increased from 35% to 85%, technical skills from 20% to 80%, and interest in entrepreneurship from 25% to 60%. Participants also recognized the product as simple, affordable, and marketable within the local community. This program not only enhanced the community’s capacity in local food diversification but also provided valuable experiential learning for students in line with the Merdeka Belajar Kampus Merdeka concept.Abstrak Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberdayakan masyarakat Kelurahan Tatae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, melalui pelatihan pengolahan limbah batang pisang menjadi produk pangan bernilai ekonomis berupa keripik Burlok Crispy. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif, melibatkan dosen, mahasiswa, dan mitra masyarakat. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi pentingnya pemanfaatan limbah, demonstrasi teknik pengolahan, praktik langsung oleh peserta, serta diskusi evaluasi peluang usaha. Monitoring dilakukan melalui observasi, angket, dan wawancara sederhana untuk menilai peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan minat masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan: pengetahuan peserta tentang pemanfaatan limbah naik dari 35% menjadi 85%, keterampilan teknis dari 20% menjadi 80%, serta minat usaha dari 25% menjadi 60%. Peserta juga menilai produk keripik sederhana, mudah dibuat, dan berpotensi dipasarkan secara lokal. Program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam diversifikasi pangan berbasis potensi lokal, tetapi juga memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam pembelajaran berbasis masyarakat