p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Biogenerasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Etnobotani Borassus flabellifer Bahan Baku Songkok Recca Ciri Khas Masyarakat Bugis Bone Nurlaeliana; Satriani; Bachtiar, Tauhidah; H, Anita; Ekawati, Mutmainna; Wahyudi, Fandi; Hasmatang
Jurnal Biogenerasi Vol. 10 No. 2 (2025): Volume 10 no 2 periode februari - september 2025 ( continues)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v10i2.6881

Abstract

Borassus flabellifer, commonly known as the lontar palm, is a member of the Arecaceae family that thrives in arid regions and serves as the primary raw material in the production of songkok recca, a traditional handwoven cap. The local community in Pacing Village, Awangpone Subdistrict, Bone Regency, possesses indigenous ethnobotanical knowledge related to the utilization and management of this plant, particularly in the crafting of songkok recca. This study aims to examine the ethnobotanical role of Borassus flabellifer in the traditional songkok recca production process and to explore sustainable practices for its continued use from both ecological and cultural perspectives. Employing a descriptive-exploratory research design, data collection was conducted through surveys and semi-structured interviews using the Participatory Ethnobotany Appraisal (PEA) method. The data were analyzed using qualitative and quantitative descriptive techniques. Findings indicate that Borassus flabellifer holds significant cultural and economic value within the local community. The preparation of raw materials involves harvesting the leaf sheaths, followed by a sequence of traditional processing steps—pounding (cacca-racca), burning, peeling, soaking, and fine-shaving using a traditional tool called paddari—to produce thin, smooth fibers known as racca, which are then used in weaving songkok recca.
ANALISIS ETNOBOTANI TANAMAN OBAT DAUN BINAHONG PADA MASYARAKAT DESA ANGKUE KECAMATAN KAJUARA KABUPATEN BONE wanda, Julia; Hasmatang; Darojat , Annisa Zakiyah; Hafsah
Jurnal Biogenerasi Vol. 10 No. 4 (2025): Volume 10 nomor 4 tahun 2025 Terbit Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v10i4.7370

Abstract

Daun binahong merupakan tanaman obat yang dimanfaatkan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit pada masyarakat Desa Angkue Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Pengetahuan tersebut diperoleh secara turun temurun dan belum pernah didokementasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani tanaman binahong meliputi habitat, morfologi, kandungan senyawa aktif dan pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Angkue Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah Random Purposive Sampling meliputi observasi, wawancara terhadap 100 informan, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman binahong tumbuh pada habitat pekarangan rumah (budidaya) dan tumbuh liar. Morfologi batang tanaman binahong ini memiliki warna hijau kemerahan, daun berbentuk jantung, dan bunga majemuk kecil berwarna putih. Kandungan senyawa aktifnya meliputi flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, triterpenoid, dan polifenol. Pemanfaatan daun binahong dengan cara rebus, dihaluskan dan digunakan secara langsung untuk pengobatan luka luar, asam urat, hipertensi, dan jerawat. Pengetahuan pemanfaatan tanaman binahong didominasi oleh generasi orang tua (88%) dibandingkan remaja (14%).