Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE INFLUENCE OF WAGES AND OVERTIME INCENTIVES ON CV WORKER JOB SATISFACTION. SWL PAGAR MERBAU DELI SERDANG Suryani Rambe; Hablil Ikhwana; Zulaili
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 4 No. 6 (2025): MAY
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v4i6.751

Abstract

This study aims to determine whether the amount of wages and overtime incentives, both partially and simultaneously, have a significant effect on job satisfaction of CV. SWL Pagar Merbau Deli Serdang workers and how big the effect is. The method used in this study is a quantitative method with several tests, namely reliability analysis, classical assumption deviation test and linear regression. Based on the results of primary data regression processed using SPSS 25, the following multiple linear regression equation is obtained: Y =5,425+ 0.181X1 + 0.689X2 + e. Partially, the wage amount variable (X1) has a significant influence on the job satisfaction of CV. SWL Pagar Merbau Deli Serdang workers, as evidenced by the calculated t value > t table (2,530> 2.018). The overtime incentive variable (X2) has a significant influence on the job satisfaction of CV. SWL Pagar Merbau Deli Serdang workers, as evidenced by the calculated t value > t table (8,832> 2.018). Simultaneously, the variables of wage amount (X1) and overtime incentive (X2) have a significant influence on the job satisfaction of CV. SWL Pagar Merbau Deli Serdang workers. This means that the hypothesis in this study is accepted, as evidenced by the calculated F value > F table (56.946 > 3.22). The variables of wage amount (X1) and overtime incentive (X2) are able to contribute to the influence of the variable of job satisfaction of CV. SWL Pagar Merbau Deli Serdang workers by 73.1% while the remaining 26.9% is influenced by other variables not examined in this study. From the conclusion above, the author suggests that the wages received by workers greatly influence job satisfaction, the amount of wages can be increased and maintained in the form of improving the quality of work by achieving targets set by the company. The level of overtime incentive provision is based on the length of employee work and work targets, therefore, it needs to be increased and improved according to the workload given to employees. Company leaders greatly influence worker job satisfaction by providing additional wages to workers to improve worker job satisfaction so that the quality of worker work is better.
Pengaruh Pendapatan Nelayan Perahu Rakit Dan Peran Pemerintah Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat Di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Ismayanti, Anggi; Insy Sinaga, Riny Viri; Zulaili
Jurnal ILMAN (Jurnal Ilmu Manajemen) Vol. 12 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35126/ilman.v12i2.721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendapatan nelayan dan peran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi Masyarakat di Desa Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai baik secara parsial dan simultan dan seberapa besar pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan beberapa uji yakni reliability analysis, uji penyimpangan asumsi klasik dan regression linier. Berdasarkan hasil regresi data primer yang diolah dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 22,122 + 0,204 X1 + 0,268 X2 + e. Secara parsial, variabel pendapatan nelayan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pola konsumsi karyawan, terbukti dari nilai t hitung > t tabel (2,486 > 1,985). Variabel peran pemerintah (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pola konsumsi karyawan, terbukti dari nilai t hitung > t tabel (2,794 > 1,985). Secara simultan, variabel pendapatan nelayan (X1) dan peran pemerintah (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap pola konsumsi karyawan. Artinya hipotesis pada penelitian ini diterima, terbukti dari nilai F hitung > F tabel (11,635 > 3,09). Variabel pendapatan nelayan (X1) dan peran pemerintah (X2) mampu memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel pola konsumsi karyawan sebesar 20,0% sedangkan sisanya sebesar 80,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran bahwa hendaknya nelayan lebih memperhatikan lagi pola konsumsi yang ada sehingga kedepan tidak terjadi penurunan ekonomi. Hendaknya peran pemerintah yang sudah diberikan dapat diaplikasikan dengan baik agar peningkatan pola konsumsi masyarakat lebih terlihat kedepannya. Hendaknya pemerintah dan masyarakat tetap bekerja sama dalam mengatur pola konsumsi masyarakat agar lebih baik lagi kedepannya.
Pengaruh Kesehatan Keselamatan Kerja Dan Sistem Rekrutmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Glaxo Smithkline Medan Sabri, Sabri; Winda Wardhani; Zulaili
Jurnal ILMAN (Jurnal Ilmu Manajemen) Vol. 13 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35126/ilman.v13i2.939

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kesehatan keselamatan kerja dan sistem rekrutmen berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Glaxo Smithkline Medan baik secara parsial dan simultan dan seberapa besar pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan beberapa uji yakni reliability analysis, uji penyimpangan asumsi klasik dan regression linier. Berdasarkan hasil regresi data primer yang diolah dengan menggunakan SPSS 25, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 0,942 + 0,809 X1 + 0,177 X2 + e. Secara parsial, variabel kesehatan keselamatan kerja (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, terbukti dari nilai t hitung > t tabel (7,637 > 2,015). Variabel sistem rekrutmen (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, terbukti dari nilai t hitung > t tabel (2,258 > 2,015). Secara simultan, variabel kesehatan keselamatan kerja (X1) dan sistem rekrutmen (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Artinya hipotesis pada penelitian ini diterima, terbukti dari nilai F hitung > F tabel (43,104 > 3,20). Variabel kesehatan keselamatan kerja (X1) dan sistem rekrutmen (X2) mampu memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel prestasi kerja karyawan sebesar 66,2% sedangkan sisanya sebesar 33,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran bahwa hendaknya pimpinan mempertahankan kesehatan keselamatan kerja yang sudah baik, agar karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan aman. Hendaknya sistem rekrutmen ditingkatkan lagi agar lebih terstruktur, sehingga perusahaan akan memperoleh karyawan yang professional dibidangnya. Hendaknya karyawan mempertahankan prestasi kerja yang sudah baik, agar menjadi contoh bagi karyawan yang lain.