Kurnia Ashshiddieqy, Kanzenna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN ENTREPRENEURIAL CITIZENSHIP COMPETENCIES UNTUK MENGUATKAN JIWA WIRAUSAHA SOSIAL SANTRI DI PONPES TAHFIDZUL QUR’AN AL-ISLAM TULUNGAGUNG Bramantya, Alfan; Kurnia Ashshiddieqy, Kanzenna; Riski Pranoto Utomo, Ardika; Untari, Sri
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i3.1092-1100

Abstract

Pondok pesantren PPTQ Al-Islam didirikan pada tahun 2018, pada mulanya pesantren didirikan dalam bentuk sebuah rumah panggung yang terbuat dari bambu atau yang sering dikenal dengan sebutan “pampang”. Pondok pesantren ini saat ini mulai berfokus untuk pengembangan pondok pesantren berbasis life skill program yang bermuara ke pengembangan keterampilan kewirausahaan bagi santrinya. Namun seiring banyaknya santri yang lulus pondok ini memiliki kekurangan sumber daya dalam mengolah programnya.  Permasalahan lain juga terdapat pada rendahnya motivasi berwirausaha bagi oleh santri, oleh karena itu dalam pengabdian ini akan berfokus untuk meningkatkan motivasi berwirausaha bagi santri. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode KP3E (Koordinasi, Persiapan, Penyuluhan, Praktik Pengalaman, dan Evaluasi) yang dilakukan pada 5-7 Juli tahun 2024 di Tulungagung. Pengabdian ini berfokus untuk mengenalkan program entrepreneurial citizenship competencies, yaitu pembinaan kompetensi berwirausaha sosial dengan fokus untuk membuat badan usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya dilingkungan pondok pesantren. Hasilnya santri yang mengikuti program ini memiliki minat berwirausaha yang kuat yaitu dari 60% menjadi 90%, sedangkan pengetahuan berwirausaha dasar mengalami peningkatan dari 56% menjadi 92%, keterampilan berwirausaha dasar juga meningkat dari 60% menjadi 88%.  Program ini juga mendapatkan feedback yang positif dari peserta kegiatan yaitu secara rerata 82% peserta merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Hasil lain yang ditunjukkan dari pengabdian ini adalah terciptanya produk unggulan pondok berupa sambal ikan asap dengan branding IWASAKI “Iwak Sambel Segoro Kidul” dimana saat ini produk ini masih dalam tahapan uji ketahanan masa simpan sebelum dapat diproduksi dan diperjualbelikan.
MEMBANGUN DESA WISATA KEBANGSAAN DENGAN PENDEKATAN KIPAS (KREATIF, INOVATIF, PARTISIPATIF, DAN KOLABORATIF) MENUJU DESA CERDAS, MANDIRI, DAN BERKELANJUTAN Untari, Sri; Hariyono, Agung; Nindyawati, Nindyawati; Bramantya, Alfan; Kurnia Ashshiddieqy, Kanzenna; Ardhana Riswari, Aliyah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i3.849-864

Abstract

Pengembangan desa wisata menjadi suatu tantangan yang kompleks dan menuntut pendekatan yang inovatif serta berorientasi pada partisipasi masyarakat. Artikel ini membahas pengalaman Desa Wonorejo, Situbondo, dalam membangun desa wisata "Kebangsaan" dengan menerapkan pendekatan KIPAS (Kreatif, Inovatif, Partisipatif, dan Kolaboratif). Tujuan utama kegiatan ini adalah menciptakan desa wisata yang cerdas, mandiri, dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan kegiatan adalah 1) Pemberdayaan Pemdes dalam membangun kemitraan; 2) Pendampingan dan pelatihan PKK, Karang Taruna, POKDARWIS dalam produksi merchandise, dan home industry; 3) Pendampingan BUMDes dalam mengelola usaha dan mengurus badan Hukum; 4) Pengembangan model desa wisata “Kebangsaan”.  Metode pelaksanaan sosialisasi tentang desa wisata kebangsaan. Fasilitasi dan pendampingan perangkat desa dalam pengembangan kemitraan dengan stakeholders internal dan eksternal. Pendampingan BUMDes dalam penyusunan Rencana Strategis. Pendampingan dan pelatihan PKK, Karang Taruna dan Pok DARWIS dalam membuat merchandise. dan pengembangan model desa wisata kebangsaan untuk menjadi desa cerdas (smart village), mandiri berkelanjutan. Hasil kegiatan mencerminkan pencapaian signifikan dalam Penguatan kapabilitas aparat desa dalam mengembangkan kemitraan secara internal dengan stakeholders lokal dan eksternal dengan perguruan tinggi. BUMDes berbadan Hukum dan mampu membuat rencana strategis. Jangka pendek dan panjang. PKK, Karang Taruna dan PokDarwis dapat membuat merchandise untuk melengkapi cindera mata desa wisata kebangsaan. Model KIPAS (Kreatif, Inovatif, Partisipatif dan Kolaboratif) dapat ditetapkan untuk kemajuan desa wisata kebangsaan.