Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Effect of Hydroxyapatite Filler on Mechanical Properties of PE/HAp Composite as a Candidate for Bone Repair Qulub, Fitriyatul; Wardhani, Inten Firdhausi
Indonesian Applied Physics Letters Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/iapl.v4i2.48649

Abstract

Polymer is one material that can be used as a fixation to repair fractured or broken bones. However, polymers are soft and ductile, so modifying them by adding hydroxyapatite as a filler is necessary. Polyethylene is a high density polymer with more potent material properties to be utilized as a matrix. The PE-HAp composites were synthesized by compacting and heating the composition percentage of Hap 25%, 35% and 45%. Based on the characterization results using XRD, FTIR, and hardness test instruments, it is concluded that the addition of HAp composition results in better composite mechanical properties. The material properties are improving, increasing the hardness value (shore A) by 63 shore A. The hardness value increases because the composite properties are more compact, and the PE matrix physically binds the HAp filler. This is reinforced by XRD and FTIR characterization results, with no new compounds formed and no new molecular vibrational patterns in the FTIR spectrum.
EDUKASI SMK 1 BLITAR MELALUI PELATIHAN DASAR PEMROGRAMAN PHYTON DAN PENGENALAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN UNTUK DETEKSI TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA Purwanti, Endah; Ain, Khusnul; Widiyanti, Prihartini; Rulaningtyas, Riries; Amma, Fadli; Chandra Satria Arisgraha, Franky; Nur Rahma, Osmalina; Pramudita, Alfian; Qulub, Fitriyatul; Firdhausi Wardhani, Inten
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 5 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i5.1894-1903

Abstract

Berdasarkan beberapa sumber di media massa/elektronik dan badan penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas kesehatan Kabupaten Blitar, mencatat pada tahun 2022, ada 755 warga yang terdeteksi menderita gangguan mental emosional (GME) khususnya kecemasan emosional dan banyak temuan kasus dari kalangan remaja. Ada beberapa faktor pemicu, diantaranya adalah kondisi keluarga yang broken home, serta pengaruh sosial media yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Kecemasan yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi depresi yang berpotensi memicu tindakan bunuh diri, terutama pada individu yang berada di usia produktif. Kelompok usia dengan angka bunuh diri tertinggi berada dalam rentang 15 hingga 29 tahun. Upaya pendeteksian dini terhadap kecemasan emosional khususnya di kalangan remaja menjadi sebuah peluang solusi untuk mencegah generasi muda melakukan bunuh diri melalui pemanfaatan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 telah melahirkan berbagai inovasi baru yang memberikan dampak signifikan di berbagai sektor kehidupan. Salah satu inovasi yang menonjol adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Setiap peluang yang tersedia akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki wawasan luas. Generasi muda merupakan sasaran utama yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini, sekelompok masyarakat dengan latar belakang pengetahuan dasar di bidang pemrograman komputer telah memperoleh pembekalan pengetahuan dan keterampilan. Dalam konteks ini, pelatihan diberikan kepada siswa SMKN 1 Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, yang memiliki minat di bidang Teknik Komputer dan Informatika (TKI). Kegiatan yang telah  dilakukan tidak hanya dapat bermanfaat dalam penanggulangan kesehatan emosional remaja di beberapa daerah di kota Blitar, tapi juga sebagai  upaya peningkatan mutu siswa berkaitan dengan bidang komputer cerdas agar ketika lulus sekolah mampu bersaing di dunia kerja dan mampu mengembangkan berbagai macam software yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dalam menghadapi era Industri 4.0. Kegiatan PKM ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelatihan pemrograman dasar python dan pengenalan aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi tingkat kecemasan pada remaja. Evaluasi pelaksanaan program ini dilakukan melalui sistem kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah mengikuti PKM terkait materi pelatihan yang diberikan. Selain itu, masukan dan testimoni dari siswa serta guru SMKN 1 Blitar turut menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program PKM di masa mendatang. Kegiatan edukasi melalui pelatihan dasar pemrograman phyton dan pengenalan aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi tingkat kecemasan pada remaja sangat bermanfaat dalam penanggulangan kesehatan emosional remaja di beberapa daerah di kota Blitar dan juga sebagai upaya peningkatan mutu siswa berkaitan dengan bidang komputer cerdas agar ketika lulus mampu bersaing di dunia kerja. Metode workshop yang bersifat interaktif melalui penerapan praktik langsung dalam pembuatan aplikasi berbasis Python dan kecerdasan buatan dapat memperkuat minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Selain itu, metode ini juga mendukung guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan lebih mudah.
EDUKASI SMK 1 BLITAR MELALUI PELATIHAN DASAR PEMROGRAMAN PHYTON DAN PENGENALAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN UNTUK DETEKSI TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA Purwanti, Endah; Ain, Khusnul; Widiyanti, Prihartini; Rulaningtyas, Riries; Amma, Fadli; Chandra Satria Arisgraha, Franky; Nur Rahma, Osmalina; Pramudita, Alfian; Qulub, Fitriyatul; Firdhausi Wardhani, Inten
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 5 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i5.2198-2209

Abstract

Berdasarkan beberapa sumber di media massa/elektronik dan badan penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas kesehatan Kabupaten Blitar, mencatat pada tahun 2022, ada 755 warga yang terdeteksi menderita gangguan mental emosional (GME) khususnya kecemasan emosional dan banyak temuan kasus dari kalangan remaja. Ada beberapa faktor pemicu, diantaranya adalah kondisi keluarga yang broken home, serta pengaruh sosial media yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Kecemasan yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi depresi yang berpotensi memicu tindakan bunuh diri, terutama pada individu yang berada di usia produktif. Kelompok usia dengan angka bunuh diri tertinggi berada dalam rentang 15 hingga 29 tahun. Upaya pendeteksian dini terhadap kecemasan emosional khususnya di kalangan remaja menjadi sebuah peluang solusi untuk mencegah generasi muda melakukan bunuh diri melalui pemanfaatan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 telah melahirkan berbagai inovasi baru yang memberikan dampak signifikan di berbagai sektor kehidupan. Salah satu inovasi yang menonjol adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Setiap peluang yang tersedia akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki wawasan luas. Generasi muda merupakan sasaran utama yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini, sekelompok masyarakat dengan latar belakang pengetahuan dasar di bidang pemrograman komputer telah memperoleh pembekalan pengetahuan dan keterampilan. Dalam konteks ini, pelatihan diberikan kepada siswa SMKN 1 Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, yang memiliki minat di bidang Teknik Komputer dan Informatika (TKI). Kegiatan yang telah  dilakukan tidak hanya dapat bermanfaat dalam penanggulangan kesehatan emosional remaja di beberapa daerah di kota Blitar, tapi juga sebagai  upaya peningkatan mutu siswa berkaitan dengan bidang komputer cerdas agar ketika lulus sekolah mampu bersaing di dunia kerja dan mampu mengembangkan berbagai macam software yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dalam menghadapi era Industri 4.0. Kegiatan PKM ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelatihan pemrograman dasar python dan pengenalan aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi tingkat kecemasan pada remaja. Evaluasi pelaksanaan program ini dilakukan melalui sistem kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah mengikuti PKM terkait materi pelatihan yang diberikan. Selain itu, masukan dan testimoni dari siswa serta guru SMKN 1 Blitar turut menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program PKM di masa mendatang. Kegiatan edukasi melalui pelatihan dasar pemrograman phyton dan pengenalan aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi tingkat kecemasan pada remaja sangat bermanfaat dalam penanggulangan kesehatan emosional remaja di beberapa daerah di kota Blitar dan juga sebagai upaya peningkatan mutu siswa berkaitan dengan bidang komputer cerdas agar ketika lulus mampu bersaing di dunia kerja. Metode workshop yang bersifat interaktif melalui penerapan praktik langsung dalam pembuatan aplikasi berbasis Python dan kecerdasan buatan dapat memperkuat minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Selain itu, metode ini juga mendukung guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan lebih mudah.
EDUKASI SMK 1 BLITAR MELALUI PELATIHAN DASAR PEMROGRAMAN PHYTON DAN PENGENALAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN UNTUK DETEKSI TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA Purwanti, Endah; Ain, Khusnul; Widiyanti, Prihartini; Rulaningtyas, Riries; Amma, Fadli; Chandra Satria Arisgraha, Franky; Nur Rahma, Osmalina; Pramudita, Alfian; Qulub, Fitriyatul; Firdhausi Wardhani, Inten
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 5 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i5.%p

Abstract

Berdasarkan beberapa sumber di media massa/elektronik dan badan penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas kesehatan Kabupaten Blitar, mencatat pada tahun 2022, ada 755 warga yang terdeteksi menderita gangguan mental emosional (GME) khususnya kecemasan emosional dan banyak temuan kasus dari kalangan remaja. Ada beberapa faktor pemicu, diantaranya adalah kondisi keluarga yang broken home, serta pengaruh sosial media yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Kecemasan yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi depresi yang berpotensi memicu tindakan bunuh diri, terutama pada individu yang berada di usia produktif. Kelompok usia dengan angka bunuh diri tertinggi berada dalam rentang 15 hingga 29 tahun. Upaya pendeteksian dini terhadap kecemasan emosional khususnya di kalangan remaja menjadi sebuah peluang solusi untuk mencegah generasi muda melakukan bunuh diri melalui pemanfaatan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 telah melahirkan berbagai inovasi baru yang memberikan dampak signifikan di berbagai sektor kehidupan. Salah satu inovasi yang menonjol adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Setiap peluang yang tersedia akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki wawasan luas. Generasi muda merupakan sasaran utama yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini, sekelompok masyarakat dengan latar belakang pengetahuan dasar di bidang pemrograman komputer telah memperoleh pembekalan pengetahuan dan keterampilan. Dalam konteks ini, pelatihan diberikan kepada siswa SMKN 1 Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, yang memiliki minat di bidang Teknik Komputer dan Informatika (TKI). Kegiatan yang telah  dilakukan tidak hanya dapat bermanfaat dalam penanggulangan kesehatan emosional remaja di beberapa daerah di kota Blitar, tapi juga sebagai  upaya peningkatan mutu siswa berkaitan dengan bidang komputer cerdas agar ketika lulus sekolah mampu bersaing di dunia kerja dan mampu mengembangkan berbagai macam software yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dalam menghadapi era Industri 4.0. Kegiatan PKM ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelatihan pemrograman dasar python dan pengenalan aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi tingkat kecemasan pada remaja. Evaluasi pelaksanaan program ini dilakukan melalui sistem kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah mengikuti PKM terkait materi pelatihan yang diberikan. Selain itu, masukan dan testimoni dari siswa serta guru SMKN 1 Blitar turut menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program PKM di masa mendatang. Kegiatan edukasi melalui pelatihan dasar pemrograman phyton dan pengenalan aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi tingkat kecemasan pada remaja sangat bermanfaat dalam penanggulangan kesehatan emosional remaja di beberapa daerah di kota Blitar dan juga sebagai upaya peningkatan mutu siswa berkaitan dengan bidang komputer cerdas agar ketika lulus mampu bersaing di dunia kerja. Metode workshop yang bersifat interaktif melalui penerapan praktik langsung dalam pembuatan aplikasi berbasis Python dan kecerdasan buatan dapat memperkuat minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Selain itu, metode ini juga mendukung guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan lebih mudah.
The Innovation of 3D Printing Application in The Making of Bone Scaffold as Spinal Tuberculosis Drug Delivery System Wardhani, Inten Firdhausi; Hikmawati, Dyah; Putra, Alfian Pramudita; Aminatun; Parastuti, Frazna
Indonesian Applied Physics Letters Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 – December 2025
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/iapl.v6i1.84057

Abstract

The third highest number of tuberculosis (TB) cases was found in Indonesia. In severe cases, there is a chance for this disease to happen in the spine, which is known as spinal tuberculosis. This study examined an innovation that combined 3D-printed bone scaffolds with an injectable bone substitute (IBS) in paste form. Five pore-size variations of the bone scaffolds (600, 800, 1000, 1200, and 1400) µm were printed using an FDM 3D printer and based on Polylactide Acid (PLA) filaments. Moreover, the IBS paste was produced based on nano-hydroxyapatite (nano-HA), gelatin, hydroxypropyl methylcellulose (HPMC), and streptomycin (TB drug). The FTIR test indicates some functional groups were recorded and identified as typical bonds owned by each constituent material: stretching C-H for PLA, PO43- which represented nano-HA, amine for gelatin, stretching C-OH for HPMC, and ether for streptomycin. Furthermore, various pore-size 3D-printed bone scaffolds were characterized by their porosity, resulting in a range of 55.860% to 68.017%. The result of SEM revealed that the IBS-associated scaffold still had micropores on the surface of the scaffold. These pores let the drug load in the IBS paste release, which could be proven by drug release and the anti-TB test. Moreover, this combined biomaterial was confirmed to be a non-toxic, biodegradable material. The innovation of IBS-associated 3D-printed bone scaffold for future treatment of spinal TB represents a potential breakthrough in the medical field. This technology enables localized and regulated drug delivery, reduces systemic adverse effects, and accelerates recovery. Islam considers health as part of hifdz an-nafs (protection of life), one of the primary objectives of maqasid al-shari’ah (Islamic teachings). This development underlined that such innovations are not only scientifically significant but also carry substantial shari (Islamic legal) legitimacy.