Aktivitas harian pergi menuju dan kembali dari tempat kerja atau commuting ternyata menimbulkan dampak negatif, seperti commuting stress yang berpengaruh pada kepuasan kerja, terutama di kota-kota besar dimana volume kendaraan dan jumlah penduduknya lebih banyak. Pada upaya untuk mencegah dampak negatif yang lebih buruk, maka dibutuhkan sebuah konsep yang diterapkan ditempat kerja, yaitu keseimbangan Kesehatan dan pekerjaan atau work-health balance. Penelitian menunjukkan work-health balance dapat menjadi cara untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Hal ini bisa menjadi kunci untuk meminimalkan dampak akibat tekanan situasi / kondisi selama perjalanan menuju ke dan kembali dari tempat kerja yang menghasilkan commuting stress. Kegiatan pengabdian ini berupa sharing session secara luring dengan 10 karyawan PT XYZ sebagai peserta. Dalam sharing session juga dijelaskan pengertian terkait commuting stress serta dampaknya terhadap kepuasan kerja secara langsung maupun melalui peningkatan burnout, serta tips dan cara dalam menyiasati commuting stress yang dihadapi sehari-hari. Sedangkan dalam upaya mempertahankan kepuasan kerja para karyawan diberi pengertian untuk mempraktekkan work-health balance di lingkungan pekerjaannya. Dimensi-dimensi dalam work-health balance dijelaskan secara lengkap sebagai langkah-langkah dalam mempraktekkan dan mengimplementasikan work-health balance di tempat kerja. Evaluasi melalui post-test menunjukkan pemahaman yang baik mengenai commuting stress dan work-health balance. Selain itu, para peserta juga memberikan membagikan pengalaman mereka selama melakukan perjalanan berangkat menuju dan kembali dari tempat kerja yang dialaminya sehari-hari. Selain itu, mereka juga menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi di perusahaan sebagai respon mereka ketika berdiskusi mengenai work-health balance. Para peserta merasa puas atas kegiatan dan materi yang diberikan.