Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kinerja Mesin Roll Stand Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Perusahaan Manufaktur Baja Ayomi Nur Laili; Rachmat, Aulia Nadia; Priyo Agus Setiawan
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v3i1.46

Abstract

Industri manufaktur baja merupakan salah satu sektor yang memiliki peran krusial dalam perekonomian global. Mesin roll stand menjadi komponen utama dalam proses produksi baja, di mana efisiensi dan produktivitasnya sangat menentukan daya saing perusahaan. Pengoperasian mesin yang berkepanjangan tanpa istirahat dapat menyebabkan kelelahan mesin, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan mesin. Oleh karena itu, agar stabilitas produksi dan kualitas produk yang diinginkan dapat tercapai, maka perusahaan perlu mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan untuk meminimalisir hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja mesin roll stand dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan mengidentifikasi six big losses yang memengaruhi efektivitas kerja mesin di salah satu perusahaan manufaktur baja di Jawa Timur. Metode OEE digunakan untuk mengukur efektivitas mesin roll stand secara komprehensif dengan menghitung tiga variabel utama yakni availability, performance, dan quality. Selanjutnya, six big losses dianalisis untuk mengetahui efektivitas speed losses, nilai OEE dan meminimalisir terjadinya kegagalan mesin. Six big losses meliputi downtime, speed losses dan quality losses. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata nilai OEE pada empat tahun terakhir adalah sebesar 58,71%, dengan nilai availability sebesar 99,53%, performance rate sebesar 59,12% dan quality rate sebesar 99,85%. Dikarenakan nilai OEE cukup rendah maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan analisis six big losses untuk mengetahui losses yang paling dominan yakni reduced speed losses dengan nilai sebesar 162,86% atau sebesar 14.238,70 jam, dan losses tertinggi berada pada tahun 2023 sebesar 55,28% atau sebesar 4.882,24 jam, sedangkan losses terendah pada tahun 2021 yakni sebesar 25,23% atau sebesar 2.202,59 jam.
PERENCANAAN ULANG TATA LETAK DAN KEBUTUHAN APAR PADA PABRIK KARUNG PLASTIK Moch. Luqman Ashari; Ayomi Nur Laili; Fiqih Kurniasandy; Syeida Rusyda Bariroh
Jurnal Pengembangan Ketenagakerjaan Vol. 1 No. 2 (2023): September: Jurnal Pengembangan Ketenagakerjaan
Publisher : POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59574/jpk.v1i2.29

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perencanaan ulang tata letak Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada pabrik karung plastik dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menghadapi risiko kebakaran. Ketersediaan APAR yang tepat dan tata letak yang optimal sangat penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan pabrik karung plastik. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan untuk memahami kondisi pabrik karung plastik dan analisis risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Faktor-faktor seperti aksesibilitas, jarak tempuh, jumlah dan jenis APAR yang diperlukan, serta regulasi dan standar keamanan dipertimbangkan dalam merencanakan tata letak APAR yang lebih efisien. Hasil dari penelitian ini memberikan rekomendasi konkret dan implementatif mengenai perencanaan ulang tata letak APAR pada pabrik karung plastik. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu para pengelola pabrik karung plastik dalam meningkatkan tingkat keamanan dan kesiapan dalam menghadapi risiko kebakaran. Diharapkan bahwa implementasi perencanaan ulang tata letak APAR ini akan memperkuat sistem keamanan pabrik karung plastik dan mengurangi potensi kerugian akibat kebakaran. Penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang perencanaan tata letak APAR di industri-industri lain yang memiliki risiko kebakaran serupa.