Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBENTUKAN TIM TANGGAP DARURAT SEBAGAI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI INSTITUSI PENDIDIKAN Dhani, Mey Rohma; Rachmat, Aulia Nadia
Heuristic Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/he.v16i2.2969

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan sistem manajemen K3 (SMK3) di institusi pendidikan, khususnya untuk kriteria penanggulangan keadaan darurat. Materi penelitian ini terdiri dari penjabaran peraturan yang berlaku di Indonesia tentang penerapan SMK3, konsep keadaan darurat yang mungkin terjadi di institusi pendidikan, kompetensi minimal yang dibutuhkan oleh tim tanggap darurat, dan jumlah orang yang bertanggung jawab sebagai tim tanggap darurat.  Penelitian merujuk ke penerapan SMK3 sesuai dengan peraturan yang tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 yang mewajibkan setiap organisasi yang memiliki pekerja lebih dari 100 orang untuk memiliki prosedur dan tim tanggap darurat. Penelitian dilakukan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sebagai institusi Pendidikan yang memiliki jam kerja yang panjang serta civitas akademika yang banyak. Skenario keadaan darurat yang mungkin terjadi di PPNS diklasifikasikan menjadi 2 yaitu bencana alam dan kecelakaan kerja. Tim tanggap darurat akan dibagi menjadi 2 tim yaitu tim pemadam kebakaran dan pertolongan pertama. Jumlah orang pada tim tanggap darurat adalah 80 orang yang terbagi pada 17 gedung di PPNS.
The Influence of Work Posture and Work Environment on Sick Building Syndrome in Port Service Company Employees Kinanti, Juwitaning Sekar; Kurniasih, Dewi; Rachmat, Aulia Nadia
Jurnal Teknologi Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.16.1.95-104

Abstract

Sick Building Syndrome is a combination of health problems that a human feels only when doing activities inside a building. This situation is due to various factors, such as ergonomic factors and a work environment that is not in accordance with applicable regulations. The office building of the Port Service Company has poor building conditions, such as a poor ventilation system, some work facilities that are not ergonomic, and the physical environment of lighting and work climate that is not up to standard. This study was conducted to determine the general description of the incidence of SBS in the office building of the Port Services Company and to determine the effect of work posture and work environment on SBS complaints. The statistical method used in this study is binary logistic regression test. The results of statistical testing showed that work posture (p-value=0.018) and lighting (p-value=0.027) had an effect on sick building syndrome.
Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Beban Kerja Fisik pada Operator Pesawat Angkat di Perusahaan Jasa Petikemas Firmansyah, Vicky Candra; Rachmat, Aulia Nadia; Rahman, Farizi
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v1i1.13

Abstract

Perusahaan Jasa Petikemas bergerak menjalankan bisnisnya sebagai penyedia fasilitas dan layanan terkait petikemas. Pesawat angkat menjadi suatu fasilitas yang penting dalam aktivitas operasional dengan dijalankan oleh operator. Aktivitas kerja operator yang padat, waktu istirahat yang singkat, serta terdapat catatan kejadian kecelakaan yang melibatkan operator selama tahun 2022 menjadikan perlu dilakukan analisis pembebanan fisik yang dialami operator pesawat angkat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dari stres kerja dan lingkungan kerja fisik (kebisingan dan iklim kerja) terhadap beban kerja fisik. Metode perhitungan variabel beban kerja fisik menggunakan persentase cardiovascular load, variabel stres kerja menggunakan kuesioner stres kerja pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018, variabel kebisingan menggunakan Daily Noise Dose, dan iklim kerja menggunakan SNI 7061:2019. Metode pengujian pengaruh menggunakan uji regresi logistik ordinal. Hasil pengujian serentak menujukkan bahwa stres kerja, kebisingan, dan iklim kerja berpengaruh serentak terhadap beban kerja fisik dengan p-value (0,003) < 0,05. Hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa masing-masing stres kerja dan kebisingan berpengaruh signifikan terhadap beban kerja fisik dengan stres kerja memiliki p-value (0,012) < 0,05 dan kebisingan memiliki p-value (0,012) < 0,05. Rekomendasi yang dapat diberikan berupa perbaikan pada kerusakan bagian trolley, perbaikan pada kerusakan komponen pintu dan jendela, memasang material soundproofing pada kabin operator, pelatihan, meningkatkan kualitas program K3, membentuk Employee Assistance Programme (EAP), penjadwalan pengecekan dan penggantian pelumas, penjadwalan maintenance rel trolley, pengadaan komponen ventilasi buatan, memasang pengumuman dan rambu-rambu APD, inspeksi APD, menjadwalkan pengadaan APD, melengkapi operator RTG dengan full body harness, memasang sabuk pengaman pada kursi operator, dan menyediakan ear plug.
Analisis Penentuan Komponen Kritis Small Excavator Menggunakan Metode FMEA dan Diagram Pareto Nurjanah, Diah Ayu; Kusminah, Imah Luluk; Rachmat, Aulia Nadia; Nabella, Navies
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v1i1.19

Abstract

Kegiatan konstruksi meliputi tahapan pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan. Salah satu kegiatan konstruksi yang ada di Indonesia adalah pembangunan jalur ganda rel kereta api. Pada proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api terdapat small excavator A yang sering mengalami kegagalan. Excavator tersebut digunakan pada pekerjaan galian, stripping lahan dan timbunan. Kegagalan yang terjadi dapat mengganggu pelaksanaan konstruksi dan dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh sebab itu perlu adanya analisis terhadap komponen excavator agar diketahui komponen kritis. Pembuatan FBD (Functional Block Diagram) bertujuan untuk menggambarkan aliran kerja dari excavator sehingga memudahkan dalam pembuatan FMEA. Penentuan komponen kritis menggunakan metode FMEA (Failure mode and Effects Analysis) yang digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana suatu peralatan, fasilitas, atau sistem mengalami kegagalan dan dampak yang ditimbulkannya. Metode FMEA memungkinkan penentuan peringkat risiko dengan menggunakan nilai RPN (Risk Priority Number). Hasil dari RPN dilakukan analisis menggunakan diagram pareto sehingga dapat ditentukan komponen kritis dari excavator . Komponen kritis dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip diagram pareto yang mengikuti aturan 80-20 yang menyatakan bahwa 20% dari komponen akan mewakili 80% dari keseluruhan komponen. Penentuan RPN berdasarkan hasil wawancara bersama expert judgement. Penelitian menunjukkan bahwa pada sistem kerja exvavator terdapat 6 sub-sistem yakni sub-sistem elektrik, kendali, hidrolik, engine, lower structure, dan upper structure. Hasil dari FMEA dan diagran pareto menunjukkan bahwa terdapat 3 komponen kritis yakni komponen track shoe dengan failure mode baut shoe lepas memiliki nilai RPN 60, komponen hydraulic pump dengan failure mode seal kit regulator rusak memiliki nilai RPN 32, filter oli dengan failure mode rusak memiliki RPN 32.
Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) untuk Kegiatan Pertanian di Desa Mojokembang Pacet Rachmat, Aulia Nadia; Rohma Dhani, Mey; Santoso, Mochamad Yusuf; Khairansyah, Mades Darul; Amrullah, Haidar Natsir; Anindita, Galih; Arninputranto, Wibowo
Jurnal Cakrawala Maritim Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : P3M Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jcm.v8i1.36

Abstract

Industri pertanian dari hulu ke hilir meliputi produksi, awal, distribusi, serta pengolahan lanjutan. Proses produksi terdiri dari beberapa kegiatan yaitu penanaman dan pemeliharaan tanaman. Produksi padi berupa gabah kering giling meningkat sebesar 1,93% dari tahun 2022 ke tahun 2023. Peningkatan produksi ini juga meningkatkan risiko kecelakaan kerja yang dialami pekerja di bidang pertanian. Petani memiliki risiko kecelakaan kerja berupa cedera akibat penggunaan alat dan mesin pertanian. Maka dari itu, petani perlu diberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan meliputi pemberian materi tentang jenis cedera yang dapat diderita serta cara penanganannya. Kegiatan tersebut meningkatkan wawasan warga Desa Mojokembang Pacet tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sawah.
Factors Contributing To The Development Of Musculoskeletal Disorders Among Employees In The Manufacturing Sector: A Cross-Sectional Study Handoko, Lukman; Nuraini, Arsita; Rachmat, Aulia Nadia; Sugiyatmi, Tri Astuti
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.41270

Abstract

Gangguan muskuloskeletal (MSDs) melibatkan cedera pada otot, tendon, ligamen, saraf, sendi, tulang, atau pembuluh darah di area seperti tangan, kaki, leher, atau punggung. Gangguan ini dapat disebabkan atau diperparah oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan. MSDs merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang paling umum terjadi, menempati urutan kedua di Indonesia, dengan tingkat prevalensi 7,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap MSDs di kalangan karyawan manufaktur. Dengan menggunakan desain cross-sectional, data dikumpulkan dari 50 karyawan melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi foto/video. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak peserta melaporkan MSD pada tubuh bagian atas, dengan postur tubuh yang buruk yang umum terjadi pada karyawan.
RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN DARURAT OTOMATIS BERBASIS SENSOR GETARAN DAN PANAS UNTUK KONDISI DARURAT GEMPA BUMI DAN KEBAKARAN Santoso, Mochamad Yusuf; Rachmat, Aulia Nadia; Zakaria, Ricky
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 13, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i2.6421

Abstract

Penelitian ini mengkaji perancangan dan implementasi prototipe sistem pencahayaan darurat otomatis yang diaktifkan oleh sensor getaran dan panas, dengan fokus pada aplikasi dalam kondisi darurat seperti gempa bumi dan kebakaran. Prototipe ini mengintegrasikan sensor SW-420 untuk mendeteksi getaran yang disebabkan oleh gempa bumi dan sensor LM-35 untuk mendeteksi suhu tinggi yang mengindikasikan kebakaran. Sistem dirancang untuk secara otomatis mengaktifkan lampu darurat ketika salah satu atau kedua sensor mendeteksi kondisi abnormal, sehingga memberikan pencahayaan yang sangat dibutuhkan untuk evakuasi dan mitigasi risiko selama keadaan darurat. Evaluasi kinerja prototipe menunjukkan bahwa lampu darurat berhasil diaktifkan dalam kondisi getaran pada jarak 0-15 cm dari sumber getaran dan dalam kondisi suhu tinggi pada jarak 0,5 cm atau kurang dari sumber panas. Desain prototipe mematuhi Standar Nasional Indonesia 03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, yang memastikan bahwa sistem memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang relevan. Inovasi utama dari penelitian ini terletak pada integrasi dua sensor yang berbeda untuk mengaktifkan pencahayaan darurat, sehingga memberikan respons yang lebih komprehensif terhadap berbagai jenis keadaan darurat. Penelitian ini berpotensi berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesiapsiagaan dan respons bencana dengan menyediakan sistem pencahayaan darurat otomatis yang andal dan efektif.
Pemanfaatan Jam Tangan Pintar Komersial untuk Mengukur Getaran Tangan dalam Rangka Meningkatkan Keselamatan Pembuatan Kapal di Indonesia: Identifikasi Tantangan dan Peluang Santoso, Mochamad Yusuf; Rachmat, Aulia Nadia; Khairiansyah, Mades Darul; Endrasmono, Joko; Satriano, Renato Senna; Kuncoro, Robie
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v7i2.16

Abstract

Paparan getaran tangan-lengan di tempat kerja merupakan masalah yang umum terjadi di industri pembuatan kapal, yang sering kali menyebabkan kondisi kesehatan yang melemahkan bagi para pekerja. Metode tradisional untuk mengukur paparan getaran lengan-tangan bisa mahal dan tidak praktis, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Studi ini menyelidiki kelayakan penggunaan jam tangan pintar yang tersedia secara komersial untuk mengukur dan memantau paparan getaran lengan-tangan di antara para pekerja pembuatan kapal di Indonesia. Kami melakukan eksperimen menggunakan Samsung Galaxy Watch 4, model jam tangan pintar populer yang tersedia di pasar Indonesia, untuk mengukur getaran yang dihasilkan selama tugas-tugas pembuatan kapal yang umum. Temuan kami menunjukkan potensi jam tangan pintar sebagai alat yang mudah diakses untuk memantau paparan getaran lengan-tangan. Data yang dikumpulkan memberikan wawasan tentang tingkat getaran yang dialami oleh para pekerja, berpeluang untuk intervensi yang ditargetkan dalam mengurangi risiko. Selain itu, studi ini mengidentifikasi tantangan dan peluang yang terkait dengan penggunaan jam tangan pintar komersial untuk tujuan ini, termasuk perlunya validasi yang ketat, pelatihan pengguna, dan integrasi dengan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang ada.
Analisis Kinerja Mesin Roll Stand Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Perusahaan Manufaktur Baja Ayomi Nur Laili; Rachmat, Aulia Nadia; Priyo Agus Setiawan
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v3i1.46

Abstract

Industri manufaktur baja merupakan salah satu sektor yang memiliki peran krusial dalam perekonomian global. Mesin roll stand menjadi komponen utama dalam proses produksi baja, di mana efisiensi dan produktivitasnya sangat menentukan daya saing perusahaan. Pengoperasian mesin yang berkepanjangan tanpa istirahat dapat menyebabkan kelelahan mesin, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan mesin. Oleh karena itu, agar stabilitas produksi dan kualitas produk yang diinginkan dapat tercapai, maka perusahaan perlu mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan untuk meminimalisir hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja mesin roll stand dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan mengidentifikasi six big losses yang memengaruhi efektivitas kerja mesin di salah satu perusahaan manufaktur baja di Jawa Timur. Metode OEE digunakan untuk mengukur efektivitas mesin roll stand secara komprehensif dengan menghitung tiga variabel utama yakni availability, performance, dan quality. Selanjutnya, six big losses dianalisis untuk mengetahui efektivitas speed losses, nilai OEE dan meminimalisir terjadinya kegagalan mesin. Six big losses meliputi downtime, speed losses dan quality losses. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata nilai OEE pada empat tahun terakhir adalah sebesar 58,71%, dengan nilai availability sebesar 99,53%, performance rate sebesar 59,12% dan quality rate sebesar 99,85%. Dikarenakan nilai OEE cukup rendah maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan analisis six big losses untuk mengetahui losses yang paling dominan yakni reduced speed losses dengan nilai sebesar 162,86% atau sebesar 14.238,70 jam, dan losses tertinggi berada pada tahun 2023 sebesar 55,28% atau sebesar 4.882,24 jam, sedangkan losses terendah pada tahun 2021 yakni sebesar 25,23% atau sebesar 2.202,59 jam.
RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN DARURAT OTOMATIS BERBASIS SENSOR GETARAN DAN PANAS UNTUK KONDISI DARURAT GEMPA BUMI DAN KEBAKARAN Santoso, Mochamad Yusuf; Rachmat, Aulia Nadia; Zakaria, Ricky
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i2.6421

Abstract

Penelitian ini mengkaji perancangan dan implementasi prototipe sistem pencahayaan darurat otomatis yang diaktifkan oleh sensor getaran dan panas, dengan fokus pada aplikasi dalam kondisi darurat seperti gempa bumi dan kebakaran. Prototipe ini mengintegrasikan sensor SW-420 untuk mendeteksi getaran yang disebabkan oleh gempa bumi dan sensor LM-35 untuk mendeteksi suhu tinggi yang mengindikasikan kebakaran. Sistem dirancang untuk secara otomatis mengaktifkan lampu darurat ketika salah satu atau kedua sensor mendeteksi kondisi abnormal, sehingga memberikan pencahayaan yang sangat dibutuhkan untuk evakuasi dan mitigasi risiko selama keadaan darurat. Evaluasi kinerja prototipe menunjukkan bahwa lampu darurat berhasil diaktifkan dalam kondisi getaran pada jarak 0-15 cm dari sumber getaran dan dalam kondisi suhu tinggi pada jarak 0,5 cm atau kurang dari sumber panas. Desain prototipe mematuhi Standar Nasional Indonesia 03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, yang memastikan bahwa sistem memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang relevan. Inovasi utama dari penelitian ini terletak pada integrasi dua sensor yang berbeda untuk mengaktifkan pencahayaan darurat, sehingga memberikan respons yang lebih komprehensif terhadap berbagai jenis keadaan darurat. Penelitian ini berpotensi berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesiapsiagaan dan respons bencana dengan menyediakan sistem pencahayaan darurat otomatis yang andal dan efektif.