Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI N-HEKSAN, FRAKSI ETIL ASETAT, FRAKSI AIR DARI DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 Weri veranita; dewi mei ika widiyastuti; Tatiana siska wardani
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2021: SIKesNas 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.881 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.v0i0.1243

Abstract

Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) mengandung flavonoid, saponin dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air dari daun ubi jalar ungu terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Daun ubi jalar ungu diekstrak secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian difraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Ekstrak etanol 96%, fraksi n-heksan, etil asetat dan air diuji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi dengan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15% dan 20% kemudian fraksi teraktif dilanjutkan uji dengan metode dilusi dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,19% dan 0,095%. Hasil penelitian dengan metode difusi menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Fraksi yang teraktif adalah fraksi etil asetat konsentrasi 20% dengan rata-rata diameter zona hambat adalah 12,0 mm. Fraksi etil asetat dari daun ubi jalar ungu mempunyai aktivitas antibakteri paling aktif dibandingkan dengan ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi air dilihat dari rata-rata diameter zona hambat yang diperoleh. Metode dilusi dari fraksi etil asetat menunjukkan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum dari fraksi etil asetat adalah 25%.Kata kunci : Daun ubi jalar ungu, Staphylococcus aureus ATCC 25923, difusi, dilusi.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Hand Sanitizer Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) dan Ekstrak Etanol Batang Sereh (Cymbopogon citratus) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Weri veranita; Hasanah Nurul Hijjah; Desy Ayu Irma Permatasari; Rony setianto
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.304 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2081

Abstract

Saat ini mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir bukanlah satu-satunya carauntuk membersihkan tangan, terdapat cara yang lebih praktis yaitu menggunakan cairan gelantiseptik yang dapat digunakan kapan dan dimana saja tanpa harus dibilas dengan air, yangdikenal dengan hand sanitizer. Penambahan zat aktif pada sediaan yang berasal dari ekstraktumbuhan yang memiliki aktivitas antibakteri dapat memberikan efek penghambatan padapertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus. Daun sirsak (Annona muricata L.)mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid, serta tanaman sereh (Cymbopogoncitratus) memiliki kandungan kimia antara lain minyak atsiri, saponin, polifenol dan flavonoid,kedua tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri yang cukup besar.Pada penelitian ini, dilakukan kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricataL.) dan Ekstrak Etanol Batang Sereh (Cymbopogon citratus) untuk memformulasikan gelhandsanitizer dengan bahan alami. Uji karakteristik gel yang dilakukan adalah uji viskositas, ujidaya sebar, uji pH, uji organoleptis dan uji homogenitas. Uji aktivitas antibakteri dilakukandengan pengukuran zona hambat menggunakan metode disc diffusion test terhadap variasiformula yaitu F1, F2, dan F3.Hasil penelitian didapatkan kombinasi ekstrak etanol daun sirsak (Annona mricata L.)dan ekstrak etanol batang sereh (Cymbopogon citratus) pada konsentrasi 2,5%, 5%, 10% denganperbandingan ekstrak 2:1 dapat diformulasikan menjadi sediaan gel hand sanitizer yang baik danmemenuhi persyaratan sediaan gel yang baik. Kombinasi kedua ekstrak ini memberikan efekantibakteri yang lebih baik, dibuktikan dengan konsentrasi 10% kombinasi ekstrak memiliki efekantibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai zona hambat 16 mm yangmanatermasuk kategori kuat.