Chairul, Nabila
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN BURNOUT AKADEMIK PADA MAHASISWA SKRIPSI Chairul, Nabila; Astuti , Niken Widi; Anggraini, Astri
PSIKOLOGI KONSELING Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/psikologikonseling.v17i2.69423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara dukungan sosial orang tua dan burnout akademik pada mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsi. burnout akademik biasanya muncul akibat tekanan dan stres yang tinggi, yang sering dialami oleh mahasiswa saat mengerjakan tugas akhir. Stres ini dapat mempengaruhi mahasiswa dalam bentuk kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan prestasi pribadi. Dukungan sosial dari orang tua memiliki peran krusial dalam mengurangi dampak stres dan membantu mahasiswa mengelola burnout yang mereka alami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu, yaitu mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang terdiri dari dua instrumen utama, kuesioner untuk mengukur dukungan sosial orang tua, yang diadaptasi dari teori Sarafino dan Smith, dan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) untuk mengukur burnout akademik. Hasil analisis data dengan uji korelasi menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dan burnout akademik (r = -0,447; p = 0,000). Hal ini berarti semakin besar dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua, semakin rendah burnout yang dirasakan oleh mahasiswa. Temuan ini menegaskan bahwa dukungan orang tua berfungsi sebagai faktor pelindung terhadap dampak buruk dari tekanan akademik.
Peran Pendidikan Agama di Tempat Ibadah dalam Membentuk Sikap Toleransi Beragama Pada Generasi Z Unian, Thaniya; Effendie, Marsella; Chairul, Nabila; Fidrian, Natasha Febriani; Prasetyo, Victoria Alexandra Aureli; Tumanggor, Raja Oloan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan agama di tempat ibadah memainkan peran penting dalam membentuk sikap toleransi beragama, terutama di kalangan Generasi Z. Generasi Z yang tumbuh di era digital sangat rentan terhadap paparan ideologi intoleran, radikalisme, dan ekstremisme melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pendidikan agama di tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, dan vihara dalam membentuk sikap toleransi beragama pada Generasi Z. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama yang dilakukan di tempat ibadah, terutama yang berfokus pada moderasi dan pluralisme, dapat membantu Generasi Z untuk menghormati perbedaan agama dan mencegah penyebaran intoleransi. Kesimpulannya, pendidikan agama di tempat ibadah berperan signifikan dalam membangun toleransi beragama dan memperkuat kohesi sosial di Indonesia yang plural.
Indahnya Bersahabat dalam Perbedaan Kunci Hati yang Bahagia Unian, Thaniya; Effendie, Marsella; Chairul, Nabila; Fidrian, Natasha Febriani; Prasetyo, Victoria Alexandra Aureli; Tumanggor, Raja Oloan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberagaman merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang mencakup perbedaan suku, agama, ras, budaya, dan bahasa. Persahabatan dalam keberagaman menjadi kunci penting dalam menciptakan harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk. Makalah ini membahas pentingnya menjalin persahabatan lintas perbedaan, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat hubungan antarindividu dari berbagai latar belakang. Hasil kajian menunjukkan bahwa persahabatan dalam keberagaman memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan toleransi, empati, dan wawasan individu. Namun, hambatan seperti stereotip, prasangka, serta perbedaan budaya dan keyakinan masih menjadi penghalang yang signifikan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan langkah strategis seperti edukasi toleransi sejak dini, mendorong dialog lintas budaya, serta membentuk komunitas inklusif yang menghargai keberagaman. Dengan menerapkan strategi ini, persahabatan dalam keberagaman dapat menjadi alat yang efektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai, inklusif, dan harmonis.