ABSTRAK Pelayanan kegawatdaruratan pra-Rumah Sakit bertumpu pada kualitas penolong pertama sebagai orang yang merekognisi dan melakukan intervensi pada korban pertama kali. Masyarakat secara umum berpotensi menjadi penolong pertama dimanapun jika terjadi kasus kegawatdaruratan. olehkarena itu masyarakat secara umum perlu memiliki kemampuan yang baik dalam pertolongan kegawatdarurata. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penanganan kegawatdaruratan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu menggunakan pendekatan Social cognitive preparation model, sedangkan pemberian materinya dilakukan dengan metode demonstrasi, diskusi, dan simulasi terhadap 30 peserta. Hasil menunjukan bahwa peserta memiliki keesadaran diri yang tinggi ditunjukan dengan nilai rata-rata nilai refleksi diri mencapai 78,07 kemudian pasca pelatihan menunjukan kualitas resusitasi jantung paru yang tinggi dinilai dengan indicator, Kedalaman CPR, Kecepatan CPR dan Full Chest Recoil, dengan rentang 82,75 %- 93.10% dari keseluruhan peserta. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pelatihan terhadap individu yang memiliki kesadaran akan kebutuhan kemampuan apa yang ingin dipelajari jauh memberikan dampak. Kata Kunci: Cardiopulmonal Resuscitation, Social Cognitive Model, Relawan, Kegawatdaruratan, Pelatihan Masyarakat. ABSTRACT Pre-hospital emergency services rely on the quality of first responders, who recognize and intervene firsthand with victims. The general public has the potential to be first responders anywhere in the event of an emergency. Therefore, the general public needs to have strong emergency response skills. The goal of this activity was to improve the community's ability to handle emergencies. The method used in this activity was the Social Cognitive Preparation Model approach, while material was delivered through demonstrations, discussions, and simulations with 30 participants. Results showed that participants had high self-awareness, as evidenced by an average self-reflection score of 78.07. Post-training demonstrated high levels of cardiopulmonary resuscitation quality, as assessed by indicators such as CPR Depth, CPR Rate, and Full Chest Recoil, with a range of 82.75% to 93.10% of all participants. From these results, it can be concluded that providing training to individuals who are aware of the skills they need to learn has a significant impact. Keywords: Cardiopulmonary Resuscitation, Social Cognitive Model, Volunteers, Emergency, Community Training.