Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru Amalia, Linda; Herawati, Efphi
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 2 (2018): Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13658

Abstract

ABSTRAKPada dasarnya setiap ibu hamil menghendaki agar anak yang dilahirkannya mempunyai berat badan lahir cukup sebab bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) selain memerlukan perawatan yang lebih rumit dan intensif juga meningkatkan kesakitan dan kematian bayi.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan sikap Ibu  Bayi BBLR dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru di Ruang Perinatologi RSUD Cianjur Tahun 2014. Perawatan metode kanguru adalah perawatan bayi baru lahir dengan meletakkan di dada ibu (kontak kulit dengan bayi) sehingga suhu bayi tetap hangat. Perawatan metode kanguru ini sangat menguntungkan terutama untuk bayi berat badan lahir rendah (Depkes RI, 2008).Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur pada bulan Desember sampai dengan Februari yaitu sebanyak 296 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 ibu. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling.Analisa data yang digunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kurang dari setengahnya berpengetahuan baik, lebih dari setengahnya bersikap mendukung dan lebih dari setengahnya mau melakukan  perawatan metode kanguru. Dari hasil uji Chi Square terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru. Sehingga Diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat perinatologi untuk terus memberikan informasi yang berguna bagi ibu tentang perawatan pada bayi berat badan lahir rendah seperti pelaksanaan perawatan metode kanguru.ABSTRACTBasically every expectant mother wants a son was born to her birth weight has enough for babies with low birth weight in addition to requiring more complex care and intensive also increase pain and mortality.The purpose of this research is to know the relation of knowledge and attitude of mother of a baby who had low birth weight infant with implementation of kangaroo mother care in perinatologi RSUD Cianjur 2014. Kangaroo mother care is treatment of newborn with putting on chest of mother (skin contact with baby) so the baby’s temperature keep warm. Kangaroo mother care is very beneficial, especially for low birth weight infants ( Depkes RI, 2008 ).This research uses descriptive method of correlation, the population of the entire mother who gives birth to a baby of low birth weight in the RSUD Cianjur on the Desember to march as many as 296 people. The sample used as many as 75 mother. The sampling technique in this study is the purposive sampling. Data analysis univariate and bivariat use by using the chi square test.Results of the study showed that less than half of knowledgeable good, more than half of them being supportive and more than half of them want to do kangaroo care method. From the test results, there is a relationship between the square of knowledge and attitude of mother with kangaroo care method implementation, so expect on health workers, especially nurses, midwives and perinatologi to continue to provide useful information for mothers about infant care on low birth weight as implementation of kangaroo mother care.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Remaja Akademi Keperawatan Amalia, Linda
Jurnal Keperawatan BSI Vol 7, No 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.986 KB) | DOI: 10.31311/jk.v7i1.5082

Abstract

Kondisi remaja yang tidak stabil yang mudah dipengaruhi dan perkembangan teknologi informasi dan pengetahuan yang pesat membawa dampak timbulnya permasalahan remaja yang semakin meningkat. UNICEF menyatakan terjadi trend yang menghawatirkan karena terjadi peningkatan jumlah kematian remaja akibat HIV/AIDS karena perilaku seksual pra nikah yang dilakukan remaja diseluruh dunia. Menurut WHO perilaku seksual pra nikah yang dilakukan remaja dapat  dicegah dengan dilakukannya pengawasan dari orang tua yang intensif. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif komparatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistic serta didukung dengan pengumpulan data melalui metode angket (kuesioner). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat korelasi antara pola asuh otoriter, demokrasi dan memanjakan (permisif) dengan perilaku seksual remaja mahasiswa AKPER Pemkab Cianjur dengan nilai p < 0,05, sedangkan untuk pola asuh mengabaikan diperoleh hasil p value > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan. Untuk korelasi karaktristik remaja dengan perilaku seksual remaja hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan dengan nilai p value > 0,05.
METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI MENURUT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR Amalia, Linda
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan karena bersifat permanen dan memiliki tingkat efektifitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Pasangan Usia Subur  (PUS) tentang metode kontrasepsi Tubektomi.   Metode penelitian ini menggunakan deskriptif survei. Jumlah sampel 91 responden dengan tekhnik Proposional Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada pasangan usia subur di Desa Nagrak Kabupaten Cianjur. Hasil analisa data didapatkan tingkat pengetahuan PUS tentang Tubektomi dengan kategori baik sebanyak 7 responden (8%), cukup sebanyak 46 responden (51%), dan pengetahuan kurang sebanyak 38 responden (41%). Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang MOW/Tubektomi termasuk pada kategori cukup. Oleh karena itu diharapkan kepada para instansi terkait untuk lebih meningkatkan kinerja dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan motivasi pasangan usia subur (PUS) dan masyarakat tentang Tubektomi. Kata Kunci : Pengetahuan, Kontrasepsi ,Tubektomi
Demographic Factors and Disease History Associated with Dementia among Elderly in Nursing Homes Lisna Anisa Fitriana; Nazhifa Ufamy; Kusnandar Anggadiredja; Linda Amalia; Setiawan Setiawan; I Ketut Adnyana
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v8i2.1361

Abstract

Dementia is increasing in the world which is a major cause of disability and dependence in the elderly. This causes the elderly can not do their daily activities so often live in a nursing home. It is important to know the factors associated with dementia to prevent and treat dementia with appropriate interventions. The objective of this study was to identify the demographic factors and disease history associated with dementia among elderly in nursing homes. The research method was cross sectional study. Sample were recruited from three nursing homes located in Bandung and Garut using purposive sampling technique for a-3 month period (n=163). Data were collected using questionnaire consisting of demographic data, disease history, and MMSE (Mini Mental State Examination). The analysis of data was performed using chi-square test, fisher test, and logistic regression analysis. In term of its association with dementia, low education had the higher odd ratio (OR: 5.90, 95% CI: 2.02-17.20, p=0.001) than unmarried status (OR: 4.78, 95% CI: 1.23-18.52, p=0.024) and stroke (OR: 0.23, 95% CI: 0.06-0.88, p=0.032). However, diabetes mellitus was identified as confounding variable (OR: 0.10, 95%CI: 0.01-1.01, p=0.051). In conclusion, low education, unmarried status, stroke, and diabetes mellitus were predictor factors of dementia among elderly in nursing homes. It is recommended to include effective treatment could be in the form of health education about management of stroke and diabetes, physical activity, improvement of nutritional adequate, and social activities to prevent loneliness.
Pendekatan Socioecological Model untuk Meningkatkan Kompetensi Kader Posbindu dalam Pengelolaan Program Prolanis di Wilayah Kerja Puskesmas Padasuka Kota Bandung Jawa Barat Sri Sumartini; Septian Andriyani; Linda Amalia; Tirta Adikusuma Suparto; Asih Purwandari Wahyoe Puspita
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202053.359

Abstract

SOCIOECOLOGICAL MODEL APPROACH TO IMPROVE POSBINDU CADRE COMPETENCE IN PROLANIS PROGRAM MANAGEMENT IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS PADASUKA, BANDUNG CITY, WEST JAVA. Socioecological models include promotive and preventive efforts, the government launched PROLANIS as an effort carried out by BPJS Health in the JKN era. The number of elderly people is always increasing and it is known that about 12% of the population in Indonesia is elderly, becoming one of the factors increasing the number of chronic degenerative diseases such as type II diabetes mellitus and hypertension. Coverage of health services for the elderly is still very low at 30.72%. Public awareness needs to be increased to control risk factors that might arise, through the chronic health care program that often occurs in the elderly should be prevented by promotive and preventive efforts. Posbindu Cadre Empowerment through increased competence with the socio ecological model approach, namely prevention programs and promoting the resolution of health problems can be done together. The purpose of the program is to develop and implement a program to develop Posbindu cadres in the Prolanis program. In carrying out this activity, Posbindu cadres. The program began with the identification of problems with prolanis, posbindu cadre health programs, health promotion, cadre training, and posbindu grouping. The method used is descriptive quantitative. The results obtained that there is an increase in the competence of cadres in the postbindu knowledge about PROLANIS.
METODE KONTRASEPSI TUBEKTOMI MENURUT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR Linda Amalia
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v2i1.31

Abstract

Pendahuluan: Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan karena bersifat permanen dan memiliki tingkat efektifitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi Tubektomi. Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif survei. Jumlah sampel 91 responden dengan tekhnik Proposional Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada pasangan usia subur di Desa Nagrak Kabupaten Cianjur. Hasil: Hasil analisa data didapatkan tingkat pengetahuan PUS tentang Tubektomi dengan kategori baik sebanyak 7 responden (8%), cukup sebanyak 46 responden (51%), dan pengetahuan kurang sebanyak 38 responden (41%). Kesimpulan: Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang MOW/Tubektomi termasuk pada kategori cukup. Oleh karena itu diharapkan kepada para instansi terkait untuk lebih meningkatkan kinerja dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan motivasi pasangan usia subur (PUS) dan masyarakat tentang Tubektomi.
Youth Perspective of Middle Students on Disaster Management Using the Simulation Method in Increasing Resiliency Sri Sumartini; Sehabudin Salasa; Linda Amalia
NurseLine Journal Vol 8 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v8i1.35428

Abstract

Indonesia is a country that is located between two continents and two oceans, where the volcanic mountain paths meet, namely the Pacific Circum and the Mediterranean Circum, is one of the countries that has a large enough disaster potential. But on the other hand, this condition has a logical consequence that Indonesia is a country that has a high level of vulnerability to natural disasters. West Java itself is one of the areas prone to natural disasters. The National Disaster Management Agency (BNPB) stated that there were 8 provinces that were most frequently hit by disasters during the 2016 period, West Java ranked third after Central Java and East Java.Analyze the level of resilience of disaster management before and after being given the Simulation method and knowing the role of high school students in disaster management using the simulation method. The research method used a quantitative analysis design, with a Quasi Experimental research design with Pre and Post-Experimental measuring the resilience of students who received simulation exercises without a control group. Sampling used the Simple Random Sampling technique with the criteria of Grade 10 and Grade 11 students as many as 30 students at SMA Negeri I Parongpong, Lembang, West Badung Regency. The instrument used in the study used the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) questionnaire. The results of the study showed that there were differences in the perceptions of youth in disaster management and the role of senior high school students in resilience before and after the stimulation method was used. The simulation method is more effective in increasing resilience to disaster management.
Pengalaman Partisipasi Mahasiswa Keperawatan dalam Praktik Pertolongan Kegawatdaruratan Prarumah Sakit: Studi Fenomenologi dari Kegiatan Olahraga Salasa, Sehabudin; Sumartini, Sri; Putri, Suci Tuty; Trisutrisno, Imam; Amalia, Linda; Rahmi, Upik; Andriyani, Septian; Pragholapati, Andria
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.739

Abstract

Penyelenggaraan olahraga berpotensi mengakibatkan kejadian kegawatdaruratan. Kasus trauma fisik merupakan kasus yang sering terjadi, tetapi kejadian henti jantung juga beberapa kali terjadi saat olahraga. Mahasiswa perlu memiliki pengalaman praktik dalam penanganan kegawatdaruratan pada penyelenggaraan olahraga, karena mereka harus siap ditempatkan dimanapun setelah lulus termasuk menjadi tim medis dalam penyelenggaraan olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi pengalaman mahasiswa keperawatan dalam praktik pertolongan kegawatdaruratan dalam penyelenggaraan olahraga. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jumlah sample 10 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur dari daftar pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan 4 tema diantaranya: Perlu latihan penanganan cedera secara langsung dan spesifik, Merasa tidak percaya diri, Kesenjangan antara yang dipelajari dengan praktik, Kebutuhan kompetensi profesional penanganan cedera. Dapat disimpulkan bahwa penanganan kegawatdaruratan pada olahraga memiliki kekhususan sehingga proses pembelajaran sebelum praktik harus mendapat perhatian yang sama dengan keilmuan lainnya, sehingga kedepan kompetensi penanganan kegawatdaruratan olahraga perlu dimasukan kedalam pokok bahasan dalam kurikulum.
Influencing Factors on Nurses' Hand Washing Compliance Amalia, Linda; Sumartini, Sri; Sasmito, Priyo; Yulianingsih, Nengsih; Sutresna, Nina
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 4 No. 1 (2024): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v4i1.1002

Abstract

Poor hand washing of nurses and unhealthy hospital environments contribute to the occurrence of nosocomial infections. Nurses who do not wash their hands before and after the procedure can become an intermediary for infection in patients at the service site or hospital and spread various multi-resistant organisms. This research aims to identify nurses' hand washing compliance and related factors. A descriptive correlation design was conducted in a hospital in West Java. Data on nurse characteristics and hand washing compliance were taken using a five moments test questionnaire cross-sectionally among nurses using the total sampling method and analyzed univariately and bivariately using descriptive analysis and the chi square test. A total of 67 nurses were involved in this research, the majority of respondents were aged 25-35 years (43/64.2%), women (42/62.7%), had a bachelor's degree (36/53.8%), had worked less than 5 years (42/62.7%) , lack of knowledge (35/52.2%), and have a positive attitude (38/56.7%), generally do not comply with hand washing protocols (34/50.7%). The nurse's age is related to hand washing compliance (p 0.002 < α 0.05), while gender (p 0.242), education (p 0.534), length of work (p 0.874), knowledge (p 0.907), and attitude (p 0.397) have α value > 0.05. Nurses' hand washing compliance is still less than the target. Age is related to nurses' compliance in implementing hand hygiene. Meanwhile, gender, education, length of work, knowledge and attitudes are not related to nurse compliance. Efforts are needed to increase nurses' knowledge to increase nurses' compliance in washing hands.
Prevalensi Anemia dan Karakteristiknya pada Remaja Putri Amalia, Linda; Sulastri, Afianti; Suparto, Tirta Adikusuma; Sumartini, Sri
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan: Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i1.2235

Abstract

Anemia  menjadi salah satu masalah yang  terjadi pada remaja saat ini, prevalensi anemia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Riskesdas tahun 2013 sejumlah  37,1% meningkat  48,9% tahun 2018. Kurangnya asupan zat besi serta perdarahan yang terjadi saat menstruasi menjadi factor yang mendukung terjadinya anemia. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kejadian anemia dan karakteristiknya pada remaja putri di Jawa Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode observasional potong lintang. Pengumpulan  data  bersumber  dari data primer dengan menggunakan kuesioner   pada 62 remaja putri. Diagnosis anemia  ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar hemoglobin (Hb).  Remaja putri yang mengalami anemi sebanyak 24,2%. Proporsi anemia paling tinggi ditemukan pada umur 17 – 25 tahun (66,1%), tinggi badan 156 – 160 cm (40,3%), berat badan 35- 50 kg (53,2%), lingkar lengan atas 23,6 – 27 cm (41,9%), kadar hemoglobin >12 (75,8%), siklus haid teratur (72,6%), durasi haid >5 hari (59,7%), dan nyeri haid (79%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dan penyuluhan anemia pada remaja putri perlu dilaksanakan