Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama. Keberhasilan pemberian ASI membutuhkan dukungan keluarga agar ibu termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif. Selain itu, penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif adalah efikasi diri ibu dalam menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran mediasi manajemen laktasi terhadap pengaruh Breastfeeding Self-Efficacy dan dukungan keluarga pada keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di UPTD Puskesmas Munjul, Kabupaten Majalengka. Metode penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Sampel penelitian adalah ibu dengan bayi berusia 7-12 bulan sebanyak 206 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis verifikatif dengan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Breastfeeding Self-Efficacy, dukungan keluarga, manajemen laktasi dan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif dalam kategori baik. Terdapat pengaruh positif dan signifikan breastfeeding self-efficacy (pvalue=0,000) dan dukungan keluarga (pvalue=0,019) terhadap manajemen laktasi, manajemen laktasi terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif (pvalue=0,000), pengaruh langsung breastfeeding self-efficacy (pvalue=0,000) dan dukungan keluarga (pvalue=0,000) terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, breastfeeding self-efficacy dan dukungan keluarga secara simultan terhadap manajemen laktasi (pvalue=0,000), pengaruh tidak langsung breastfeeding self-efficacy (pvalue-0,001) dan dukungan keluarga (pvalue=0,025) terhadap keberhasilan pemberian ASI ekslusif melalui manajemen laktasi. UPTD Puskesmas Munjul dapat melakukan promosi, edukasi, dan dukungan konseling bagi ibu menyusui dalam meningkatkan efikasi diri, dukungan keluarga, pemberian ASI "on-demand" dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemberian ASI.