Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Bakti Sosial (Baksos) Dalam Pengenalan Penyakit Sejak Dini Pada Masyarakat: - Uinarni, Herlina; Djuartina, Tena; Sasmita, Poppy K.; Santi, Bryani Titi; R. Budianto, Iskandar
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v2i2.5543

Abstract

Bakti sosial sangat membantu dalam mendeteksi penyakit di masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan pribadi. Inisiatif ini dilakukan di Cipinang bekerja sama dengan tim klinik dari Gereja Keluarga Kudus Rawamangun dan Kepolisian St. Petrus Cipinang, yang melibatkan 50 peserta dengan rerata usia 53 tahun (88% perempuan, 12% laki-laki). Selama kegiatan, peserta mengisi kuesioner dan melakukan pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol, diikuti dengan konsultasi berdasarkan hasilnya. Hasil survei menunjukkan bahwa 82% belum pernah didiagnosis penyakit sebelumnya dan menunjukkan tingkat kesadaran kesehatan masyarakat yang tinggi. Sebanyak 76% hadir atas kesadaran diri dengan 52% melakukan pemeriksaan kesehatan baru-baru ini. Sebanyak 76% memutuskan untuk minum obat atau berobat secara teratur setelah kegiatan. Selain itu, konsultasi dengan dokter meningkatkan pengetahuan kesehatan pada 96% peserta, dengan 94% merasa lebih mengetahui kondisi kesehatan diri. Kesimpulannya, bakti sosial terkait kesehatan tetap penting bagi masyarakat, serta menekankan perlunya inisiatif tersebut secara berkelanjutan.
Peran Bakti Sosial (Baksos) Dalam Pengenalan Penyakit Sejak Dini Pada Masyarakat: - Uinarni, Herlina; Djuartina, Tena; Sasmita, Poppy K.; Santi, Bryani Titi; R. Budianto, Iskandar
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v2i2.5543

Abstract

Bakti sosial sangat membantu dalam mendeteksi penyakit di masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan pribadi. Inisiatif ini dilakukan di Cipinang bekerja sama dengan tim klinik dari Gereja Keluarga Kudus Rawamangun dan Kepolisian St. Petrus Cipinang, yang melibatkan 50 peserta dengan rerata usia 53 tahun (88% perempuan, 12% laki-laki). Selama kegiatan, peserta mengisi kuesioner dan melakukan pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol, diikuti dengan konsultasi berdasarkan hasilnya. Hasil survei menunjukkan bahwa 82% belum pernah didiagnosis penyakit sebelumnya dan menunjukkan tingkat kesadaran kesehatan masyarakat yang tinggi. Sebanyak 76% hadir atas kesadaran diri dengan 52% melakukan pemeriksaan kesehatan baru-baru ini. Sebanyak 76% memutuskan untuk minum obat atau berobat secara teratur setelah kegiatan. Selain itu, konsultasi dengan dokter meningkatkan pengetahuan kesehatan pada 96% peserta, dengan 94% merasa lebih mengetahui kondisi kesehatan diri. Kesimpulannya, bakti sosial terkait kesehatan tetap penting bagi masyarakat, serta menekankan perlunya inisiatif tersebut secara berkelanjutan.
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kejadian Depresi pada Lansia Wanita dengan Pendidikan Rendah Berdasarkan Indonesian Family Life Survey 5 Nur Rizqiyah Muhandis; Turana, Yuda; Sasmita, Poppy K.; Budiyanti, Ecie
Bahasa Indonesia Vol 24 No 1 (2025): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v24i1.6022

Abstract

Pendahuluan: Depresi pada lansia menjadi kekhawatiran berbagai pihak karena berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, dengan wanita lebih rentan mengalami depresi dan lebih banyaknya jumlah wanita yang berpendidikan rendah di Indonesia. Oleh karena itu, menyelidiki faktor-faktor yang berkontribusi terhadap depresi dapat membantu mencegah depresi pada generasi mendatang, serta penelitian di masa depan. Metode: Penelitian potong lintang ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey 5 untuk mengukur depresi pada wanita lanjut usia dengan status pendidikan rendah. Hasil: Prevalensi depresi pada wanita lanjut usia dengan pendidikan rendah sebesar 21%. Pada regresi logistik multivariat, faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan antara lain usia lansia muda (60-69 tahun) (p=0,012; OR=1,946; IK 95%=1,159-3,266), Instrumental Activity Daily Living (IADL) (p=0,003; OR=2,096; IK 95%=1,277-3,439), dan disabilitas fisik (p=0,037; OR=2,158; IK 95%=1,047-4,450). Simpulan: Kejadian depresi pada lansia wanita dengan pendidikan rendah berkaitan dengan usia, disabilitas fisik, dan status fungsional (IADL).