Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FORMULASI NANOEMULSI EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA SP. ASAL BALIKPAPAN DENGAN KOMBINASI MINYAK ZAITUN (OLIVE OIL) DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SEBAGAI FASE MINYAK Nela Trianita, Trianita; Sapri; Rofidah Nur Umar
PHARMACIA Vol. 2 No. 1 (2024): Pharmacy
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propolis Trigona sp. diketahui memiliki manfaat sebagai antioksidan, antivirus, dan antibiotik, namun keterbatasan kelarutan dan bioavailabilitasnya menghambat aplikasinya. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan formulasi nanoemulsi propolis menggunakan kombinasi Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak zaitun sebagai fase minyak, dengan tujuan meningkatkan stabilitas dan karakteristik fisik nanoemulsi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium Farmasi Universitas Mulia Balikpapan, dengan proses ekstraksi propolis secara maserasi menggunakan etanol 95% dan formulasi nanoemulsi melalui metode emulsifikasi panas. Evaluasi dilakukan terhadap organoleptis, homogenitas, stabilitas, pH, viskositas, dan persen transmitan. Hasil penelitian menunjukkan semua formula menghasilkan nanoemulsi homogen, stabil secara fisik, dengan nilai pH dalam rentang 5–7 yang aman untuk penggunaan oral, serta nilai transmitan di atas 90% yang menunjukkan kejernihan dan ukuran droplet kecil. Kesimpulannya, ekstrak propolis Trigona sp. berhasil diformulasikan menjadi nanoemulsi yang memenuhi parameter karakteristik fisik nanoemulsi, serta berpotensi meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT AKAR RAMBUSA (Passiflora foetida L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB DISENTRI Shigella dysenteriae ari, as_ari; Nishia Waya Meray; Rofidah Nur Umar
PHARMACIA Vol. 2 No. 2 (2024): Pharmacy
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disentri merupakan suatu penyakit infeksi yang terjadi di kolon yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella salah satunya oleh bakteri Shigella dysenteriae . Disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae dapat diatasi dengan antibiotik. Antibiotik merupakan obat untuk mengatasi atau mencegah infeksi bakteri. Salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri yaitu akar rambusa ( Passiflora foetida L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat akar rambusa terhadap bakteri Shigella dysenteriae . Pengujian aktivitas antibakteri pada penelitian ini dilakukan dengan metode sumuran. Uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat akar rambut menggunakan konsentrasi 1%, 5% dan 10%. Diameter zona hambat yang dihasilkan yaitu fraksi etil asetat 1% (11,27 mm), fraksi etil asetat 5% (11,92 mm), fraksi etil asetat 10% (12,96 mm). Hasil analisa data menggunakan uji one way anova diperoleh nilai sig 0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat akar rambusa yang memiliki aktivitas paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae adalah konsentrasi 10%.
PENETAPAN KADAR STEROID TOTAL EKSTRAK N-HEKSAN AKAR RAMBUSA (Passiflora foetida L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Detaviani, Anita; Nishia Waya Meray; Rofidah Nur Umar
PHARMACIA Vol. 2 No. 2 (2024): Pharmacy
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar steroid total pada ekstrak n-heksan akar rambusa (Passiflora foetida L.) menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan n-heksan sebagai pelarut, dan sampel yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menentukan kadar steroid totalnya. Penetapan kadar steroid dilakukan pada panjang gelombang maksimum 423 nm menggunakan larutan kolesterol sebagai standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan akar rambusa mengandung steroid dengan konsentrasi sebesar 2940 ppm, yang tergolong tinggi dan menunjukkan potensi aktivitas farmakologis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terbukti efektif dalam menentukan kadar steroid dalam ekstrak n-heksan akar rambusa, yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan obat berbasis tanaman.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% AKAR SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi rapiah, rapiah juanda nur10; Rofidah Nur Umar; Eka Kumala Retno
PHARMACIA Vol. 3 No. 1 (2025): Pharmacy
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih sering terjadi di Indonesia dan disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Terapi utama yang umum digunakan adalah pemberian antibiotik, namun penggunaannya dalam jangka panjang dapat menimbulkan resistensi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan yang lebih aman, salah satunya melalui pemanfaatan bahan alam. Akar senggani (Melastoma malabathricum L.) diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, dan alkaloid yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% akar senggani terhadap Salmonella typhi serta menentukan konsentrasi efektifnya. Pengujian dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dengan variasi konsentrasi ekstrak sebesar 25%, 50%, dan 75%, serta menggunakan amoksisilin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar senggani mampu menghambat pertumbuhan Salmonella typhi, dengan zona hambat terbesar tercatat pada konsentrasi 75% (11,26 mm). Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar konsentrasi(p < 0,05). Dengan demikian, ekstrak etanol 96% akar senggani memiliki potensi sebagai agen antibakteri alternatif terhadap infeksi Salmonella typhi.
Hubungan Antara Waktu Tunggu Pelayanan Resep dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan Elza Yurika; Warrantia Citta Citti Putri; Rofidah Nur Umar
Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF) Vol. 3 No. 4 (2025): Oktober : Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF)
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/jrikuf.v3i4.891

Abstract

Pharmaceutical services are an essential component in improving hospital service quality and patient satisfaction. One of the main indicators of pharmaceutical service quality is prescription waiting time. This study aimed to analyze the relationship between prescription waiting time and outpatient satisfaction levels at the Pharmacy Installation of Restu Ibu Hospital Balikpapan. This research employed a quantitative method with a cross-sectional design. The sample consisted of 393 outpatient respondents who met the inclusion criteria, with data collected through direct observation of prescription waiting time and a satisfaction questionnaire based on the five SERVQUAL dimensions (tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy). Data were analyzed using the Chi-Square test with a significance level of 0.05. The results showed that most prescription waiting times met the standard (≤30 minutes for non-compounded and ≤60 minutes for compounded drugs). The majority of patients expressed satisfaction with the services provided. The Chi-Square analysis revealed a significant relationship between prescription waiting time and patient satisfaction level p <0,001 (p < 0.05). Thus, shorter prescription waiting times are associated with higher levels of patient satisfaction.