This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ners Lentera
Dela, Brigitta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Komparatif Kualitatif: Makna Alat Bantu Dengar Sebagai Artificial Intelegence Tantang, Albert Agung; Aldo, Robertus; Dela, Brigitta; Putri, Yuliana; Winarta, Marseilla Amelia; Louisa, Valerie Albertina; Angelina, Petra; Jelimalini; Putri, Amelia Andy; Jesica, Maria Almeyda; Lilyana, Maria Theresia Arie; Pae, Kristina
JURNAL NERS LENTERA Vol. 13 No. 2 (2025): JURNAL NERS LENTERA
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/ners.v13i2.7683

Abstract

Pendahuluan: Gangguan pendengaran terjadi apabila seseorang tidak bisa mendengar secara normal. Dampak sosial gangguan pendengaran adalah perlakuan kurang baik dari orang atau pengucilan bagi penderita tunarungu. Dampak lainnya gangguan pendengaran adalah: tumbuh kembang anak terganggu, gangguan kualitas hidup, gangguan ekonomi, kesempatan belajar dan masuk dunia kerja juga terganggu. Pemanfaatan tekhnologi Alat Bantu Dengar (ABD) sebagai teknologi medis merupakan solusi mengurangi dampak gangguan pendengaran bagi tunarungu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian komparatif kualitatif yang bertujuan untuk memahami dan membandingkan makna dari Artificial Intelegence (AI) berupa alat bantu dengar (ABD) antara individu normal tanpa ABD dan individu tunarungu dengan ABD. Responden penelitian sebanyak 2 orang Wanita berusia 25 tahun, respoden 1 wanita tanpa ABD dan tidak tunarungu dan responden ke 2 wanita tuna rungu dengan ABD. Hasil: Hasil penelitian mendapatkan 3 tema yaitu: Manfaat ABD, interaksi sosial dan teknologi AI, kualitas hidup dengan teknologi AI. Pembahasan: teknologi saat ini seperti ABD bermanfaat bagi penderita tunarungu berinteraksi dengan komunitasnya dan merasakan jadi bagian meski memiliki kekurangan sehingga merasa hidupnya berkualitas. Kesimpulan: teknologi ini membawa dampak positif terhadap kualitas interaksi sosial, namun tidak menggantikan, dimensi relasional dan emosional dari komunikasi manusia.