Kabupaten Enrekang memiliki potensi untuk menjadi salah satu destinasi wisata.Akan tetapi kabupaten Enrekang belum memiliki kawasan wisata yang potensial serta pada kawasan tepian sungai saddang yang sebenarnya di peruntukkan sebagai kawasan wisata namun belum terdapat fasilitas yang memadai maupun menunjang suatu kawasan. Sebagai sebuah Kawasan wisata tepian sungai, objek rancangan kawasan wisata tepian sungai memiliki permasalahan kebutuhan energi, iklim dan pencemaran air sungai. Penyelesaian permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan konsep Kawasan wisata tepian sungai dengan pendekatan arsitektur hijau. Pendekatan arsitektur hijau yang meliput respect for site, resfect for users, working with climate, conversing energy, minimizing new resources,holism. .Arsitektur hijau merupakan sebuah proses pendekatan perancangan dan perencanaan yang berorientasi lingkungan.Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data, pengelolaan data, konsep, desain gambar.Hasil analisis yang didapat pada objek Kawasan wisata tepian sungai berupa prinsip penerapan arsitektur hijau pada tapak, dengan memaksimalkan ruang terbuka hijau;desain bangunan yang menghasilkan banyak bukaan untuk pencahayaan alami dan sirkulasi udara; menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim;memaksimalkan pengelolaan air kotor,air bekas, air hujan agar dapat digunakan Kembali. Dengan penerapan konsep arsitektur hijau atau green architecture kawasan wisata tepian sungai saddang dapat dirancang sebagai kawasan yang ramah lingkungan dan dapat berjalan optimal tanpa meerusak ekosistem dan vegetasi yang terdapat pada tepian sungai saddang di kabupaten Enrekang.