Claim Missing Document
Check
Articles

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Latif, Sahabuddin; Hamzah, Baharuddin; Ihsan, Ihsan
Sinektika Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.239 KB)

Abstract

Sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan pada ruang berventilasi alami untuk mencapai kenyamanan termal, karena dapat  mempercepat proses evaporative cooling,pengeluaran panas dan ketersediaan udara segar dalam ruang. Penelitian ini bertujuanmengkaji aliran udara pada Ruang Kelas Gedung Kuliah Bersama Fakultas TeknikUniversitas Hasanuddin di Kabupaten Gowa, agar ditemukan rekayasa pengaliran udarayang dapat mempercepat terjadinya proses pengeluaran panas. Penelitian eksperimentalini menggunakan metode simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics). Parameter input dalam simulasi diperoleh melalui  pengukuran di lapangan berupa dimensi ruang kelas, luas bukaan ventilasi, dan parameter iklim mikro. Rekayasa aliran udara dilakukanterhadap tiga perlakuan yaitu kecepatan udara, luas bukaan, serta modifikasi darikecepatan udara dan luas bukaan. Analisis dilakukan untuk mengetahui bagian ruangyang mengalami aliran udara tinggi dan rendah serta mengetahui faktor pendukung dan kendala dengan menggunakan perangkat lunak SolidWorks Simulation 2013. Hasilpenelitian memperlihatkan bahwa sistem ventilasi eksisting ruang-ruang kelas dapatmendistribusikan pergerakan udara yang nyaman di dalam ruang antara 0.25 m/s hingga 1.5 m/s, pada parameter inlet 1 m/s hingga 3 m/s dengan kenyamanan ruangan (51.85%) hingga (85.19%). Setelah dilakukan perbaikan sistem ventilasi pada ruang kelas,kenyamanan ruang dapat ditingkatkan menjadi (96.30%) hingga (100%), dengan rasioluasan bukaan ventilasi (21.60%) dari luas lantai ruangan, dengan rincian luas bukaaninlet (14.50%) dan luas bukaan outlet (7.10%). Disimpulkan bahwa penambahan luas inlet dan outlet dengan rasio yang tepat pada ruang kelas, dapat mengoptimalkansirkulasi udara. Diharapkan agar jendela kaca mati pada ruang-ruang kelas di buka untukmenambah luas inlet dan penambahan luas bukaan dinding outlet bagian bawah, pintusebaiknya di tutup pada saat ruang digunakan.
PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Latif, Sahabuddin; Hamzah, Baharuddin; Ihsan, Ihsan
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.239 KB)

Abstract

Sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan pada ruang berventilasi alami untuk mencapai kenyamanan termal, karena dapat  mempercepat proses evaporative cooling,pengeluaran panas dan ketersediaan udara segar dalam ruang. Penelitian ini bertujuanmengkaji aliran udara pada Ruang Kelas Gedung Kuliah Bersama Fakultas TeknikUniversitas Hasanuddin di Kabupaten Gowa, agar ditemukan rekayasa pengaliran udarayang dapat mempercepat terjadinya proses pengeluaran panas. Penelitian eksperimentalini menggunakan metode simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics). Parameter input dalam simulasi diperoleh melalui  pengukuran di lapangan berupa dimensi ruang kelas, luas bukaan ventilasi, dan parameter iklim mikro. Rekayasa aliran udara dilakukanterhadap tiga perlakuan yaitu kecepatan udara, luas bukaan, serta modifikasi darikecepatan udara dan luas bukaan. Analisis dilakukan untuk mengetahui bagian ruangyang mengalami aliran udara tinggi dan rendah serta mengetahui faktor pendukung dan kendala dengan menggunakan perangkat lunak SolidWorks Simulation 2013. Hasilpenelitian memperlihatkan bahwa sistem ventilasi eksisting ruang-ruang kelas dapatmendistribusikan pergerakan udara yang nyaman di dalam ruang antara 0.25 m/s hingga 1.5 m/s, pada parameter inlet 1 m/s hingga 3 m/s dengan kenyamanan ruangan (51.85%) hingga (85.19%). Setelah dilakukan perbaikan sistem ventilasi pada ruang kelas,kenyamanan ruang dapat ditingkatkan menjadi (96.30%) hingga (100%), dengan rasioluasan bukaan ventilasi (21.60%) dari luas lantai ruangan, dengan rincian luas bukaaninlet (14.50%) dan luas bukaan outlet (7.10%). Disimpulkan bahwa penambahan luas inlet dan outlet dengan rasio yang tepat pada ruang kelas, dapat mengoptimalkansirkulasi udara. Diharapkan agar jendela kaca mati pada ruang-ruang kelas di buka untukmenambah luas inlet dan penambahan luas bukaan dinding outlet bagian bawah, pintusebaiknya di tutup pada saat ruang digunakan.
MODULAR BEHAVIOR VILLAGE CONCEPT TO IMPROVE THE QUALITY OF FISHERMEN'S SETTLEMENTS, CASE STUDY : BARRANG LOMPO ISLAND, MAKASSAR Aldi, Muhammad; Latif, Sahabuddin; Amalia, Andi Annisa; Yusri, Andi; Amal, Citra Amalia; Paddiyatu, Nurhikmah
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Idealog Vol 9 No 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v9i1.6782

Abstract

The coastal areas of Makassar City face challenges such as population growth, environmental abrasion, land use conflicts, slums and the emergence of settlements on the water that impact the livelihoods of fishermen and marine resources. This phenomenon emphasizes the need for architectural design that focuses on the order of fishermen's settlements. The research location of the fishermen village arrangement design on Barrang Lompo Island, Sangkarrang Islands District, Makassar City RW004 is mostly inhabited by Jolloro fishermen, an area of 4.14 Ha with a population of 213 people / 216 family heads. The diversity of the island's potential is the basis for considering the need for a structuring concept with a typical fishermen's thematic village theme to maintain the uniqueness and sustainability of Barrang Lompo Island. The results of the concept design of the area arrangement consist of 3 main functions, namely residential, independent economic center, and tourism. In the concept of site arrangement, there are residences, green open spaces, fields, ARSINUM, RESERVOIR, UMKM corner, fishing and tourism docks, and interaction spaces. By applying the Modular Behavior concept, it is expected to provide ease of development and modification in the future, energy efficiency, and the use of environmentally friendly materials. This concept can be a reference for the concept of revitalization of the fishing village area in the case study of RW004 Barrang Lompo Island, Makassar City and can be applied to coastal areas and small islands in Indonesia with different conditions. Keywords : abrasion, area planning, barrang lompo island, modular concept, sustainability
Mengintegrasikan Warisan Budaya dalam Arsitektur Modern: Tinjauan Literatur Tentang Menyeimbangkan Keberlanjutan dan Identitas Idrus, Irnawaty; Paddiyatu, Nurhikmah; Latif, Sahabuddin
Jurnal Linears Vol 7, No 2 (2024): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v7i2.16019

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi integrasi warisan budaya ke dalam praktik arsitektur modern, menekankan perannya dalam melestarikan identitas lokal, mempromosikan keberlanjutan, dan mendorong keterlibatan masyarakat. Penelitian ini menyelidiki bagaimana elemen desain tradisional dan material lokal dapat dipadukan secara harmonis dengan teknik arsitektur kontemporer untuk menciptakan struktur yang mencerminkan narasi budaya sekaligus memenuhi kebutuhan modern. Strategi utama meliputi penggunaan kembali bangunan warisan secara adaptif dan penerapan teknologi canggih, seperti Pemodelan Informasi Bangunan (BIM) dan pemindaian 3D, untuk memastikan pelestarian dan adaptasi yang tepat. Temuan menunjukkan bahwa penggabungan elemen budaya tidak hanya memperkaya lanskap perkotaan modern tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan lokal dan prinsip-prinsip desain hemat energi. Studi ini menyoroti pentingnya menjaga kesinambungan budaya dalam menghadapi urbanisasi dan globalisasi yang cepat. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan potensi arsitektur modern untuk meningkatkan relevansi fungsional dan budaya dari lingkungan binaan dengan mengintegrasikan warisan budaya. Penelitian di masa depan harus berfokus pada perluasan penerapan prinsip-prinsip ini, terutama dalam konteks tantangan lingkungan dan kebutuhan perkotaan yang terus berkembang, untuk lebih memperkuat hubungan antara masa lalu dan masa kini dalam desain arsitektur.ABSTRACT:This research explores the integration of cultural heritage into modern architectural practice, emphasizing its role in preserving local identity, promoting sustainability, and encouraging community engagement. The research investigates how traditional design elements and local materials can be harmoniously combined with contemporary architectural techniques to create structures that reflect cultural narratives while meeting modern needs. Key strategies include adaptive reuse of heritage buildings and the application of advanced technologies, such as Building Information Modeling (BIM) and 3D scanning, to ensure proper preservation and adaptation. Findings show that the incorporation of cultural elements not only enriches the modern urban landscape but also supports sustainable development by utilizing local materials and energy-efficient design principles. This study highlights the importance of maintaining cultural continuity in the face of rapid urbanization and globalization. In conclusion, this study demonstrates the potential of modern architecture to enhance the functional and cultural relevance of the built environment by integrating cultural heritage. Future research should focus on expanding the application of these principles, especially in the context of environmental challenges and evolving urban needs, to further strengthen the link between past and present in architectural design.
Arsitektur Tropis Berkelanjutan untuk Infrastruktur Olahraga: Desain yang Tanggap Iklim untuk Pusat Pelatihan Bulu Tangkis di Polewali Mandar Muh. Ilmiansah; Latif, Sahabuddin; Paddiyatu, NurHikmah; Amal, Citra Amalia; Amin, Siti Fuadillah Alhumairah; Idrus, Irnawaty
Journal of Green Complex Engineering Vol. 2 No. 2 (2025): Februari
Publisher : Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/greenplexresearch.v2i2.146

Abstract

ABSTRAKPengembangan fasilitas olahraga yang berkelanjutan di iklim tropis sangat penting karena tantangan yang ditimbulkan oleh suhu tinggi, kelembapan, dan konsumsi energi yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi arsitektur yang responsif terhadap iklim yang meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan termal sekaligus mengurangi ketergantungan pada pendinginan mekanis. Tujuan utamanya adalah untuk mengintegrasikan teknik pendinginan pasif, seperti ventilasi alami, perangkat peneduh, dan penggunaan bahan hemat energi, untuk menciptakan infrastruktur olahraga yang berkelanjutan secara lingkungan dan ekonomi. Pendekatan metode campuran digunakan, dengan menggabungkan analisis lokasi, dan perbandingan studi kasus untuk mengevaluasi efektivitas intervensi desain yang berbeda. Kriteria penilaian utama termasuk pola konsumsi energi, kualitas udara dalam ruangan, dan efisiensi biaya operasional. Temuan menunjukkan bahwa penerapan strategi pendinginan pasif, seperti ventilasi silang yang dioptimalkan dan mekanisme peneduh, dapat mengurangi kebutuhan energi pendinginan hingga 30%. Penggunaan bahan yang bersumber secara lokal meningkatkan sifat insulasi sekaligus meminimalkan jejak karbon. Selain itu, mengintegrasikan solusi energi terbarukan, seperti panel fotovoltaik semakin mendukung tujuan keberlanjutan. Analisis ini menyoroti bahwa fasilitas olahraga yang dirancang dengan prinsip-prinsip yang tanggap terhadap iklim menunjukkan biaya operasional yang lebih rendah, kualitas lingkungan dalam ruangan yang lebih baik, dan ketahanan yang lebih besar terhadap kondisi iklim. Studi ini menggarisbawahi perlunya kerangka kerja desain holistik yang menggabungkan solusi energi pasif dan aktif. Penelitian di masa depan harus berfokus pada evaluasi kinerja jangka panjang, teknologi bangunan pintar, dan strategi adaptif yang disesuaikan dengan wilayah tropis yang berbeda. Dengan merangkul prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan, infrastruktur olahraga dapat mencapai manfaat ekologi dan ekonomi, yang berkontribusi pada tujuan keberlanjutan global.ABSTRACTThe development of sustainable sports facilities in tropical climates is essential due to the challenges posed by high temperatures, humidity, and excessive energy consumption. This study aims to explore climate-responsive architectural strategies that improve energy efficiency and thermal comfort while reducing reliance on mechanical cooling. The main objective is to integrate passive cooling techniques, such as natural ventilation, shading devices, and the use of energy-efficient materials, to create environmentally and economically sustainable sports infrastructure. A mixed-methods approach was used, combining site analysis, computational modeling, and case study comparisons to evaluate the effectiveness of different design interventions. Key assessment criteria included energy consumption patterns, indoor air quality, and operational cost efficiency. The findings show that the implementation of passive cooling strategies, such as optimized cross-ventilation and shading mechanisms, can reduce cooling energy requirements by up to 30%. The use of locally sourced materials improves insulation properties while minimizing carbon footprint. Additionally, integrating renewable energy solutions, such as photovoltaic panels and rainwater harvesting systems, further supports sustainability goals. This analysis highlights that sports facilities designed with climate-responsive principles exhibit lower operating costs, better indoor environmental quality, and greater resilience to climatic conditions. This study underscores the need for a holistic design framework that combines passive and active energy solutions. Future research should focus on long-term performance evaluation, smart building technologies, and adaptive strategies tailored to different tropical regions. By embracing sustainable architecture principles, sports infrastructure can achieve both ecological and economic benefits, contributing to global sustainability goals.
Pendekatan Prinsip Nature in Space pada Perancangan Terminal Pelabuhan Fery di Desa Appatana Kabupaten Kepulauan Selayar Asriadi, Asriadi; Amin, Siti Fuadillah A.; Abdullah, Ashari; Latif, Sahabuddin; Yusri, Andi; Syarif, Muhammad
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i2.16082

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan konsep Arsitektur Biofilik pada perancangan Terminal Pelabuhan Fery di desa Appatana Kabupaten kepulauan Selayar. Arsitektur Biofilik berfokus pada integrasi elemen alam ke dalam desain bangunan dalam tiga parameter desain, yakni Nature In Space Patters, Natural Analogues Patterns dan  Nature Of  The Space Patterns. Pada penelitian ini khusus mengindentifikasi strategi desain yang mengintegrasikan elemen alam ke dalam ruang terminal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kajian literatur dan analisis studi kasus terminal pelabuhan fery yang menerapkan prinsip Arsitektur Biofilik, khususnya pada aspek Nature In Space. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perancangan terminal fery, dari tujuh indikator aspek Nature In Space, menerapkan Visual connection with nature, Non-visual connection with nature,. Non-ryhthmic sensory Stimuli, Thermal airflow Variabillty Penelitian, Presence of water. ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perancang dalam menciptakan fasilitas publik yang selaras dengan alam.
Perancangan Innovation Centre dengan Pendekatan Green Building di Kota Makassar Fahrul, Ahmad; Syarif, Muhammad; Yusri, Andi; Abdullah, Ashari; Latif, Sahabuddin; Idrus, Irnawaty
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i2.16173

Abstract

Dalam mencapai ambisi Indonesia Emas 2045, fokus pada pengembangan Human Capital Research serta kebijakan infrastruktur riset dan inovasi menjadi krusial. Perlu meningkatkan dukungan dan peluang bagi inovator di seluruh Indonesia, mengatasi keterbatasan pada pilar input, dan mendorong hilirisasi karya riset dan teknologi. Meskipun infrastruktur riset dan inovasi sudah ada sejak 1994, pusat inovasi masih terpusat di Pulau Jawa, sehingga penting untuk memperluas dukungan ke luar Jawa. Kota Makassar diidentifikasi sebagai potensi pengembangan inovasi di Indonesia Timur, dengan perancangan Innovation Centre sebagai ruang kolaborasi. Penelitian ini mengusulkan pendekatan Green Building di Kota Makassar, yang tidak hanya mencerminkan proyek lokal tetapi juga manifestasi dari komitmen terhadap keberlanjutan dan perubahan positif dalam lingkungan perkotaan. Adapun metode perancangan yang digunakan yaitu melalui pengumpulan data primer dan data sekunder kemudian dari data survey dan observasi serta data dari instansi selanjutnya melakukan analisis data diantaranya yaitu analisis tapak, analisis fungsi dan program ruang, analisis bentuk dan material, analisis tema perancangan dan analisis sistem bangunan. Lokasi perancangan Innovation Centre berada di Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, dengan luas lahan 1,4 Ha. Hasil dari perancangan Innovation Centre ini diharapkan tidak hanya sebagai struktur fisik, tetapi juga sebagai pernyataan tekad mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dengan fokus pada praktik-praktik green building, termasuk penghematan energi, penghawaan alami, dan pengelolaan air, Makassar Innovation Centre bertujuan menjadi pusat inovasi yang tidak hanya mendukung keberlanjutan lokal tetapi juga memberikan kontribusi positif pada tujuan global keberlanjutan.
Pendekatan Konsep Arsitektur Tropis pada Perancangan Panti Geriatri di Kabupaten Gowa Hasra, Mila Karmila; Latif, Sahabuddin; Idrus, Irnawaty; Amal, Citra Amalia; Syahruddin, A. Syahriyunita; Amin, Siti Fuadillah A.
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i2.16093

Abstract

Perancangan panti geriatri memerlukan pendekatan khusus yang memperhatikan kebutuhan fisik dan psikologis para lansia. Artikel ini mengkaji penerapan konsep arsitektur tropis dalam perancangan panti Geriatri di Kabupaten Gowa, yang memiliki iklim tropis dengan suhu dan kelembaban tinggi. Pendekatan arsitektur tropis berfokus pada optimalisasi kenyamanan termal dan kualitas ruang melalui pemanfaatan ventilasi alami, pencahayaan alami, serta material yang sesuai dengan kondisi iklim setempat. Studi ini menggabungkan analisis tapak, studi literature, dan perbandingan dengan proyek sejenis yang mengimplementasikan prinsip arsitektur tropis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan arsitektur tropis tidak hanya meningkatkan kenyamanan penghuni, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan bangunan. Dengan demikian, konsep arsitektur tropis merupakan solusi yang tepat dalam mendesain panti geriatri yang responsive terhadap iklim dan kebutuhan lansia di Kabupaten Gowa.
Kajian Prinsip Ekologi pada Perancangan Pusat Olahraga Bulutangkis di Kota Makassar Ramadhan, Afif Alfatwa; Syarif, Muhammad; Yusri, Andi; Latif, Sahabuddin; Abdullah, Ashari; Idrus, Irnawaty
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i3.16079

Abstract

Kajian ini meneliti penerapan prinsip-prinsip ekologi dalam Perancangan Pusat Olahraga Bulutangkis Di Kota Makassar untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen desain yang mendukung prinsip ekologi seperti pemanfaatan potensi iklim, penyediaan ruang terbuka hijau, dan kenyamanan desain. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni studi literatur, dan analisis studi kasus perancangan pusat olahraga bulutangkis. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan prinsip ekologi yaitu pemanfaatan potensi iklim dimana pengelolahan tata massa bangunan agar mendapatkan penghawaan alami dan juga pencahayaan alami guna meminimalisir penggunaan energi listrik, kemudian penerapan prinsip penyediaan ruang terbuka hijau untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar tapak agar dapat membuat rasa nyaman, aman dan tentram, dan juga penerapan prinsip kenyamanan desain dimana memberikan rasa kenyamanan desain pada tapak maupun bangunan untuk para pengguna atau pengunjung seperti kenyamanan sirkulasi, kenyamanan termal dan menghadirkan fasilitas refresing bagi pengunjung. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perencana dan peneliti di bidang ekologi dalam merancang fasilitas olahraga yang berkelanjutan.
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau pada Perancangan Terminal Angkutan Umum Tipe B di Kabupaten Bantaeng Akbar, Muhammad Fauzan; Idrus, Irnawaty; Abdullah, Ashari; Syarif, Muhammad; Latif, Sahabuddin; Yusri, Andi
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i2.16174

Abstract

Terminal angkutan umum memiliki peran penting sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial, khususnya di Kabupaten Bantaeng, sehingga memerlukan sistem transportasi dan pelayanan yang berkualitas. Penerapan konsep arsitektur hijau menawarkan solusi untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan sistem transportasi berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan elemen arsitektur hijau dalam perancangan terminal angkutan umum Tipe B di Kabupaten Bantaeng. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan dan analisis data berdasarkan pendekatan arsitektur hijau. Kajian difokuskan pada penerapan prinsip-prinsip utama, seperti pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami, penyediaan ruang terbuka hijau sebagai elemen esensial, penggunaan material alami untuk meningkatkan kenyamanan, serta pemanfaatan material daur ulang sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan arsitektur hijau dapat menciptakan terminal yang tidak hanya berfungsi secara efisien, tetapi juga ramah lingkungan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya seperti air, listrik, dan material secara optimal. Terminal yang dirancang dengan konsep ini mampu menyediakan pelayanan yang baik sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan ekosistem. Dengan demikian, perancangan terminal angkutan umum berbasis arsitektur hijau di Kabupaten Bantaeng dapat menjadi model desain yang inovatif untuk fasilitas transportasi di masa depan.