Era Digital telah membawah perubahan signifikan dalam cara manusia mengakses, mengolah, dan menyebarkan informasi. Melimpahnya tekas baik akademik maupun non akademik di berbagai platform digital menuntut keterampilan literasi yang lebih mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyoroti pentingnya kemampuan memahami teks akademik yang bersifat ilmiah, sistematis, dan berbasis data, sekaligus teks non akademik yang cenderung komunikatif, populer, serta kontekseksual. Dengan memahami kedua teks tersebut, individu tidak hanya mampu membangun wawasan yang komperhensif, tetapi juga dapat menjabatani ilmu pengetahuan dengan kehidupan sehari hari. Metode penelitian ini menggunakan studi literature dengan mengumpulkan delapan jurnal, baik nasional maupun internasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa Teks akademik memberikan dasar teori, argumen berbasis data, serta mendukung pengembangan pemikiran kritis, sementara teks non-akademik lebih komunikatif, kontekstual, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Keduanya saling melengkapi, sehingga diperlukan keterampilan literasi digital agar teori dapat diaplikasikan dalam praktik nyata. Peneliti juga menekankan bahwa media sosial, teknologi digital, serta latihan berbasis teks dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan akademik mahasiswa. Dengan demikian, penguasaan teks akademik dan non-akademik, didukung literasi digital yang baik, merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital.