<![CDATA[Perkembangan media sosial, khususnya Instagram, membawa dampak signifikan dalam pembentukan personal branding mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan Instagram dan gambaran personal branding yang dibangun oleh mahasiswa. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan kuesioner yang disebarkan kepada 56 responden. Instrumen penelitian disusun berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM) untuk variabel pemanfaatan Instagram (Kemudahan Penggunaan, Kegunaan, Niat untuk Menggunakan, Perilaku Penggunaan) dan teori Authentic Personal Branding untuk variabel personal branding (Keotentikan, Integritas, Konsistensi, Spesialisasi, Otoritas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menggunakan Instagram setiap hari dengan intensitas tinggi pada sore hingga malam hari. Fitur yang paling sering digunakan adalah story (±80%), reels (±65%), dan feed (±60%). Sebanyak 70% respondent memanfaatkan Instagram untuk menampilkan citra diri kreatif, edukatif, dan inspiratif. Dalam aspek personal branding, unsur yang paling menonjol adalah kreativitas (±75%, mencerminkan Keotentikan dan Spesialisasi) dan konsistensi (±65%). Tantangan utama adalah kurangnya konsistensi (±55%) dan keterbatasan ide (±45%). Secara keseluruhan, Instagram merupakan media yang efektif untuk personal branding, dengan keberhasilan yang bergantung pada kemampuan individu dalam mengelola konten secara autentik, terarah, dan berkesinambungan.]]>
