Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami peran asumsi terhadap manusia dalam pengembangan organisasi di lingkungan sekolah. Asumsi terhadap manusia menjadi dasar penting dalam menentukan cara pandang manajemen terhadap karyawan atau anggota organisasi, serta berpengaruh langsung terhadap strategi, kebijakan, dan proses perubahan dalam organisasi. Dalam konteks pendidikan, pemahaman terhadap sifat, perilaku, dan potensi manusia menjadi faktor kunci bagi keberhasilan pengembangan organisasi yang adaptif, produktif, dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yang memungkinkan peneliti untuk menggali makna dan pengalaman partisipan secara mendalam. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi di lingkungan sekolah, kemudian dianalisis secara sistematis melalui reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi positif terhadap manusia, seperti keyakinan bahwa individu memiliki motivasi, tanggung jawab, dan potensi untuk berkembang, mampu menciptakan iklim kerja yang terbuka, partisipatif, dan inovatif. Sebaliknya, asumsi negatif yang memandang manusia sebagai individu pasif dan harus diawasi ketat justru menimbulkan budaya organisasi yang kaku dan menghambat perubahan. Dengan demikian, pemahaman yang tepat terhadap asumsi manusia menjadi landasan penting bagi manajemen sekolah dalam menciptakan lingkungan organisasi yang efektif dan berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan.