Istikawati, Istikawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kohesi Leksikal dan Gramatikal pada Novel Senja & Pagi Karya Alffy Rev dan Linka Angelia Istikawati, Istikawati; Sulistyono, Yunus
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3671

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk (1) menguraikan wujud penggunaan kohesi leksikal pada novel Senja & Pagi ciptaan Alffy Rev dan Linka Angelia, (2) mendeskripsikan wujud penggunaan kohesi gramatikal pada novel Senja & Pagi ciptaan Alffy Rev dan Linka Angelia, dan (3) menjelaskan hubungan wacana berupa kohesi leksikal dan gramatikal dalam novel Senja & Pagi. Metode penelitian diterapkan melalui penelitian deskriptif kualitatif, karena data diuraikan berwujud kata bukan angka. Data pada penelitian ini berupa wacana, kata, kalimat, dan frasa. Sumber data yang didapatkan berasal dari novel Senja & Pagi ciptaan Alffy Rev dan Linka Angelia dengan jumlah halaman 200, diterbitkan oleh Loveable x bhumi anoma, Jakarta pada tahun 2019. Teknik pengumpulan data yang diimplementasikan melalui teknik simak catat dan teknik pustaka. Teknik telaah atau analisis data menerapkan metode agih. Manfaat dari penelitian ini (1) untuk menguraikan wujud penggunaan kohesi leksikal dalam novel Senja & Pagi ciptaan Alffy Rev dan Linka Angelia, (2) untuk mendeskripsikan wujud penggunaan kohesi gramatikal pada novel Senja & Pagi karya Alffy Rev dan Linka Angelia. Hasil dari penelitian membuktikan pada novel Senja & Pagi terdapat 18 kohesi gramatikal, antara lain 8 elipsis, 3 konjungsi, 5 referensi, dan 2 substitusi. Diperoleh juga 25 data kohesi leksikal antara lain: 7 antonimi, 5 hiponimi, 3 sinonimi, 2 kolokasi, 6 repetisi, 2 ekuivalensi. Antara wacana berupa kohesi leksikal dan gramatikal memiliki hubungan dengan pembelajaran sosiolinguistik. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sosiolinguistik dengan wacana dalam penggunaan kohesi leksikal dan gramatikal adalah sama-sama menitiberatkan bahasa dalam sebuah konteks di dalam masyarakat.
KONFLIK BATIN DALAM FILM NGENEST KARYA ERNEST PRAKASA: KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD Istikawati, Istikawati; Pertiwi, Rindy Aswin; Saputri, Pratiwi Yulia; Nugroho, Abdillah
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v13i1.11035

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi konflik batin dalam film Ngenest karya Ernest Prakarsa, (2) menguraikan faktor penyebab konflik dalam film Ngenest karya Ernest Prakarsa. Teori untuk menganalisis konflik batin adalah teori psikoanalisis Freud. Metode penelitian yang diimplementasikan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data berasal dari film Ngenest karya Ernest Prakarsa. Data penelitian adalah konflik batin dan faktor penyebab terjadinya konflik batin. Teknik pengumpulan data melalui simak dan catat dilakukan dengan berulang-ulang untuk memperoleh suatu data konflik batin. Teknik analisis data berupa menonton serta mendengarkan film ngenest, kemudian menguraikan konflik batin yang dialami tokoh Ernest, Patrick, dan Meira. Selain itu, juga menguraikan faktor yang menyebabkan terjadinya konflik. Data yang sudah diperoleh diberikan uraian menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil penelitian bahwa konflik batin terjadi pada Ernest (tokoh utama), Meira (istri Ernest), dan Patrick (teman Ernest). Ketiga tokoh tersebut mengalami konflik batin berupa kesedihan, kebimbangan, kekecewaan atas diskriminasi yang terjadi dengan dirinya yang berasal dari keturunan Cina. Pada aspek psikoanalisis Sigmund Freud terdapat 3 struktur kepribadian yaitu 3 data id, 6 data ego, dan 4 data super ego. Faktor penyebab konflik dalam film "Ngenest" terjadi karena (1) perbedaan latar kebudayaan, (2) kepentingan antar individu, dan (3) perbedaan antar individu.Kata kunci: Konflik batin, film, psikoanalisis Sigmund Freud