Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Regulasi Diri Dan Perilaku Cyberloafing Pada Pegawai Negeri Sipil Di Banda Aceh Pertiwi, Indah Ayu; Mirza, Mirza
Syiah Kuala Psychology Journal Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/skpj.v1i2.28437

Abstract

Regulasi diri adalah bentuk pengendalian diri dimana individu bisa dapat fokus dengan tujuannya. Salah satu perilaku yang sering dilakukan seseorang saat bekerja adalah perilaku cyberloafing. Cyberloafing adalah perilaku pegawai yang menggunakan akses internet instansi selama jam kerja untuk keperluan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi diri dengan perilaku cyberloafing pada Pegawai Negeri Sipil di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dengan total keseluruhan sampel adalah 176 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur Self-Regulation Scale untuk mengukur regulasi diri dan Skala Cyberloafing untuk mengukur perilaku cyberloafing. Analisis data menggunakan teknik korelasi Pearson dengan r=-263, (p 0.05) yang menunjukkan adanya hubungan negatif yang terjadi antara regulasi diri dan perilaku cyberloafing pada Pegawai Negeri Sipil di Banda Aceh. Hal ini berarti semakin tinggi regulasi diri yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil maka semakin rendah perilaku cyberloafing yang dilakukan.Self-regulation is a form of self-control where individuals can focus on their goals. One of the behaviors that is often done by someone while working is cyberloafing behavior. Cyberloafing is the behavior of employees who use agency internet access during working hours for purposes not related to work. This study aims to determine the relationship between self-regulation and cyberloafing behavior in Civil Servants in Banda Aceh. This study uses a quantitative approach with incidental sampling sampling technique with a total sample of 176 respondents. Data collection in this study used a self-regulation scale measure to measure self-regulation and cyberloafing scale to measure cyberloafing behavior. Data analysis using Pearson correlation technique that shows the value of the correlation coefficient (r) -263 with a significance value (p) = 0,000 (p 0.05) which indicates a negative relationship that occurs between self-regulation and cyberloafing behavior on Civil Servants in Banda Aceh. This means that the higher the self-regulation owned by Civil Servants, the lower the cyberloafing behavior that is carried out.
Pemanfaatan Teknologi Kompor Roket Biomassa untuk Mengurangi Ketergantungan Terhadap Bahan Bakar Fosil di Desa Keude Krueng Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara Nayan, Ahmad; Setiawan, Adi; Asnawi, Asnawi; Siska, Deassy; Ridara, Rina; Pertiwi, Indah Ayu
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 1, No 1 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Keude Krueng kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara merupakan desa yang sering mengalami ganguan pasokan gas LPG bersubdisi. Saat ini gas LPG merupakan bahan bakar utama untuk keperluan memasak rumah tangga. Sebagai alternatif solusi untuk mengantisipasi kelangkaan LPG sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap satu jenis bahan bakar, maka dirancang sebuah kompor roket biomassa untuk kebutuhan rumah tangga yang berbahan ranting kayu dan limbah biomassa lainnya yang mudah diperoleh di lingkungan desa. Kompor roket merupakan kompor tungku yang terbuat dari besi dengan bentuk seperti cerobong asap dengan bahan bakar kayu/ biomassa. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan bimbingan tentang cara penggunaan kompor roket biomassa sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bimbingan yang dilakukan bertujuan agar masyarakat lebih menyadari akan pentingnya memanfaatkan limbah kayu ranting yang terdapat di desa mereka untuk dijadikan bahan bakar disaat LPG dan minyak tanah mengalami kelangkaan. Hasil dari kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat bahwa limbah yang berada disekitar mereka dapat dimanfaatkan secara efisien bagi kebutuhan rumah tangga secara aman dan ramah lingkungan.