Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimalisasi Akuaponik dengan Pemanfaatan Limbah Ikan Nila sebagai Sumber Nutrisi untuk Tanaman Sayuran Pattipeiluhu, Timothy Vito; Moesarofah, Moesarofah; Khotimah, Nabila Chusnul; Rakhma, Riza Nur; Ramadhani, Naya Fitri; Faiz, Rizky Muhammad
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 4 (2025): Abdira
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i4.1046

Abstract

Food security in rural areas remains a challenge due to limited land and agricultural technology. The KKN program in Grinting Village, Tulangan District, introduced aquaponics as an integrated system combining tilapia farming and vegetable cultivation. The community was actively involved in installation, water flow repair, fish stocking, and maintenance. A total of 20 respondents participated through training and surveys. Evaluation showed an 85% success rate with good growth of fish and vegetables, despite technical issues such as pipe leakage and water quality fluctuations. This program indicates that aquaponics can be a sustainable solution for food security with continued training and village government support.
NAVIGATING QUARTER LIFE CRISIS: THE PROTECTIVE ROLE OF ORGANIZATIONAL INVOLVEMENT ON ACADEMIC RESILIENCE IN INDONESIA Laiqa, Dewi Anya; Mufidah, Elia Firda; Pattipeiluhu, Timothy Vito; Arsyad, M. David Aulia
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 7 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i7.729-738

Abstract

Quarter Life Crisis (QLC) adalah fase psikologis yang sering dialami oleh mahasiswa usia 20–35 tahun, ditandai oleh kebingungan identitas dan kecemasan masa depan. Resiliensi akademik, kemampuan bertahan dan bangkit dari tekanan akademik dan emosional, sangat penting dalam menghadapi QLC. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap resiliensi akademik mahasiswa di Indonesia, serta melihat pengaruh gender dan domisili. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan sampel 90 mahasiswa yang memiliki pengalaman berorganisasi minimal enam bulan. Data dikumpulkan melalui kuesioner Likert 5 poin dan dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan pengalaman berorganisasi selama 6–12 bulan meningkatkan resiliensi akademik secara signifikan. Mahasiswa laki-laki cenderung memiliki resiliensi lebih tinggi dibanding perempuan, meskipun jumlah responden laki-laki terbatas. Selain itu, mahasiswa dari Kawasan Timur Indonesia memiliki skor resiliensi yang lebih tinggi dibanding Kawasan Barat. Temuan ini menegaskan bahwa pengalaman berorganisasi berperan penting dalam membangun ketahanan psikologis mahasiswa menghadapi tekanan akademik dan QLC. Disarankan agar program pengembangan resiliensi memperhatikan pengalaman organisasi, perbedaan gender, dan latar belakang geografis mahasiswa