Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA SEBAGAI SARANA MEMPERKENALKAN POTENSI DAERAH BAGI KARANG TARUNA DESA PANDAN KRAJAN KEMLAGI MOJOKERTO Lianawati, Ayong; Lathifah, Maghfirotul; Wirastania, Aniek; Moesarofah, Moesarofah; Soedarmadji, Boy; Hartono, Hartono; Kusbandiami, Kusbandiami; Sutijono, Sutijono; Mufidah, Elia Firda
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.575 KB) | DOI: 10.37715/leecom.v1i2.1087

Abstract

Potensi daerah merupakan kearifan lokal yang tidak terpisahkan dari masyarakat Desa Pandankrajan Kemlagi Mojokerto. Minimnya pengetahuan akan media membuat kearifan budaya lokal atau potensi daerah belum terjamah. Masyarakat hanya bisa bercerita kepada cucu atau generasi muda tanpa adanya visual atau gambar. Tujuan dari pelatihan media ini ialah mempromosikan potensi daerah Desa Pandankrajan. Hasil dari pelatihan media ini ialah kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memberikan stimulus bagi karang taruna Desa Pandankrajan untuk mengembangkan kemampuan audio, visual, dan audio visual dalam memperkenalkan potensi desa.
EFEKTIVITAS TEKNIK REBT DALAM KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGATASI KECEMASAN MATEMATIKA SISWA SMA hari, moesarofah
WAHANA Vol 71 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.268 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v71i2.2102

Abstract

Prestasi matematika menjadi prediktor keterlibatan dan keberhasilan akademik siswa, namun tidaksemua siswa tertarik dengan matematika. Siswa remaja dengan kecemasan matematika cenderungmengungkapkan permasalahannya pada teman sebaya. Tujuan penelitian untuk mengetahuiseberapa efektif pengaruh teknik REBT dalam konseling teman sebaya dalam mengatasikecemasan matematika siswa SMA. Responden penelitian adalah siswa SMA ITP Surabaya kelasX. Jenis penelitian adalah true eksperiment. Populasi penelitian adalah siswa SMA ITP kelas Xsejumlah 210 siswa. Pengambilan sampel melalui teknik purposive random sampling. Rancanganpenelitian pre-test dan post-test control group design. Pengukuran data menggunakan skala adopsidari mathematic anxiety scale-revised. Analisa data menggunakan teknik uji paired t-test. Hasilmenunjukkan teknik REBT dalam konseling teman sebaya memberi pengaruh efektif dalammengatasi kecemasan matematika siswa SMA ITP kelas X. Selain itu hasil intervensi menunjukkankemampuan siswa dalam menemukan nilai-nilai kebermanfaatan dalam pencapaian matematikamelalui usaha-usaha solutif yang mengarah pada ketekunan, maupun keterbukaan. Implementasiintervensi diperlukan adanya motivasi diri yang kuat dari siswa untuk berubah, dengan melakukankonfrontasi atas keyakinan irasional yang dialami ke arah yang lebih rasional, serta tetapmempertimbangkan nilai-nilai kebermanfaatan dari pencapaian matematika.
MEMAHAMI ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN/HIPERAKTIF (GPP/H) DALAM SETTING SEKOLAH: attention deficit/hyperactivity disorder, children in school, functional analysis Moesarofah, Moesarofah
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol7.no13.a1184

Abstract

Attention deficit/hyperactivity disorder is a developmental disorder in children with failure to meet early development tasks. Its symptoms appears before age 7 years, the cause of them predominantly influenced the neurobiological disorder, in addition to interaction with environmental factors. Core characteristics of attention deficit/hyperactivity disorder in children are characterized by the development that do not fit in focusing/inattention, hyperactivity and impulsivity. They generally appear with other accompanying problems such as learning disabilities, emotional and behavioral problems. Writing this article aimed at outlining the psychological dynamics experienced by children with attention deficit/hyperactivity disorder, as well as assess the functional analysis of the learning difficulties experienced.
RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENGURANGI KECEMASAN BERLEBIHAN TERHADAP KEMATIAN PADA INDIVIDU DENGAN SPECIFIC PHOBIA (Studi Kasus di Puskesmas Pacar Keling Surabaya) Moesarofah, Moesarofah
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol8.no14.a1196

Abstract

Specific phobia adalah adalah ketakutan yang berlebihan/ekstrim terhadap kehadiran atau antisipasi pada suatu obyek atau situasi yang spesifik, dalam hal ini kematian. Dalam penelitian ini, subyek adalah seorang wanita (60 th) berstatus janda cerai dan tidak mempunyai anak. Subyek mengalami kecemasan yang berlebihan terhadap `kematian' yang segera merenggut nyawanya sehubungan dengan keluhan fisik dan psikis yang dialaminya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membantu subyek mengurangi keluhan fisik dan kecemasan berlebihan `terhadap kematian'. Intervensi yang digunakan adalah Rational Emotive Behavior Therapy yang berupaya menggali kemampuan kognitif subyek sebagai usaha untuk membangun pemikiran yang lebih realistis atas kecemasan yang dialami (Corsini, 2000). Hasil evaluasi terhadap intervensi, menunjukkan terjadinya efek kognitif yaitu pemikiran barn yang lebih realistis terhadap masalah subyek dan terbentuknya perilaku baru yang lebih adaptive. Specific phobia is a fear that excessive / extreme to the presence or anticipation of a specific object or situation, in this case 'death'. In this study, the subject is a woman (60 years old), as a divorcee and has no children. Subjects experiencing excessive anxiety towards 'death' which immediately took his life with respect to physical and psychological complaints experienced. The objectives of this research is to help subjects reduce excessive physical complaints and anxiety 'to the death'. Intervention used was Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) which seeks to explore the subject of cognitive abilities in an effort to build a more realistic thoughts on the anxiety experienced (Corsini, 2000). Results of evaluation of the intervention, suggesting that the cognitive effects of a new, more realistic thoughts on the subject matter and the formation of a new, more adaptive behaviors.
Analisis Karakteristik Retensi Mahasiswa di Perguruan Tinggi Moesarofah Moesarofah
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/didaktis.v21i1.7005

Abstract

Retensi mahasiswa menjadi perhatian bagi para dosen maupun institusi di perguruan tinggi. Isu penting tentang retensi adalah bertahan hingga kelulusan atau putus kuliah. Data empiris di Perguruan Tinggi menunjukkan jumlah mahasiswa yang terdaftar pada tahun kedua cenderung mengalami pengurangan setiap tahun. Kurangnya data empiris yang terintegrasi menjadi tantangan besar dalam mengidentifikasi karakteristik retensi mahasiswa. Tujuan penelitian adalah menganalis karakteristik retensi mahasiswa tahun kedua di perguruan tinggi. Metode penelitian dilakukan secara survey dengan membagikan kuesioner secara online. Populasi adalah mahasiswa tahun kedua program sarjana di fakultas pedagogik dan psikologi  (FPP) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, dan dilakukan pengambilan sampel secara random. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang diadaptasi secara empirik. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif untuk menganalisis karakteristik retensi mahasiswa berdasarkan faktor akademik, study skill dan keterlibatan dalam kegiatan kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik retensi mahasiswa memiliki mean tertinggi pada faktor akademik, setelah itu faktor study skill dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kampus. Implikasi penelitian mengarah pada pergeseran pola pikir tentang intelegensi, dan efikasi diri sebagai faktor antesedent dari retensi mahasiswa.
Pengalaman Mahasiswa Tahun Pertama terhadap Kinerja Akademik di Pendidikan Tinggi Moesarofah Moesarofah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 1: JANUARI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.274 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i1.10357

Abstract

Higher education is an important factor in development in Indonesia. Higher education makes a real contribution to national development in order to improve the progress and welfare of society, if higher education able to produce skilled human resources, it will be able to meet the needs of the community or can be a solution to the real problems faced by the community. The aim of this study is to build a framework through subjective interpretation of the academic performance of students in the first year Prodi Guidance and Counseling FKIP University PGRI Adi Buana Surabaya, and implement academic performance to achieve academic success. The researchers used a phenomenological approach. The study participants were 10 first year students of Guidance and Counseling Program of FKIP University of PGRI Adi Buana Surabaya TA. 2016-2017. Sampling is done purposively, data collection through observation and interview, data analysis using data reduction method. The result of the research shows that there is a meaning of multi-dimensional academic performance, not merely achievement in the form of value / GPA, but also contained personal competence and social competence. The implications for achieving high academic performance are not enough to hone intellectual or analytical skills, but also personal competencies such as motivation, effort, self-regulation that will shape individual habits and personalities in addition to the need for support and empowerment from others.Pendidikan tinggi merupakan faktor penting dalam pembangunan di Indonesia. Pendidikan tinggi memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, jika pendidikan tinggi mampu menghasilkan sumber daya manusia yang terampil, maka akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu membangun kerangka kerja melalui pemaknaan subjektif tentang kinerja akademik mahasiswa di tahun pertama Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, serta mengimplementasikan kinerja akademik untuk mencapai keberhasilan akademik. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis. Partisipan penelitian adalah 10 orang mahasiswa tahun pertama Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya TA. 2016-2017. Sampling dilakukan secara purposive, pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, analisis data menggunakan metode reduksi data. Hasil penelitian menunjukkan ada pemaknaan tentang kinerja akademik yang bersifat multi-dimensi, tidak sekedar pencapaian dalam bentuk nilai/IPK, tetapi terkandung kompetensi pribadi maupun kompetensi sosial. Implikasinya untuk mencapai kinerja akademik yang tinggi, tidak cukup sekedar mengasah kemampuan intelektual atau analitis, tetapi dibutuhkan pula kompetensi pribadi seperti motivasi, usaha, regulasi diri yang akan membentuk habit dan kepribadian individual di samping perlunya dukungan dan penguatan dari orang lain.
PSIKODINAMIKA MEMAAFKAN DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL Moesarofah
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.67 KB) | DOI: 10.32806/jkpi.v3i1.117

Abstract

Kemampuan menjalin hubungan interpersonal dapat mempengaruhi popularitas individu dalam suatu kelompok. Namun permasalahan atau luka psikologis dalam hubungan interpersonal tidak dapat dihindari. Berbagai kajian teoritis mendukung pemaafan sebagai salah satu pendekatan untuk menangani masalah interpersonal. Tujuan penelitian adalah menganalisis psikodinamika memaafkan dalam hubungan interpersonal. Desain penelitian adalah kualitatif, pengumpulan data melalui studi pustaka dengan kata kunci angry, forgiveness therapy, interpersonal relationship. Sedangkan analisis data dilakukan secara tematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai perspektif teoritis dapat menerima konsep pengampunan sebagai intervensi psikologis untuk mengatasi masalah interpersonal. Ada sebagian kecil pendapat yang menolak konsep pengampunan, karena menganggap memaafkan korban pelanggaran identik dengan ketidakadilan. Sedangkan pendapat yang mendukung konsep pemaafan berorientasi pada kesejahteraan psikologis korban dan pelaku pelanggaran dalam jangka panjang. Perspektif kognitif sosial menghubungkan konsep pemaafan dengan faktor relasional. Perspektif psikoanalis menghubungan dengan upaya untuk melepaskan insting agresif untuk mendukung kebutuhan ego. Perspektif konstruk personal berkaitan dengan penemuan makna baru dari beragam konstruk yang dimiliki individu, sedangkan dari perspektif moral berkaitan dengan penalaran keadilan yang bersifat relativis di tahap perkembangan moral paska konvensional. Lebih lanjut implikasi penelitian didiskusikan.
Pengaruh Teknik Diskusi Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Siswa Suci Archindany Anfa’u; Moesarofah Moesarofah
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice, and Research Vol. 4 No. 02 (2020): Agustus 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communication skills are one of the basic 21st century skills that require students to fulfill those skills, when students have communication skills they can actively follow learning activities in class. However, not all students can be skilled in communicating, because communication skills cannot be obtained automatically. Less skilled students communicate with the difficulties of actively participating in the learning activities and the Tribulation in the opinion, thereby inhibiting students ' self-development in learning. The purpose of this research is to examine the use of technical discussion techniques in group guidance on the communication skills of junior high school students. This research uses a quantitative approach with the research method of one group pre-Test post-Test design. The data collection methods used are the scale of communicating skills, observable, and interviews. The study used group guidance services with group discussion techniques given to 8 students of grade VIII in SMPN 3 Sidoarjo with low interval categories. The Group guidance service was conducted six times the meeting with a time allocation of 35 minutes. The data analysis techniques used in the study were non-parametric statistics using the Wilcoxon test with a significance limit of 0.05. Results of analysis obtained by 0.012 ? 0.05, then concluded there is a significant influence in the use of Group guidance Services with group discussion techniques to communication skills in grade VIII students at SMPN 3 Sidoarjo.
Pengaruh Penggunaan Teknik Role Playing dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Komunikasi Interpersonal Pada Peserta Didik Himatul Safitri; Moesarofah Moesarofah
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice, and Research Vol. 4 No. 02 (2020): Agustus 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interpersonal communication is a part of developing student development, because through interpersonal communication learners can interact with others, but only a few learners have good interpersonal communication skills. Students with low interpersonal communication problems tend to be passive in their environment, thereby inhibiting learners ' progress. The study aims to test the influence of the use of role playing techniques in group guidance on interpersonal communication in high school learners. This research uses a quantitative approach with the research method of one group pre-Test post-Test design. Data collection methods use interpersonal communication scales, interviews, and observations. The study used group guidance services with role playing techniques given to 10 students of class X SMA Z in Surabaya with low interval categories. The Group guidance service was conducted six times the meeting with a time allocation of 40 minutes. The analysis of the data used is Wilcoxon's test with a significance limit of 0.05. The results of the analysis obtained amounted to 0.005 ? 0.05, so the findings of this research gained a significant influence in the use of Group guidance services with role playing techniques on interpersonal communication to students of class X in high School.
MEMAHAMI ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN/HIPERAKTIF (GPP/H) DALAM SETTING SEKOLAH: attention deficit/hyperactivity disorder, children in school, functional analysis Moesarofah Moesarofah
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.933 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol7.no13.a1184

Abstract

Attention deficit/hyperactivity disorder is a developmental disorder in children with failure to meet early development tasks. Its symptoms appears before age 7 years, the cause of them predominantly influenced the neurobiological disorder, in addition to interaction with environmental factors. Core characteristics of attention deficit/hyperactivity disorder in children are characterized by the development that do not fit in focusing/inattention, hyperactivity and impulsivity. They generally appear with other accompanying problems such as learning disabilities, emotional and behavioral problems. Writing this article aimed at outlining the psychological dynamics experienced by children with attention deficit/hyperactivity disorder, as well as assess the functional analysis of the learning difficulties experienced.