Program “Langit Biru” Pertamina yang mendorong peralihan BBM ke oktan lebih tinggi menimbulkan keresahan masyarakat karena berdampak pada aspek ekonomi. Desa Kutosari, Kab. Batang, yang berada di jalur pantura memiliki mobilitas tinggi dengan sepeda motor, namun delapan bengkel utama di desa tersebut sulit meningkatkan pendapatan. Permasalahan utama adalah: (1) kurangnya inovasi teknologi otomotif sebagai peluang bisnis; (2) menurunnya jumlah pelanggan akibat rendahnya pemahaman digital marketing; dan (3) prosedur pelayanan serta pencatatan administrasi yang masih manual. Pengabdian ini bertujuan: (1) meningkatkan kompetensi mitra dalam inovasi produk melalui fabrikasi alat penghemat bahan bakar HCS; (2) memperluas jangkauan pelanggan melalui strategi pemasaran digital; serta (3) meningkatkan kompetensi pelayanan dan administrasi bengkel berbasis TIK. Metode pengabdian meliputi sosialisasi, workshop fabrikasi dan pengujian HCS, serta pelatihan pemasaran dan pelayanan bengkel. Kegiatan diikuti 10 peserta dari kelompok bengkel IBMPK Kutosari. Hasil menunjukkan 85% peserta kompeten dalam fabrikasi HCS, 74% memahami pemasaran digital, dan 80% mampu mengelola bengkel secara terstruktur. Secara keseluruhan, program dinyatakan sangat memuaskan dengan capaian rata-rata 79,7%.