Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anak yang kurang mendapatkan pengalaman langsung dengan lingkungan alam di sekitarnya. Pembelajaran cenderung berpusat di dalam kelas dan menggunakan media buatan, sehingga anak kurang memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara nyata dengan alam. Akibatnya, keterampilan anak dalam merawat dan memahami tumbuhan menjadi kurang berkembang. Selain itu, perubahan gaya hidup modern membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar dibandingkan bermain di luar ruangan. Kondisi ini berdampak pada menurunnya rasa ingin tahu terhadap alam, berkurangnya aktivitas motorik, serta lemahnya sikap peduli lingkungan. Pembelajaran menanam ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan lahan pekarangan sebagai media yang efektif dalam mengembangkan keterampilan menanam, motorik halus dan kasar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan kepedulian lingkungan pada anak usia dini (AUD). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan memaparkan hasil penelitian apa adanya. Lokasi penelitian di Kober Al-Mujahidin Dewasari Cijeungjing Ciamis. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara, sedangkan data sekunder dari literatur yang relevan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan aktif anak dalam kegiatan menanam, seperti menyemai benih, menyiram, dan merawat tanaman, meningkatkan keterampilan motorik, rasa tanggung jawab, serta pemahaman terhadap siklus hidup tanaman. Pemanfaatan lahan pekarangan juga menciptakan lingkungan belajar alami dan menyenangkan, sehingga meningkatkan motivasi belajar anak. Anak mulai mengenal bagian tanaman serta memahami bahwa tanaman membutuhkan air, cahaya, dan tanah subur untuk tumbuh. Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai media belajar memberikan pengalaman nyata dan bermakna bagi anak sehingga lebih mudah memahami konsep alam