Silaen, Ester Lantika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gabapentin dan Gabapentin-Amitriptilin sebagai Adjuvan Analgetik Nyeri Kanker di Klinik Nyeri RSUP H. Adam Malik Medan Ramadhan, Muhammad; Tanjung, Qadri Fauzi; Silaen, Ester Lantika; Hamdi, Tasrif; Ihsan, Muhammad; Amelia, Rina
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 43 No 3 (2025): Oktober
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55497/majanestcricar.v43i3.350

Abstract

Pendahuluan: Pasien kanker merasakan nyeri yang mempengaruhi kualitas hidup terutama pasien kanker stadium lanjut. Beberapa agen yang digunakan pada nyeri kanker adalah morfin, parasetamol, dan amitriptilin. Antidepresan, anti-epileptik, dan kortikosteroid mulai dieksplorasi untuk terapi nyeri pada penyakit non-kanker, namun penggunaannya dalam nyeri kanker masih belum dipelajari dengan baik. Beberapa studi menyimpulkan manfaat penggunaan gabapentin pada nyeri neuropatik dan nosiseptif, hingga kini belum ada studi efikasi agen tersebut pada nyeri kanker, maka penelitian terfokus kepada efikasi kombinasi antara amitriptilin dan gabapentin. Metode: Penelitian ini menggunakan Randomized Clinical Trial dengan sistem blinding. Dua kelompok sampel diobservasi sebelum pemberian (T0), hari ke-1 (T1), ke-3 (T2), dan ke-7 (T3). Kelompok A menerima gabapentin dan kelompok B menerima gabapentin dengan amitriptilin. Analisis data menggunakan uji t independen atau Mann-Whitney. Hasil: Sebanyak 62 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A mengalami keluhan mual, muntah, penurunan nafsu makan, dan pusing terbanyak sedangkan kelompok B mengalami keluhan sulit tidur terbanyak. Secara statistik, kelompok A maupun B mampu mereduksi skala nyeri berdasarkan skala pengukuran NRS dan pain detect (p<0,001) serta data keluhan awal dijumpai perbedaan signifikan (p<0,001). Perbedaan yang bermakna secara signifikan antara kedua regimen yang dianalisis juga tidak dijumpai dengan nilai p>0,05 pada seluruh waktu, kecuali pada variabel NRS di T3 (gabapentin (4,03±0,59)) dan kombinasi (3,53±0,82); p=0,009). Simpulan: Temuan mengindikasikan perbedaan yang signifikan mungkin baru terlihat pada hari ke-7 pasca observasi, meskipun pada dasarnya regimen kombinasi lebih efektif untuk mereduksi nyeri dibandingkan gabapentin tunggal. Kelompok kombinasi mengalami penurunan derajat nyeri yang lebih tinggi namun hanya signifikan pada waktu T3-T2 menggunakan skala NRS.