Darmayadi Danduru
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Kualitatif tentang Persepsi dan Pengalaman Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian di UPT Puskesmas Tomata, Kabupaten Morowali Utara Darmayadi Danduru; Arlin Adam; Andi Alim
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (JP-3)
Publisher : RAYHAN INTERMEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pendidikan.v7i1.471

Abstract

Pelayanan kefarmasian di tingkat puskesmas memiliki peran strategis dalam menunjang efektivitas pengobatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan pengalaman pasien terhadap pelayanan kefarmasian di UPT Puskesmas Tomata, Kabupaten Morowali Utara, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya dan harapan pasien terhadap layanan yang ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi fenomenologis, melibatkan informan yang dipilih secara purposive, yaitu pasien yang pernah menerima pelayanan kefarmasian di puskesmas tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan catatan lapangan, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap pelayanan kefarmasian umumnya positif, terutama terkait keramahan petugas, komunikasi yang mudah dipahami, dan penjelasan obat yang jelas. Namun, terdapat perbedaan pengalaman terkait kecepatan pelayanan, dan beberapa kendala terkait kenyamanan fasilitas serta akses ruang pelayanan. Faktor seperti tingkat pendidikan dan pengetahuan pasien berpengaruh terhadap pemahaman informasi obat, sementara aspek lingkungan sosial juga memengaruhi kenyamanan dalam menerima pelayanan. Harapan utama pasien terfokus pada peningkatan ketersediaan obat, terutama bagi peserta BPJS, agar tidak perlu membeli obat di luar fasilitas kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan perbaikan dalam manajemen logistik obat, penataan fasilitas, penguatan komunikasi edukatif oleh tenaga kefarmasian, serta upaya peningkatan literasi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.