Assita, Rodhatul
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kepemimpinan Perempuan Dalam Lingkungan Maskulin: Representasi Ketangguhan Bu Broto Dalam Film Losmen Bu Broto Putri Ramadhani, Dinar; Assita, Rodhatul; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Gayuh Aji, Gagas; Amalia Sinulingga, Rizky
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 2 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 2 Juli 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i2.5430

Abstract

ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah adanya stereotip gender yang membatasi ruang kepemimpinan perempuan, khususnya dalam lingkungan yang maskulin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi ketangguhan kepemimpinan transformasional Bu Broto dan kaitannya dengan prinsip SDG 5. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis wacana kritis dan semiotika terhadap film Losmen Bu Broto. Hasil penelitian menunjukkan Bu Broto direpresentasikan sebagai pemimpin transformasional yang tangguh melalui empat dimensinya, mampu menghadapi tantangan patriarki dengan memadukan ketegasan dan empati. Temuan ini memperkaya wacana kepemimpinan perempuan dan media studies dengan menawarkan modelrepresentasi alternatif yang memberdayakan. Implikasinya, film berpotensi menjadi alat edukasi untuk mendorong kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan dalam masyarakat. ABSTRACT The background of this research is the persistent gender stereotypes that constrain women's leadership spaces, particularly in masculine environments. This study aims to analyze the representation of Bu Broto's transformational leadership resilience and its reflection of SDG 5 principles. Using a qualitative approach, critical discourse analysis and semiotics were applied to the film Losmen Bu Broto. The results reveal Bu Broto is represented as a resilient transformational leader through its four dimensions, capable of confronting patriarchal challenges by blending assertiveness and empathy. These findings enrich the discourse on women's leadership and media studies by offering an empowering alternative representation. The film's potential implication is asan educational tool to promote gender equality and women's leadership in society.
Implementasi Gaya Kepemimpinan : Studi Kasus Billy Beane Pada Film Moneyball Assita, Rodhatul; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Amalia Sinulingga, Rizky; Gayuh Aji, Gagas
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 2 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 2 Juli 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i2.5508

Abstract

ABSTRAKKepemimpinan merupakan faktor kunci dalam menentukan arah, motivasi, dan kinerja organisasi, terutama ketika menghadapi keterbatasan sumber daya dan dinamika perubahan yang cepat. Film Moneyball menggambarkan tokoh Billy Beane sebagai General Manager Oakland Athletics yang berani mengambil risiko melalui penerapan strategi sabermetrics di tengah keterbatasan finansial. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui implementasi gaya kepemimpinan Billy Beane dalam film Moneyball serta dampaknya terhadap kinerja dan pencapaian tim. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan observasi film. Data diperoleh melalui pengamatan berulang pada adegan-adegan yang menunjukkan gaya kepemimpinan Billy Beane, dilengkapi dengan literatur akademis terkait teori kepemimpinan visioner,transformasional, dan otoriter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Billy Beane mengadopsi gaya kepemimpinan multidimensi, yaitu kepemimpinan otoriter, kedua gaya kepemimpinan visioner, ketiga gaya kepemimpinan transformasional. Selain itu, motivasi personal maupun kolektif yang diberikan Billy Beane terbukti meningkatkan kinerja individu dan kolektif tim. Dampaknya, Oakland Athletics berhasil mencetak20 kemenangan beruntun dan warisan strateginya kemudian diadopsi tim lain. Namun, pada penerapan gaya otoriter Billy Beane terbilang efektif dalam situasi krisis, gaya ini juga menimbulkan resistensi dan konflik internal dengan staf bawahan yang merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini memberi kontribusi pada pemahaman bahwa efektivitas kepemimpinan terletak pada kemampuan adaptif dalam menggabungkan berbagai gaya sesuai situasi. Penelitian selanjutnya dapat memperluas kajian pada perbandingan gaya kepemimpinan tokoh lain dalam film bertema olahraga atau organisasi nyata untuk memperkuat pemetaan teori kepemimpinan dalam praktik. ABSTRACTLeadership is a key factor in determining the direction, motivation, and performance of an organization, especially when facing resource constraints and rapid change. The film Moneyball depicts Billy Beane as the General Manager of the Oakland Athletics who dared to take risks byapplying sabermetrics strategies amid financial constraints. This study aims to examine the implementation of Billy Beane's leadership style in the film Moneyball and its impact on team performance and achievements. The research method used is descriptive qualitative with filmobservation. Data was obtained through repeated observation of scenes that show Billy Beane's leadership style, supplemented with academic literature related to visionary, transformational, and authoritarian leadership theories. The results of the study show that Billy Beane adopted amultidimensional leadership style, namely authoritarian leadership, visionary leadership, and transformational leadership. In addition, the personal and collective motivation provided by Billy Beane was proven to improve individual and collective team performance. As a result, theOakland Athletics managed to score 20 consecutive wins, and his strategic legacy was later adopted by other teams. However, while Billy Beane's authoritarian style was effective in crisis situations, it also caused resistance and internal conflict with subordinate staff who felt they werenot involved in decision-making. This research contributes to the understanding that leadership effectiveness lies in the adaptive ability to combine various styles according to the situation. Further research could expand the study by comparing the leadership styles of other figures in
Representasi Krisis Integritas Kepemimpinan Politik dalam Film Dirty Vote Alfarisi, Salman; Assita, Rodhatul; Amaliyah, Amaliyah; Dimisyqiyani, Erindah; Gayuh Aji, Gagas; Amalia Sinulingga, Rizky
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 2 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 2 Juli 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i2.5513

Abstract

ABSTRAK Kepemimpinan berperan besar dalam menentukan arah bangsa, namun krisis integritas pemimpin kerap menjadi hambatan serius bagi legitimasi demokrasi. Fenomena tersebut tampak jelas dalam film dokumenter Dirty Vote karya Dandhy Laksono yang mengungkap praktik penyalahgunaan kekuasaan pada Pemilu 2024, termasuk sikap tidak netral Presiden Joko Widodo. Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menelaah representasi Jokowi dalam film yang digambarkan berupaya mempertahankan kekuasaan melalui politik dinasti, intervensi kebijakan, distribusi bansos, serta pemanfaatan fasilitas negara untuk kepentingan politik. Hasil kajian menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan Jokowi sebagai pemimpin pragmatis yang lebih berorientasi pada warisan politik ketimbang etika kepemimpinan, sehingga memperlihatkan krisis integritas di level nasional. Temuan tersebut sejalan dengan fenomena global berupa menurunnya kepercayaan publik terhadap pemimpin yang tidak etis dan tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, Dirty Vote dapat dipahami sebagai teks sosial yang menyoroti bagaimana ketidaknetralan kepemimpinan melemahkan demokrasi, memperkuat politik dinasti, serta memperparah krisis kepercayaan publik. ABSTRACT Leadership plays a crucial role in determining the direction of a nation, yet a crisis of integrity among leaders often becomes a serious obstacle to democratic legitimacy. This phenomenon is clearly reflected in the documentary Dirty Vote by Dandhy Laksono, which exposes the misuse of power in the 2024 Indonesian election, including President Joko Widodo’s lack of neutrality. Using a descriptive qualitative method, thisstudy examines Jokowi’s representation in the film, portraying him as a leader striving to preserve power through political dynasties, policy interventions, social assistance distribution, and the use of state facilities for political purposes. The findings reveal that the film depicts Jokowi as a pragmatic leader more focused on securing political legacy than upholding ethical leadership, thereby highlighting a national-level integrity crisis. This resonates with the global phenomenon of declining public trust in unethical and irresponsible leaders. Thus, Dirty Vote functions as a social text that demonstrates how non-neutral leadership undermines democracy, strengthens political dynasties, and exacerbates the crisis of public trust.
Analisis Kepemimpinan Inklusif dan Strategi Komunikasi Bisnis: Studi Kualitatif pada Tokoh Seo Dal-Mi dalam Serial Start-Up Rintaati Putri, Allea; Assita, Rodhatul; Amaliyah, Amaliyah; Dimisyqiyani, Erindah; Gayuh Aji, Gagas; Amalia Sinulingga, Rizky
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 2 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 2 Juli 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i2.5542

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menganalisis kepemimpinan inklusif dan strategi komunikasi bisnis yang diterapkanoleh Seo Dal-Mi, tokoh utama sebagai wirausaha muda dalam drama Korea Start-Up, yang berupayamembangun startup berbasis teknologi melalui inspirasi tim, pembangunan kepercayaan investor,dan negosiasi efektif dengan mitra. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi pengaruh gayakepemimpinannya terhadap dinamika tim dan keberlanjutan bisnis di tengah persaingan ketat.Dengan pendekatan kualitatif berbasis analisis isi, studi ini mengungkap bahwa Dal-Mi menerapkankepemimpinan transformasional yang mendorong motivasi, partisipasi, dan kolaborasi melaluikomunikasi persuasif, termasuk storytelling dan visi yang jelas, untuk memperkuat keterlibatanstakeholder. Namun, pendekatan ini juga menimbulkan ketidakpastian dan konflik internal yangberpotensi menghambat inovasi serta mengancam kelangsungan usaha. Penelitian menyimpulkanbahwa integrasi kepemimpinan inklusif dengan strategi komunikasi bisnis yang efektif berperankrusial dalam memupuk ketahanan dan inovasi di sektor startup yang kompetitif. ABSTRACT This study analyzes the inclusive leadership and business communication strategies employedby Seo Dal-Mi, the central character as a young entrepreneur in the Korean drama Start-Up, whostrives to establish a technology-based startup by inspiring her team, building investor trust, andconducting effective negotiations with partners. The objective is to examine how her leadership styleimpacts team dynamics and business sustainability amid intense competition. Utilizing a qualitativecontent analysis approach, the research reveals that Dal-Mi adopts a transformational leadershipmodel that promotes motivation, participation, and collaboration through persuasivecommunication techniques, such as storytelling and clear vision, to enhance stakeholderengagement. However, this approach also generates internal uncertainty and conflicts that mayimpede innovation and threaten venture viability. The study concludes that integrating inclusiveleadership with effective business communication strategies is essential for fostering resilience andinnovation in the competitive startup sector.