Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KONSEP PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK MENURUT AL-QUR’AN SURAT AN-NUR AYAT 58-59 (Studi Analisis terhadap Tafsir Al Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili) Aprianti, Lilis Sri; Rodiah, Iis; Al Hamdani, M Djaswidi
Bestari | Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 15 No 1 (2018): Studi Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID), Ciamis, Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang konsep pendidikan seks untuk anak menurut surat An-Nur ayat 58-59, berdasarkan tafsir al-Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan seks untuk anak menurut al-Qur'an surat an-Nur ayat 58-59 menurut Tafsir al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili adalah sebagai berikut : a) pendidikan seks harus dilandasi dengan keimanan kepada Allah swt dan rasul-Nya; b) pendidikan seks harus diterapkan mulai dari lingkungan keluarga; c) pendidikan seks harus diberikan kepada anak sejak dini sesuai dengan fase perkembangannya; d) pemahaman tentang aurat adalah materi utama yang harus diberikan kepada anak sejak dini kepada anak di lingkungan keluarga.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM PENDIDIKAN SEKSUAL (Studi Analisis Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan) Iis Rodiah; M. Djaswidi Al Hamdani
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 3 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.923 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran Abdullah Nasih Ulwan tentang tanggung jawab orang tua dalam pendidikan seksual. Metode penelitian yang digunakan adalah library research (studi kepustakaan), dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik analisis data menggunakan teknis analisis isi (content analysis). Setelah melakukan analisis bahwa pendidik dalam keluarga khususnya orang tua, sebelum anak memasuki masa pubertas maka perlu mengenalkan hukum-hukum pada masa pubertas, dan mengingatkan kepada anak tentang melihat lawan jenis agar nanti tidak salah mengartikan. Maksudnya adalah bahwa Abdullah Nashih Ulwan mengingatkan bahwa sebelum orang tua mengajarkan kepada anak-anak, supaya dapat memberikan teladan yang baik kepada mereka. Setelah itu, berupayalah untuk mengajarkannya kepada anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh diatas akidah yang benar.
KONSEP AKHLAK TERPUJI MENURUT PANDANGAN IMAM AL-GHAZALI DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Iis Rodiah; M. Djaswidi Al Hamdani
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1 No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.923 KB)

Abstract

Kata karakter diringkas sebagai perilaku, tetapi perilaku itu perlu dilakukan berkali-kali tidak cukup hanya sekali untuk melakukan perbuatan baik, atau hanya sesekali. Seseorang dapat disebutkan karakter tertentu ketika menampilkan dirinya didorong oleh motivasi yang kuat dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran pertimbangan pertama yang sering diulang, begitu berkesan sebagai keharusan untuk dilakukan. Jika tindakan itu dilakukan dengan sangat terpaksa bukanlah cerminan karakter. Secara historis, moralitas dapat memadukan perjalanan kehidupan manusia untuk dapat bertahan hidup di dunia ini dan akhirat. Mempelajari akhlak dapat membuka mata hati seseorang untuk mengetahui yang baik dan yang buruk. Namun, kenyataan menunjukkan penurunan nilai-nilai moral yang baru-baru ini terjadi pada sebagian besar orang baik di kalangan remaja, orang dewasa dan bahkan orang tua termasuk di antara siswa apakah mereka tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan. Kondisi ini sangat menarik bagi penulis untuk membahas konsep pendidikam yang lebih halus dan relevansinya dengan pendidikan di era globalisasi. Banyak orang mengabaikan moral pembinaan, sedangkan masalah moral tidak dapat diremehkan, karena karakter adalah kunci untuk mengubah kesejahteraan individu, sosial, atau kesejahteraan dan kebahagiaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis), yang awalnya digunakan dalam disiplin ilmu komunikasi dan dapat dimanfaatkan untuk penelitian normatif, seperti pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang hukum suatu kasus. Secara khusus penelitian ini berkaitan dengan gaya pembelajar dalam kehidupan sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah, pertama, Imam al-Ghazali menekankan pada teladan mengajar dan kognitifistik. Selain itu, ia juga memakai pendekatan behavioristik sebagai salah satu pendekatan pendidikan yang dijalankan. Kedua, Imam al-Ghazali dalam konsep pendidikan moral, ia menguraikan behavioristik dengan pendekatan humanistik yang mengatakan bahwa pendidik harus memandang siswa sebagai manusia secara holistik dan mengahrgai mereka sebagai manusia. Ketiga, imam al-Ghazali Berpikir tentang konsep pendidikan moral tetap relevan sampai hari ini sebagaimana dibuktikan oleh banyak pendidik yang masih menggunakan konsepnya.
PENINGKATAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL-SOSIAL MELALUI METODE HAND PUPPET PLAYING Nurjanah Nurjanah; Iis Rodiah
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 3 No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the increase in children's emotional social development through the method of playing hand puppets to the group. The method used in this research is classroom action research. After analyzing the data, the researcher obtained the following conclusions (1) the preparation of children's social emotional learning planning through the method of playing hand puppets was classified as good, this result was based on the observer's evaluation of the teacher's ability to prepare the learning plan to increase. the average value of cycle i is 76.03 and cycle ii reaches 90.58 up 14.28 from cycle 1; 2) the process of implementing learning through the method of playing hand puppets has increased, this is supported by the ability of teachers to carry out learning the better. the results of the observer's assessment of the teacher's performance in the learning process in cycle i, which was 85.55, and in cycle II it reached 92.77, up 7.22 from cycle i; 3) the increase in children's emotional social development can be said to be successful, this is based on the results of filling out the questionnaire of the child's emotional social development in each cycle experiencing an increase in results. the average value of child development in cycle i is 72.50 then in cycle ii it reaches an average of 93.33.
Rumusan Visi, Misi dan Tujuan dalam Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Rudiyanto, Rudiyanto; Rodiah, Iis; Nirmala, Dwiputri
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 7 No. 2 (2024): May-Agustus 2024
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v7i2.629

Abstract

Salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum operasional satuan PAUD adalah merumuskan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Rumusan visi misi satuan pendidikan merupakan pemandu dalam menyusun program pendidikan dan sebagai jati diri satuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses rumusan visi, misi pada jenjang pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan orang tua siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion. Prosedur penelitian terdiri dari Analisis Lingkungan Belajar, Rumusan Visi, Misi dan Tujuan serta Peninjauan. Hasil dari penelitian ini bahwa perumusan visi, misi dan tujuan satuan PAUD dilakukan melalui analisis budaya, potensi sumber daya alam, analisis kebutuhan guru dan analisis pemangku kepentingan. Impilikasi dari penelitian ini yaitu satuan PAUD dapat merumuskan visi misi sesuai prosedur dan kebutuhan pemangku kepentingan serta memberikan motivasi bagi warga satuan PAUD dalam mengimplementasikan kultur satuan PAUD
The Importance of Holistic Education for Early Childhood: Integrating Cognitive, Emotional and  Social Aspects Iis Rodiah; Gayuk Zulaika; Dedi Gunawan Saputra
Journal of Gemilang Vol. 1 No. 3 (2024): NOVEMBER-JOG
Publisher : Pt. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/s3mf4x22

Abstract

Early childhood education (ECE) plays a fundamental role in children's development, which is not only limited to cognitive aspects, but also includes emotional and social development. Holistic education at an early age integrates these three aspects simultaneously, giving children the opportunity to develop optimally in various dimensions. Thus, a holistic approach in early childhood education is considered crucial in creating a strong foundation for further development. This article aims to analyze the importance of holistic education, as well as how the integration of cognitive, emotional, and social aspects can affect children's overall development. Through a Systematic Literature Review (SLR) research approach, this article examines various previous studies on holistic education for early childhood, focusing on the relationship between education that emphasizes cognitive, emotional, and social development. This study shows that the integration of these three aspects not only enriches children's learning experiences but also plays a role in improving their psychological and social well-being. Therefore, holistic education is a very relevant model to be applied in early childhood education institutions to support optimal development in the future.
DESIGN OPTIMIZATION AND EXPERIMENTAL DATA OF LOW ENTHALPY GEOTHERMAL POWER PLANT DESIGN BY USING ORGANIC RANKINE CYCLE Gaos, Yogi Sirodz; Wicaksono, Muhammad Faisal; Rodiah, Iis
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.672 KB) | DOI: 10.32832/ame.v2i1.319

Abstract

A lot of heat energy can be tap to produce electricity by converting the heat and enthalpy to move a steam turbine cycle, or usually known as Rankine Cycle. But steam cycle has to have a high temperature and high enthalpy, so lower temperature and lower enthalpy source such as geothermal brine water, solar thermal, and waste heat gas cannot be tap to produce electricity. These potential belongs to ORC or Organic Rankine Cycle. ORC has no need to utilized high temperature and enthalpy, it can use temperature as low as 80ºC instead of 170ºC or more. By utilizing ORC system, these sources is open to produce electricity. These days a lot of research for ORC is done either by simulation or by experiment and the source is also varied. For this case, the source is geothermal brine water. The design of ORC begins with calculating the overall ORC heat balance using Cycle Tempo. Thus the duty of preheater, evaporator, turbine, condenser, pump, and cooling tower can be obtained. Then using working fluid n-pentane, we calculate and optimized the thermal efficiency. After that, every individual equipment is designed and calculated by using HTRI. Design optimization which had been obtained then used as reference to do the experiment. Unfortunately, the data from the latest experiment showed that the temperature from the geothermal brine water has not met requirement yet. Therefore, further experiment has to be done with some improvement to the system.