Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENATAAN LINGKUNGAN FISIK BERBASIS POTENSI LOKAL DI DUSUN KELOKE AIK ATAS DESA BATUJAI KECAMATAN PRAYA BARAT LOMBOK TENGAH Liza Hani Saroya Wardi; Iva Nur Ilmi; Muhammad Iqbal Raissilki; Ananda Asstiani Shalsabillah; Lael Fikri Ahmad; Vania Orel Aurora; Ilham Malik; Barzian Al-Kitab; Luvena Akmal
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk merumuskan konsep penataan lingkungan fisik di Dusun Keloke Aik Atas, desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, berdasarkan potensi yang dimiliki di Kawasan dusun tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengevaluasi kondisi eksisting dan mengidentifikasi potensi sebagai potensi penataan lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dusun Keloke Aik Atas memiliki sumber alam pada sektor pertanian, peternakan, serta potensi sumber daya manusia melalui tradisi menenun (nensek) yang masih bertahan dan terjaga di kalangan perempuan Sasak di dusun tersebut. Meskipun demikian, kondisi lingkungan fisik saat ini Dusun Keloke Aik Atas tergolong kumuh akibat keterbatasan infrastruktur dasar dusun, seperti akses jalan, drainase, air bersih dan sanitasi. Konsep penataan yang ditawarkan meliputi pengelolaan sumber daya air, pertanian, energi, aksesbilitas, ruang terbuka hijau, tata bangunan arsitektur khas Sasak dan pengelolaan sampah. Pendekatan berbasis potensi lokal ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas lingkungan, mempertahankan identitas budaya, serta mengarahkan Dusun Keloke Aik Atas menjadi dusun wisata di kemudian hari.
NENSEK DAN RUANG PEREMPUAN SASAK DI DUSUN KELOKE DESA BATUJAI KACAMATAN PRAYA BARAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Liza Hani Saroya Wardi; Rini S. Saptaningtiyas; Zaedar Gazalba; Pascaghana Jayatri Putra; Muhammad Iqbal Raissilki
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 3 No. 7: Maret 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to explain what and how weaving (menenun) and women's spaces exist, develop and survive, are lived, addressed in relation to the environment in Keloke Hamlet. Data was obtained through field observations and interviews. The findings obtained are that weaving is a legacy of Keloke women's ancestors which is a tradition of Keloke women which is used as their attitude to life and identity. The findings obtained are that weaving is a legacy of Keloke women's ancestors which is a tradition of Keloke women which is used as their attitude to life and identity. The practice of weaving is guided by existing cultural values and gives certain meaning to their lives. The existence of this weaving presents a women's space in which Keloke women carry out weaving activities and experience weaving attitudes that strengthen their identity as inheritors of the culture left by their ancestors.