Latar Belakang: Kota Bogor menunjukkan tren peningkatan prevalensi obesitas dan Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Prevalensi obesitas di Kota Bogor pada tahun 2018 mencapai 20,73%. Kondisi ini didorong oleh faktor risiko utama, yaitu gaya hidup sedentari dan pola konsumsi tinggi kalori, serta rendahnya akses terhadap edukasi gizi. Oleh karena itu, diperlukan intervensi atau program gizi yang komprehensif yang mengacu pada pedoman gizi seimbang dan/atau kaidah dietetika. Tujuan: Melakukan konsultasi gizi terkait pencegahan dan penanganan obesitas dan PTM pada masyarakat Kota Bogor yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan agar dapat meningkatkan derajat status kesehatan masyarakat yang lebih baik. Metode: Kegiatan pelayanan konsultasi gizi dengan jumlah peserta sebanyak 41 orang yang mencakup pengukuran antropometri dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) untuk menilai komposisi tubuh dan edukasi gizi yang merupakan bagian dari layanan konsultasi gizi secara personal. Hasil: Terdapat 61% peserta didominasi oleh ibu rumah tangga, mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, dan mengalami overfat atau obese berdasarkan persentase lemak tubuh. Masalah kesehatan lainnya adalah gangguan lambung (51,2%) dan hipertensi (39%), diikuti PTM lainnya seperti hiperkolesterolemia dan diabetes mellitus. Hal tersebut menggambarkan urgensi pendekatan gizi yang holistik untuk mengatasi spektrum masalah kesehatan yang kompleks dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Bogor melalui kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor.