<![CDATA[Optimisme merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk kesejahteraan psikologis siswa. Namun, tidak semua siswa memiliki optimisme yang tinggi, salah satunya dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi keluarga. Siswa dengan status sosial ekonomi rendah cenderung memiliki keterbatasan dalam mengakses pendidikan, dukungan emosional, sehingga berdampak pada rendahnya optimisme terhadap masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimisme siswa dalam menghadapi masa depan berdasarkan status sosial ekonomi yang dilihat dari pengeluaran per kapita di SMP Negeri 2 Kubung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi penelitian berjumlah 285 siswa dan didapatkan sampel 167 siswa yang ditentukan melalui teknik stratified random sampling berdasarkan status sosial ekonomi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan model skala likert yang disusun berdasarkan dimensi optimisme yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan status sosial ekonomi di bawah rata-rata memiliki optimisme dalam menghadapi masa depan berada pada kategori tinggi, sedangkan siswa dengan status sosial ekonomi di atas rata-rata berada pada kategori sedang. Hal ini menjelaskan siswa dengan status sosial ekonomi di bawah rata-rata mempunyai pola pikir yang lebih gigih, tidak mudah menyerah dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa dengan status sosial ekonomi di atas rata-rata.]]>
