Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Normalization of Card Gambling as a Social Pathology in Petuk Hamlet, Kediri Regency Refki Rusyadi; Februana Cerly Zaelanty; Anisa Fitriyani
Journal of Studies in Academic, Humanities, Research, and Innovation Vol. 2 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Ponpes As-Salafiyyah Asy-Syafi'iyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71305/sahri.v2i1.766

Abstract

This research is motivated by gambling activities that occur in the people of Petuk Hamlet. Gambling carried out by some people has undergone a normalization process through several factors. Thus, this study aims to understand how gambling activities can take place and be normalized by the people of Petuk Hamlet. This research uses a qualitative approach with a case study type of research. Through observations and interviews, the findings of the data obtained by the researcher show that gambling has become an organized local tradition or culture with a system of division of roles such as blandar, players, facility providers, and supervisors. The early history of card gambling in this study is a card game that is used as entertainment in the tradition of lek-lek-an (staying up late) during certain events. This phenomenon is in the perspective of Talcott Parsons' functional structural with the concept of AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency) that the community still tries to maintain social stability despite deviant activities such as gambling. On the one hand, gambling strengthens solidarity and social relations between actors. Meanwhile, on the other hand, this activity has an impact on the economy and household life. Therefore, this study emphasizes the importance of understanding traditional gambling as part of complex rural social dynamics, where economic, cultural, and social values are intertwined.
PENGUATAN KAPASITAS IBU MUDA KOMUNITAS BANJAR MELALUI EDUKASI POLA ASUH DIGITAL UNTUK MENCEGAH KETERGANTUNGAN ANAK PADA GAWAI Refki Rusyadi; Malik Maya Faisati; Devi Kusumaningsih
AlMurtado Journal of Social Innovation and Community Service Vol 2 No 2 (2025): sinergi berdaya untuk masyarakat
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas ibu muda di komunitas Banjar dalam menerapkan pola asuh digital guna mencegah ketergantungan anak terhadap gawai. Fenomena meningkatnya akses dan penggunaan gawai oleh anak balita menimbulkan tantangan bagi ibu muda, khususnya yang menikah dini dan belum memiliki pemahaman memadai tentang pengasuhan di era digital. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pendekatan edukasi dan intervensi berbasis pemberdayaan (empowerment), menggunakan model Community Based Intervention (Intervensi Berbasis Komunitas). Fokus utamanya adalah meningkatkan literasi digital ibu muda agar dapat menerapkan pola asuh digital yang sehat dan kontekstual dalam mendampingi anak-anak mereka. Metode pelaksanaan meliputi pelatihan dan pendampingan yang melibatkan pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan kapasitas pengasuhan digital. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sebagian besar anak dari ibu-ibu yang terlibat belum mengalami ketergantungan gawai, namun ditemukan adanya kekurangan pengetahuan orang tua tentang pola asuh digital dan kecenderungan menitikberatkan pendidikan agama tanpa memperhatikan pendidikan non-keagamaan yang dapat mendukung pengasuhan digital. Temuan ini menegaskan bahwa ketergantungan pada gawai bukan hanya akibat durasi penggunaan, tetapi juga berkaitan erat dengan kapasitas pengasuhan ibu muda dalam membangun komunikasi, konsistensi aturan, dan pendampingan digital yang sehat. Dengan demikian, hasil pengabdian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas pengasuhan digital di komunitas Banjar dan membuka peluang pengembangan program pengasuhan yang lebih komprehensif di masa mendatang