Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Beban Kerja dan Burnout terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap RS “X” Muh Taufik Saddam; Yeny Sulistyowati; Thika Marliana
Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober : Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/vimed.v2i4.2352

Abstract

Nurses' caring behavior is a fundamental element in quality healthcare services. However, pressures such as high workload and burnout can hinder its implementation. This study aims to analyze the relationship between workload and burnout on the caring behavior of nurses in the Inpatient Ward of “X” Hospital. The research method used is quantitative with a cross-sectional design, involving 96 practicing nurses through a total sampling technique. Data were collected using the Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) questionnaire, the Maslach Burnout Inventory (MBI), and a caring behavior questionnaire based on Jean Watson's theory. The results showed that the workload (p<0.001) and burnout (p<0.001) variables have a significant negative relationship with caring behavior. Logistic regression analysis identified workload as the more dominant factor influencing caring behavior. Simultaneously, these two independent variables could explain 57.9% of the variance in nurses' caring behavior. This study concludes that an increase in workload and burnout levels significantly decreases nurses' caring behavior, making workload management a priority intervention to improve the quality of nursing care.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Terapi Kelasi Besi Pada Penyandang Thalassemia Mayor Di Kabupaten Bekasi Sylviasari Risgiantini; Yeny Sulistyowati; Atik Kridawati
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 02 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55642/phasij.v5i02.1132

Abstract

Kepatuhan yang rendah terhadap terapi kelasi besi membuat penyandang Thalassemia Mayor lebih berisiko mengalami komplikasi, penurunan kesehatan, dan kualitas hidup yang rendah. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan agar kepatuhan pasien dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi kelasi besi pada pasien Thalassemia Mayor di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah seluruh pasien Thalassemia Mayor yang menjalani transfusi dan terapi kelasi besi di Kabupaten Bekasi, berjumlah 296 orang. Dari jumlah tersebut, 181 pasien yang telah menjalani terapi minimal satu tahun dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner berdasarkan Health Belief Model (HBM) dan skala MMAS-8. Analisis data dilakukan menggunakan metode univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pendidikan pasien (p=0,001), hambatan yang dirasakan (p=0,000), kepercayaan diri (p=0,025), serta dukungan keluarga (p=0,029) dengan kepatuhan terapi. Analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa efikasi diri merupakan faktor paling berpengaruh setelah dikontrol dengan dukungan keluarga dan hambatan yang dirasakan. Upaya peningkatan kepatuhan perlu difokuskan pada peningkatan kepercayaan diri pasien, penguatan dukungan keluarga, serta pengurangan hambatan dalam menjalani terapi.
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Tenaga Kesehatan dalam Pengisian Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit Swasta Tipe B Jakarta Utara Sulvi Anggraini; Yeny Sulistyowati; Tinon Ambarini
Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2025): Desember : Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/quwell.v2i4.2585

Abstract

Electronic Medical Records (EMR) are crucial for the quality of healthcare services, but compliance remains a challenge. This study analyzed factors influencing compliance among healthcare workers at a type B private hospital in North Jakarta using a quantitative cross-sectional design with 58 respondents through total sampling. Data were obtained through questionnaires related to individual factors (age, length of service, knowledge), psychological factors (attitude, motivation), and organizational factors (leadership, work design, rewards). The results showed that 72.4% of respondents were compliant. The chi-square test revealed a significant relationship between compliance and age (p=0.042), length of service (p=0.000), knowledge (p=0.001), attitude (p=0.017), motivation (p=0.002), leadership (p=0.046), and rewards (p=0.010), while work design was not significant (p>0.05). Multivariate analysis found age, length of service, knowledge, and leadership as the dominant factors. Healthcare workers with younger age, shorter tenure, good knowledge, positive attitudes, high motivation, good leadership, supportive work designs, and adequate reward systems tend to have higher compliance rates. Improving compliance in completing EMRs depends not only on individual factors but also requires organizational support through effective leadership and management systems. Recommended interventions include improving digital literacy, regular training, strengthening a work culture that emphasizes the importance of medical documentation, and implementing peer learning strategies among healthcare workers to accelerate adaptation and share best practices in completing EMRs.