Hidayatullah, Rifqi Rahmat
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Taman Nasional Alas Purwo Hidayatullah, Rifqi Rahmat; Hidayatullah, Mohammad Faizal Kusuma Negara Nur
Jurnal Daur Lingkungan Vol 7, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/daurling.v7i1.284

Abstract

Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) yang terletak di Kabupaten Banyuwangi merupakan kawasan konservasi dengan ekosistem unik. Taman nasional ini memiliki tipe ekosistem yang beragam dengan segala tipe habitat dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain potensi yang ada, TNAP juga menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dapat membahayakan dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi masyarakat sekitar taman nasional. Tujuan dari studi ini antara lain mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak dari Karhutla di TNAP, mengidentifikasi daerah rawan Karhutla di TNAP, dan mengidentifikasi bentuk pengendalian Karhutla di TNAP. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam, observasi lapangan dan studi literatur  sertadianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Selain itu, dilakukan pula analisis spasial terhadap wilayah rawan Karhutla. Hasil studi ini menunjukkan bahwa faktor terjadinya kebakaran hutan di TNAP seringkali disebabkan oleh faktor manusia dan didukung oleh faktor alam seperti cuaca. Dampak dari kebakaran hutan cukup signifikan mulai dari luka-luka bakar pada pangkal pohon, mengubah tutupan lahan, rusaknya habitat satwa, dan terputusnya wilayah jelajah satwa. Strategi pengendalian yang dilakukan oleh pihak TNAP dilakukan berdasarkan status siaga yang telah ditetapkan. Status siaga tersebut dibagi menjadi tiga yaitu mulai dari siaga III, siaga II, dan siaga I. Dalam mendukung strategi tersebut, pihak TNAP melakukan manajemen pengendalian kebakaran hutan meliputi pencegahan kebakaran hutan (pembuatan dan pemeliharaan sekat bakar, pengecekan dan pengisian bak air, patroli pencegahan, dan deteksi dini), pemadaman kebakaran (pemadaman secara langsung, secara tidak langsung, dan mop up), serta penanganan pasca kebakaran (monitoring dan pengumpulan data areal bekas kebakaran serta evaluasi).
Community Participation in Forest Conservation as A Forest Fire Mitigation and Adaptation on The Arjuno Mountain Riza, Sativandi; Fata, Yulia Amirul; Arifin, Syamsul; Hadiwijoyo, Erekso; Hidayatullah, Rifqi Rahmat; Ishaq, Rizki Maulana; Lestari, Nina Dwi; Putra, Aditya Nugraha; Lestariningsih, Iva Dewi; Suprayogo, Didik
HABITAT Vol. 34 No. 3 (2023): December
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2023.034.3.29

Abstract

Participatory conservation is an activity to mitigate and adapt to forest and land fires through field farmer school (FFS) activity which forest farmer groups (FFG), non-governmental organizations (NGOs), and academics attend. This research aims to provide an innovative approach to conservation activities with the community, especially on Mount Arjuno, which often experiences forest fires. The results show that local stakeholders and authorities must support community participation in forest conservation. This study shows that FFS (Field Farmer School) activities can facilitate the community in identifying problems and generating ideas for conservation activities through the agroforestry system, mitigation and adaptation of forest and land fires, and edu-ecotourism. Conservation designs and community participation strategic plans are outputs of forest fire mitigation and adaptation activities. The FFS as the methodology used is adequate for knowing what the farmer needs relating to conservation that stakeholders will program. Moreover, generating the conservation activity must be combined with activities to increase the FFG income. So, the FFG will have good welfare.